Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional yaitu untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis, dengan menggunakan desain cross sectional, dimana variabel bebas dan variabel terikat yang terdapat pada obyek penelitian diukur, diamati, diperiksa dan dikumpulkan dalam satu saat atau suatu periode tertentu. Penelitian ini dilakukan tanpa mengikuti proses perjalanan penyakit sehingga seolah-olah merupakan suatu penampang melintang Budiarto, 2002.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di gudang yang ada di Pelabuhan Belawan yaitu gudang 201, 202 dan 203 dimana gudang-gudang tersebut masih aktif dan sering digunakan untuk proses bongkar muat barang-barang yang masuk datang ataupun yang keluar dari gudang di Pelabuhan Belawan. Gudang 201 berisi barang-barang seperti bahan baku untuk pembuatan pupuk,pakan ternak dan keramik, semen curah, bungkil, dll. Gudang 202 berisi barang-barang seperti besi-besi tua dan peralatan- peralatan yang terbuat dari besi sedangkan gudang 203 berisi tepung terigu, jagung dan beras. Adapun waktu penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei tahun 2013. 43 Universitas Sumatera Utara

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian Arikunto, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang bekerja di gudang 201, 202 dan gudang 203 yang berjumlah 129 orang, masing-masing gudang 43 orang pekerja yaitu : 4 orang petugas gudang, 4 orang sekuriti gudang, 5 orang penyewa gudang dan 30 orang pekerja bongkar muat di gudang yang tersebar pada beberapa titik tempat kerja seperti tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Distribusi Populasi Berdasarkan Tempat Bekerja Titik Tempat Bekerja Jumlah Pekerja 1 Di depan pintu gudang yang menghadap ke laut sebelah Utara 15 2 Di depan pintu gudang yang menghadap ke laut sebelah Selatan 15 3 Di depan pintu gudang yang menghadap ke jalan raya sebelah Utara 15 4 Di depan pintu gudang yang menghadap ke jalan raya sebelah Selatan 15 5 Di tengah gudang 30 6 Di dalam ruangan petugas gudang 24 7 Di dalam ruangan penyewa gudang 15 Total Pekerja 129

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan diambil. Besar sampel minimal di dalam penelitian ini ditentukan menurut rumus Lemeshow, dkk, 1997 sebagai berikut : Z 1 - α2 2 p q N Universitas Sumatera Utara n = d 2 N-1 + Z1- α2 2 p q 1,96 2 x 0,5 x 0,5 x 129 n = 0,1 2 129-1 + 1,96 2 x 0,5 x 0,5 n = 55,29 dibulatkan menjadi 60 sampel Keterangan : P = Perkiraan proporsi subyek, jika tidak diketahui dianggap 50 = 0.5 q = 1-p = 0,5 d = Tingkat presisi yang diinginkan adalah sebesar 10 = 0,1 Z = Nilai standar pada tingkat kepercayaan sebesar 95 = 1,96 n = Jumlah sampel yang dibutuhkan N = Banyaknya populasi adalah 129 orang pekerja Berdasarkan perhitungan rumus diatas maka diperoleh besar sampel minimal sebanyak 60 orang responden yaitu para pekerja di gudang Pelabuhan Belawan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Stratified Sampling artinya pengambilan sampel dengan memberikan pembatasan tertentu sehingga dapat diperoleh nilai yang jelas berbeda. Stratifikasi dilakukan berdasarkan perbedaan titik tempat bekerja dan sampel dipilih secara proporsional berdasarkan jumlah masing-masing populasi pada setiap titik tempat kerja yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Setelah proporsi jumlah sampel pada setiap titik tempat kerja diketahui, selanjutnya dilakukan teknik Random Sampling untuk memilih sampel yang mewakili tempat kerja Dahlan, 2010. Universitas Sumatera Utara Titik pengukuran kadar debu di udara ambien di gudang Pelabuhan Belawan dan pengambilan sampel pekerja berdasarkan titik tempat bekerja dilakukan seperti yang terlihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 3.1 Titik Pengukuran Kadar Debu dan Jumlah Sampel di Gudang Gudang 201, 202 dan 203 di Pelabuhan Belawan mempunyai kesamaan baik dari luas bangunan maupun bentuk fisik bangunan ketiga gudang tersebut. Antara gudang 201, 202 dan 203 tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Titik pengambilan sampel debu di udara ambien di dalam gudang Pelabuhan Belawan sebanyak 21 titik yang terbagi dalam 7 titik di masing masing gudang yaitu : Titik 1 di depan pintu gudang yang menghadap ke laut sebelah Utara Titik 2 di depan pintu gudang yang menghadap ke laut sebelah Selatan Universitas Sumatera Utara Titik 3 di depan pintu gudang yang menghadap ke jalan raya sebelah Utara Titik 4 di depan pintu gudang yang menghadap ke jalan raya sebelah Selatan Titik 5 di tengah gudang Titik 6 di dalam ruangan petugas gudang Titik 7 di dalam ruangan penyewa gudang Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ada persetujuan tertulis. 2. Lama bekerja ≥ 1 tahun. 3. Pria usia 19-56 tahun. 4. Pada saat penelitian tidak sedang menderita penyakit saluran pernapasan. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Saat penelitian menderita penyakit saluran pernapasan seperti : bronchitis, radang paru- paru, asma, alergi, TBC 2. Menolak berpartisipasi dalam penelitian

3.4. Metode Pengumpulan Data

a. Data primer Data primer yaitu data yang dikumpulkan melalui pengukuran langsung di lapangan kadar debu, suhu, kelembaban, tinggi badan, berat badan, kapasitas paru dan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada para pekerja di gudang Pelabuhan Belawan untuk mengetahui data-data karakteristiknya seperti : masa kerja, umur, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok dan penggunaan masker. b. Data sekunder Universitas Sumatera Utara Data sekunder yaitu data penunjang yang diperoleh dari instansi terkait Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan dan Syahbandar Pelabuhan Belawan. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian Penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel independen yaitu kadar debu, masa kerja, umur, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, penggunaan masker, ventilasi, suhu dan kelembaban serta variabel dependen yaitu pemeriksaan kapasitas fungsi paru para pekerja di gudang Pelabuhan Belawan.

3.5.2. Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Kapasitas Paru Jumlah oksigen yang dimasukkan ke dalam tubuh atau paru-paru seseorang secara maksimal Spirometer 1= Ada gangguan 2= Normal Ordinal 2 Kadar Debu Jumlah atau konsentrasi partikel debu di gudang Pelabuhan Belawan HVAS EPAM 5000 1= NAB 3 mgm 3 2= NAB 3 mgm 3 Ordinal 3 Masa Kerja Waktu pekerja terpapar debu sejak menjadi pekerja di gudang Pelabuhan Belawan Kuesioner 1= 5 tahun 2= 5 tahun Ordinal 4 Umur Lamanya pekerja hidup sejak dilahirkan sampai penelitian ini dilakukan Kuesioner 1= 20 tahun 2= 20-40 tahun 3= 41-56 tahun Ordinal 5 Indeks Massa Tubuh Gambaran kesehatan seseorang pada waktu tertentu dinilai dengan ukuran antropometri yaitu berat badan kg dibagi tinggi badan m 2 Timbangan dan Meteran 1= Status gizi kurang baik skor IMT 18,5 - ≥25 2= Status gizi baik skor 18,5-24,9 Ordinal Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Lanjutan No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 6 Kebiasaan Merokok Keadaan dimana merokok merupakan suatu aktivitas rutin dilakukan oleh pekerja Kuesioner 1=Merokok 2=Tidak Merokok Ordinal 7 Penggunaan Masker Peralatan dan perlengkapan pelindung diri yang digunakan pekerja di gudang pelabuhan Belawan Kuesioner 1= Tidak Menggunakan 2= Menggunakan Ordinal 8 Ventilasi Lubang di dinding bangunan yang berguna untuk sistem pertukaran udara di dalam gudang pelabuhan Belawan Meteran 1= Tidak memenuhi syarat ≤10 dari luas lantai 2= Memenuhi syarat ≥10 dari luas lantai Ordinal 9 Suhu Keadaan temperatur di dalam gudang pelabuhan Belawan Lutron LM 8000 1=Tidak memenuhi syarat suhu 18 o C atau30 o C 2= Memenuhi Syarat suhu 18 o C- 30 o C Ordinal 10 Kelembaban Persentase jumlah kandungan uap air di udara di gudang Pelabuhan Belawan Lutron LM 8000 1=Tidak memenuhi syarat kelembaban 40 atau70 2=Memenuhi Syarat kelembaban 40-70 Ordinal Universitas Sumatera Utara

3.6. Metode Pengukuran

1. Pengukuran kadar partikel debu Untuk mengetahui paparan partikel debu di udara di dalam gudang Pelabuhan Belawan dengan menggunakan alat pengukuran debu yaitu High Volume Air Sampler EPAM 5000. Cara pengukuran kadar partikel debu yaitu : 1. Persiapkan alat yang akan dipakai untuk mengukur kadar partikel debu sebelum dilaksanakan pengukuran. 2. Tempatkan alat tersebut di sekitar titik tempat pekerja bekerja dan kegiatan bongkar muat barang yang banyak menghasilkan debu setinggi hidungsaluran pernapasan di gudang pelabuhan Belawan. 3. Pasang sensor pada alat pengukuran kadar partikel debu untuk mengukur kadar partikel debu yang berukuran antara 1-3 mikron. 4. Hidupkan alat dengan menekan tombol power on dan tempatkan pada posisi yang telah ditentukan. 5. Amati angka pada display alat tersebut dan catat untuk hasil pengukuran kadar partikel debu di lokasi tersebut. P engukuran kadar partikel debu dilakukan pada siang hari selama 1 jam dan ditentukan secara gravimetric yang meliputi tahap persiapan sampai pengukuran kadar partikel debu. Alat tersebut dilengkapi pompa penghisap udara serta ditunjang peralatan lain seperti tripod, thermometer, hygrometer untuk mengetahui kadar debu di udara ambien di dalam gudang Pelabuhan Belawan yang dilaksanakan oleh Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan. 2. Pengukuran kapasitas paru para pekerja di gudang Pelabuhan Belawan Universitas Sumatera Utara Salah satu cara melihat dampak paparan dari sumber berbahaya di lingkungan tempat kerja yang berasal dari proses kerja bongkar muat barang-barang yang menghasilkan banyak partikel-partikel debu beterbangan dimana-mana dengan menggunakan alat portabel Spirometer Datospir Sibelmed untuk mendiagnosa adanya gangguan fungsi paru yang kemungkinan dialami oleh pekerja. Dengan mengukur FVC dan FEV1 kemudian membandingkan nilai FEV1FVC maka akan diketahui apakah kapasitas fungsi paru dari para pekerja di gudang Pelabuhan Belawan apakah masih normal atau mengalami gangguan. Adapun langkah-langkah persiapan pemeriksaan Spirometer adalah : 1. Persiapan alat yang akan digunakan yaitu spirometer sebelum pemeriksaan. 2. Persiapan individu pekerja yang akan diperiksa baik fisik maupun mental. 3. Penjelasan mengenai pemeriksaan dan cara pemeriksaan yang akan dilakukan. 4. Individupekerja harus dalam keadaan sehat, tidak sedang menderita penyakit saluran pernapasan, flu, asma, bronkitis, TB paru dan penyakit paru lainnya. 5. Beri petunjuk dan demonstrasikan pada pekerja yaitu pernapasan melalui mulut tanpa ada udara melalui hidung dan celah bibir yang mengatup mouth tube. 6. Posisi dalam keadaan berdiri, lakukan pernapasan biasa, kemudian langsung menghisap sekuat dan sebanyak mungkin udara ke dalam paru-paru kemudian dengan cepat dan sekuatnya dihembuskan melalui alat peniup mouth tube. 7. Individupekerja tidak membungkuk ke depan ketika tes dilakukan. 8. Spirometer akan merekam hasil pemeriksaan yang dilakukan dan hasilnya dapat dilihat pada print out yang berbentuk spirogram. Universitas Sumatera Utara Sebelum tes dengan menggunakan alat spirometer dilaksanakan ada beberapa hal yang harus dihindari para pekerja yaitu Francis, 2011 : 1. Olahraga berat setidaknya 30 menit. 2. Alkohol setidaknya 4 jam. 3. Memakai pakaian ketat. 4. Merokok selama 2 jam. 5. Makan terlalu kenyang sebelum pemeriksaan Pemeriksaan kapasitas paru pekerja di Pelabuhan Belawan dilaksanakan oleh dokter dan perawat dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan. Pemeriksaan dilakukan di ruangan petugas di dalam gudang Pelabuhan tersebut. Waktu pemeriksaan dilakukan pada jam istirahat selesai jam makan siang pekerja. Pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan, tinggi badan dengan meteran serta pengukuran suhu dan kelembaban udara menggunakan alat pengukuran suhu dan kelembaban merk Lutron LM 8000. 3. Kuesioner Dilakukan untuk memperoleh data pendukung yang dilakukan oleh peneliti. Kuesioner digunakan pada saat kegiatan wawancara dengan para pekerja yang bekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan untuk mengetahui faktor- faktor karakteristik dari pekerja seperti masa kerja, umur, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok dan penggunaan masker. Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014

3 31 145

PENGARUH PAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU PEKERJA DI PERUSAHAAN KASUR KAPUK X SUKOHARJO

5 18 73

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoha

0 1 14

HUBUNGAN LAMA PAPARANPEMAKAIAN Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara.

0 3 16

HUBUNGAN LAMA PAPARAN DEBU KAYU DAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN PENURUNAN KAPASITAS Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara

0 2 11

Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bagian Produksi Kawasan Industri Peleburan Logam Pesarean Tegal.

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara 2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara - Hubungan Paparan Partikel Debu dan Karakteristik Individu dengan Kapasitas Paru pada Pekerja di Gudang Pelabuhan Belawan

0 0 35

BAB 1 PENDAHULUAN - Hubungan Paparan Partikel Debu dan Karakteristik Individu dengan Kapasitas Paru pada Pekerja di Gudang Pelabuhan Belawan

0 0 7