LAMPIRAN
1
DATA BUKTI LATAR BELAKANG BERDASARKAN PENGALAMAN KETERLIBATAN UMAT KATOLIK
1. Metode yang Monoton
Daniel Trisnoyo Surabaya, Jawa Timur mengatakan bahwa setiap kali memasuki masa Prapaskah, umat Katolik pasti akan diajak turut serta dalam acara
pendalaman iman. Hal yang sama juga terjadi ketika masa Adven. Tentang pendalaman iman, terkesan itu-itu saja. Setiap kali pertemuan ada contoh kasus, lalu
ada bacaan dari Kitab Suci, lalu umat yang berkumpul diminta membagikan pengalaman. Seperti itu, setiap tahun. Bukan materi yang membuat jenuh, tapi
metode yang dipakai dalam pendalaman iman yang monoton. Apakah tak ada metode lain pendalaman iman itu? sumber: Hidup 15 Maret 2015 hal.7, kol.3.
Menurut saya ada banyak cara untuk mendalami iman. Kita bisa saja memanfaatkan aneka kemajuan teknologi dan informasi sebagai bahan menyusun
metode pendalaman iman. Film, misalnya. Umat yang berkumpul bersama-sama menyaksikan satu film yang ditentukan, lalu mulailah membedah film tersebut
dikaitkan dengan kehidupan iman sehari-hari. Atau bisa saja kita memandang umat beragama lain turut ambil bagian dalam dialog bersama. Dari situ, mau tidak mau
kita kita akan mendalami pengetahuan iman kita. Selain terjadi dialog antarumat beragama, terjadi pula proses pendalaman iman. Jadi, sebenarnya ada beragam cara
untuk pendalaman iman. Karena jika tak ada variasi dan kreativitas, acara pendalaman iman pasti akan semakin ditinggalkan umat. Kita juga perlu menggali
kreativitas untuk mendalami dan mewartakan iman sumber: Hidup 15 Maret 2015 hal.7, kol.4.
2
2. Bentuk Devosi kepada Bunda Maria antara lain melalui Ziarah
Petrus Catur Jakarta mengungkapkan bahwa banyak iklan paket ziarah yang dimuat dimajalah hidup. Namun, hampir semua iklan ziarah menawarkan paket
ziarah ke luar negeri. Sedikit atau bahkan tak ada yang menawarkan paket ziarah dalam negeri. Melihat ini saya merasa prihatin. Mengapa harus berziarah ke luar
negeri? Karena jika bukan kita, umat Katolik Indonesia, siapa lagi yang akan mengunjungi tempat-tempat ziarah lokal? sumber: Hidup 22 Maret 2015 hal.7,
kol.2.
3. Kehidupan Devosional Membantu Meneguhkan Kedalaman Iman Umat
Vst.Asmodiwongso menyatakan bahwa setiap hari Minggu keempat pukul 09.15 WIB, Gua Maria Mojosongo, Paroki St. Perawan Maria Regina
Purbowardayan, Solo, Jawa Tengah banyak didatangi umat. Mayoritas umat yang berkumpul di gua yang diresmikan oleh Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja, SJ
pada hari raya Natal 25 Desember 1983 itu, adalah anggota Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi JKKI yang berasal dari 13 paroki di Kevikepan Surakarta. Jumlah
anggota JKKI setiap paroki berkisar antara 20 hingga 60 orang. Dan, pada hari Minggu keempat itu, sekitar 600an orang berkumpul. Seusai berdoa, kegiatan di Gua
Maria yang terletak sekitar tiga kilometer arah utara dari Kota Solo itu, ditutup dengan perayaan Ekaristi. Kegiatan devosi ini berawal sekitar tahun 2009 sumber:
Hidup 22 Maret 2015 hal.46, kol.1. Anggota komunitas menghidupi kegiatan dalam semangat “Karya, Ucapan, dan
Doa, yang biasa mereka singkat menjadi KUD. Meskipun komunitas ini bersifat
3
devosional, namun mereka juga giat dalam bidang pewartaan dan sosial. Setiap bulan JKKI mengisi siaran radio rohani di Radio Petra Surakarta. Isi siaran disesuaikan
dengan Kalender Liturgi. Mereka yang aktif dalam bidang ini, antara lain Mien Sriyanto, V.Sri Redjeki dan M.M.Ning Yuliastuti sumber: Hidup 22 Maret 2015
hal.47, kol.2. Sementara, M.M.Ning Yuliastuti merasakan kehadiran Tuhan yang berbelas
kasih. Umat Paroki St.Maria Kartasura ini gembira saat bertemu dengan anggota JKKI dari paroki lain. “Melalui pertemuan dengan mereka, saya semakin diteguhkan
dalam iman,” katanya sumber: Hidup 22 Maret 2015 hal.4, kol.3.
4. Pendidikan Iman Katolik berawal dari Keluarga Masing-masing
Vincent Rahmadi Jakarta menyampaikan bahwa pendidikan tak bisa hanya diserahkan kepada sekolah. segala yang baik dan buruk bermula dari rumah, dari
keluarga. Maka, pendidikan iman Katolik harus dimulai dari keluarga sumber: Hidup 19 April 2015 hal.6, kol.1.
5. Bunda Maria sebagai Jalan menuju Sang Putera
Sesilia Minarti Bandung, Jawa Barat mengutarakan bahwa devosi kepada Bunda Maria menjadi devosi yang paling besar di kalangan umat Katolik. Umat
Katolik percaya dan meyakini, Bunda Maria sebagai perantara doa dan permohonan kepada Yesus. Bunda Maria menjadi tempat dan jalan untuk melancarkan berbagai
permohonan. Hal ini memunculkan aneka doa melalui perantara Bunda Maria. Pada bulan Maria, umat berduyun-duyun memadai tempat ziarah Maria. Umat juga