4
semakin rutin berdoa Rosario, baik pribadi maupun berkelompok. Berbagai seminar, sarasehan dan diskusi tentang Maria marak digelar di paroki-paroki. Namun, jangan
dilupakan bahwa devosi kepada Bunda Maria merupakan jalan menuju Allah Putra sumber: Hidup 26 April 2015 hal.7, kol.2.
6. Terlibat Aktif dalam Kegiatan Gereja
Maria Pertiwi menuliskan bahwa bersama istrinya, Maria Evitria Christiani dan buah hati mareka, Dwita pun menghidupi doa dalam hari-harinya. Sebelum tidur
malam, Dwita dan keluarga menyediakan waktu untuk membaca Kitab Suci dan berdoa bersama. “Doa Angelus bersama juga sering kami lakukan. Jika waktunya
tidak memungkinkan secara bersama, kami melakukan masing-masing,” tutur Dwita. Setiap Minggu, bersama keluarga, ia menimba kekuatan dari perayaan Ekaristi di
gereja. “Saya bisa bertahan dan bisa sampai sekarang saat ini, juga karena doa istri saya. Saya masih hidup sampai sekarang berkat doa istri saya,” ujar umat
Lingkungan Bunda Hati Kudus 4, Paroki Arnoldus ini. Dicelah kesibukan pekerjaan, Dwita berharap bisa ambil bagian dalam kegiatan di lingkungan, seperti ibadat atau
Misa lingkungan, doa rosario, family gathering. Sejurus dengan tema tahun syukur KAJ: “Tiada Syukur Tanpa Peduli”, Dwita menapaki peziarahan hidupnya. Ia
berharap bisa menjadi berkat bagi orang lain. Kini, Dwita memeluk erat keyakinan bahwa Tuhanlah yang menyusun perjalanan hidupnya. Ia berusaha untuk mengikuti
skenario dan jalan yang disusun-Nya sumber: Hidup 26 April 2015 hal.41, kol.2-3.
5
7. Beriman melalui Doa Rosario yang terwujud dalam Perbuatan Konkret
Desyana Ratna Jakarta mengatakan bahwa saya pikir Bunda Maria tidak menuntut seberapa banyak kita mendaraskan doa Rosario. Yang terpenting adalah
berdoa dan mengaplikasikannya dalam tindakan nyata sumber: Hidup 3 Mei 2015 hal 6, kol.1.
8. Tekun dalam Berdoa Rosario pada Bulan Maria
Valentinus S Tangerang berpendapat bahwa sepertinya kita perlu mengoreksi diri. Di bulan Maria atau bulan Rosario kita sebagai umat Katolik rajin sekali berdoa
Rosario. Saya harap Maria tidak jadikan tujuan doa kita tapi meneladaninya untuk sampai pada Bapa sumber: Hidup 3 Mei 2015 hal.6, kol,3.
9. Iman Berkembang dengan Menghormati dan Menghayati Bunda Maria
Menurut Romo Riki, refleksi mengenai kedudukan dan figur bahwa penghormatan kepada Bunda Maria sudah ada sejak awal ziarah Gereja. Jika
sekarang devosi kepada Maria menjadi marak di kalangan umat Katolik, maka kita bisa menerimanya karena penghormatan kepada Bunda telah lebih dulu menyejarah
sejak semula. Maka tidak heran juga kalau dalam tradisi Sarikat Yesus berkembang penghayatannya bahwa sebetulnya penampakan pertama Yesus setelah Ia bangkit
bukan kepada Maria Magdalena tetapi kepada Maria, karena Maria bukan hanya sebatas ibu fisik, tetapi Maria adalah murid pertama Yesus, ketika ia menyetujui
kabar dari Malaikat Gabriel untuk mengandung Putra Allah sumber: Hidup 3 Mei 2015 hal.10, kol.2-3.