59
dipercayakan Allah bagi umat-Nya yang taat dan percaya akan karya-Nya. Umat perlu memperjuangkan imannya sendiri dalam memperoleh keselamatan melalui
perbuatan konkret selama hidupnya. Dengan demikian, karya keselamatan merupakan suatu karya Allah yang membutuhkan kerja sama dari umat melalui
tindakannya di dalam masyarakat Pidyarto, 2012:272-273.
3. Sikap dan Perbuatan dalam Iman
Sikap merupakan hal pokok dari iman yang berhubungan dengan kepatuhan akal budi serta kehendak yang sepenuhnya. Maka, yang ditekankan adalah pada kata
kepatuhan, karena dengan patuh terhadap Allah, iman dapat memampukan umat untuk menjawab wahyu Allah yang diberikan padanya. Maka, iman sebagai bentuk
penyerahan diri sepenuhnya terhadap Allah dengan sukarela KWI, 1996: 128. Keselamatan memerlukan iman dan perbuatan nyata sebagai konsekuensinya.
Iman dan perbuatan nyata mempunyai hubungan yang sangat kuat, namun yang utama adalah iman. Hal tersebut berarti bahwa keselamatan seseorang berdasarkan
pada iman itu sendiri, akan tetapi seseorang yang telah menerima keselamatan harus hidup lebih baik supaya semakin mampu memaknai perjalanan hidup sehari-harinya
Pidyarto, 2012: 268. Iman tidak hanya berkaitan dengan sikap atau keyakinan terhadap sesuatu,
tetapi juga mempunyai ikatan tetap yang dipercaya oleh Gereja Katolik dalam doa pengakuan iman dan seluruh umat yang akan beriman perlu mempercayai isi iman
tersebut. Iman pun menjadi bagian dalam mengakui secara penuh kepada Tuhan berdasarkan hati, pikiran dan emosi. Iman akan terwujud dengan adanya cinta dan
60
kasih. Iman akan diukur melalui perbuatan kasih seseorang bukan dari perkataannya saja Youcat 307.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa iman merupakan kepercayaan, keyakinan, tanggapan jawaban manusia kepada Tuhan dengan
sepenuh hati dan sungguh merasakan kehadiran-Nya dalam hidup sehari-hari secara konkret. Iman berdasarkan pada sikap manusia itu sendiri, karena iman
memampukan umat untuk menjawab wahyu yang diberikan oleh Allah, sehingga iman sebagai bentuk kepasrahan hidup manusia dalam keadaan apapun. Manusia
dalam menyerahkan diri dilandasi oleh sikap rendah hati dan percaya diri di hadapan Tuhan.
4. Dasar Iman a. Iman Para Rasul
Iman yang dimiliki umat Katolik yang pertama berdasarkan pada iman para rasul. Para rasul merupakan para murid Yesus yang berjumlah dua belas orang,
dipanggil untuk mengikuti jejak dan turut serta dalam mewujudkan misi-Nya. Para murid bersama Yesus selama 1-3 tahun untuk mengikuti pengajaran dan
menyaksikan perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya. Kedua belas murid dan yang lain-lain meyakini bahwa Yesus tersebut merupakan Mesias yang telah dinanti-
nantikan kedatangan-Nya oleh bangsa Yahudi. Yesus yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan bangsa tersebut Michel, 2001:45-46.
Para rasul mempunyai keyakinan bahwa bangsa Yahudi akan membentuk komunitas jemaat yang dikuatkan oleh Roh Allah Roh kudus, dengan misi untuk
mewartakan pribadi Yesus yang telah mengalami peristiwa kebangkitan dari Allah
61
ketika wafat, sehingga Ia disebut sebagai Tuhan sekaligus Kristus. Iman para rasul bagi umat Katolik menjadi inti iman mereka yang tetap tidak bisa diubah-ubah.
Iman bukan berarti mendahului Kitab Suci, melainkan berarti sebagai penghasil dan penentu terbentuknya Kitab Suci, karena Kitab Suci merupakan suatu dasar bagi
umat untuk berdiskusi mengenai ajaran-ajaran iman Michel, 2001: 47-49.
b. Peristiwa Inkarnasi
Peristiwa inkarnasi menjadi dasar iman Katolik yang kedua. Inkarnasi itu adalah suatu penjelmaan. Umat Katolik meyakini bahwa Sabda Allah terwujud
dalam daging dan tinggal di tengah-tengah umat melalui manusia Yesus. Jadi, inkarnasi berarti mengambil bentuk atau menjadi daging yaitu menjadi manusia.
Dalam istilah lain dikatakan bahwa Sabda Allah diwahyukan melalui pribadi manusia Yesus, sehingga umat Katolik berkeyakinan, Yesus adalah seorang manusia
yang dilahirkan oleh kuasa Allah dari seorang perawan suci yang bernama Maria. Untuk itu bukan berarti Allah beristrikan Maria, melainkan Maria mengandung dari
Allah Roh Kudus dan melahirkan seorang putera yang bernama Yesus Michel, 2001: 50.
5. Sumber Iman a. Tradisi dan Kitab Suci
Tradisi dan Kitab Suci menjadi sumber iman bagi seluruh umat Katolik. Gereja telah meyakini bahwa sumber iman kepercayaannya adalah wahyu yang berasal dari
Allah. Namun wahyu tidak disamaartikan dengan Kitab Suci. Wahyu Allah diperoleh dari Tradisi lisan dan Kitab Suci. Jadi, sumber iman Katolik tidak hanya Kitab Suci.