Dampak Pencemaran Debu terhadap Kesehatan

c. Pengangkutan O 2 dan CO 2 dalam darah dan cairan tubuh menuju ke dan dari sel. d. Regulasi pertukaran udara dan aspek-aspek lain pernapasan. Menurut Rahajoe dkk 1994, dari aspek fisiologi pernapasan ada dua yaitu: a. Pernapasan luar eksternal respiration yang berlangsung di paru-paru, aktivitas utamanya adalah pertukaran udara. b. Pernapasan dalam internal respiration yang aktivitas utamanya adalah pertukaran gas pada metabolisme energi yang terjadi dalam sel. Sebagai organ pernafasan, dalam melakukan tugasnya, paru-paru dibantu oleh sistem kardiovaskuler dan sistem saraf pusat. Sistem kardiovaskuler selain mensuplai darah bagi paru juga dipakai sebagai media transportasi O 2 dan CO 2 , sistem saraf pusat berperan sebagai pengendali irama dan pola pernapasan.

2.4. Dampak Pencemaran Debu terhadap Kesehatan

Debu merupakan salah satu polutan yang mengganggu kenikmatan kerja. Debu menimbulkan dampak terhadap kesehatan, ekosistem maupun iklim. Gangguan kesehatan dari debu mengakibatkan gangguan saluran pernapasan. Debu disebut partikel yang melayang di udara dengan ukuran 1- sampai 500 mikron. Partikel debu berada di udara dalam waktu relatif lama dalam keadaan melayang, masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Membahayakan bagi kesehatan manusia juga mengganggu daya tembus pandangan mata dan mengadakan reaksi kimia sehingga komposisi debu menjadi partikel yang rumit karena merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda-beda. Universitas Sumatera Utara Menurut Fardiaz 1992, partikel debu berbahaya bagi pernapasan karena : 1. Karakterisitik fisik dan kimia yang kemungkinan mengandung zat yang beracun dan berbahaya. 2. Partikel debu bersifat inert tidak bereaksi tetapi jika mengendap di saluran pernapasan dapat menghambat proses pembersihan terhadap zat yang beracun dan berbahaya yang masuk ke dalam sistem pernapasan. 3. Partikel dapat mengabsorbsi molekul gas yang beracun dan berbahaya yang kemungkinan ikut masuk ke dalam saluran pernapasan. Menurut WHO 1994 ukuran partikel debu yang membahayakan adalah berukuran 0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga mengisyaratkan bahwa ukuran partikel debu yang sangat membahayakan bagi kesehatan manusia berkisar antara 0,1-10 mikron. Pengendalian pencemaran udara berhubungan dengan kesehatan masyarakat yang dilakukan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa pencemaran udara terhadap manusia mempengaruhi sistem pernapasan, karena kita menghirup dan menghembuskan udara sekitar 10m 3 per hari. Saat bernapas terjadi translokasi pencemar udara terhirup masuk ke Alveoli. Pencemaran udara dapat mengakibatkan peradangan paru dan jika terus menerus dapat menimbulkan gangguan kapasitas paru. Bahan pencemar udara menyebabkan kelainan pada saluran pernapasan jika dihirup dari udara adalah partikel debu. Dampak debu yang terhirup tergantung ukuran partikel debu, konsentrasi dan komposisi kimianya. Semakin kecil partikel Universitas Sumatera Utara debu semakin jauh masuk ke saluran pernapasan. Partikel yang mengendap di Alveoli akan menyerang jaringan paru-paru dan menimbulkan penyakit Pneumoconiosis. Lingkungan kerja yang sering penuh oleh partikel-partikel debu sering menyebabkan gangguan sistem pernapasan ataupun dapat menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan kapasitas paru bahkan dapat menyebabkan keracunan umum Suma ʼmur, 1998. Partikel-partikel debu juga dapat menyebabkan kerusakan paru dan fibrosis bila terinhalasi selama bekerja dan terus- menerus dalam jangka waktu yang lama. Bila Alveoli mengeras akibatnya mengurangi elastisitas dalam menampung volume udara sehingga kemampuan mengikat oksigen menurun Depkes RI, 2004. Pekerja terpapar partikel debu, dianjurkan memeriksakan kapasitas parunya setiap tahun. Gangguan kapasitas paru dan saluran pernapasan akibat partikel debu dipengaruhi oleh debu juga faktor individu orang tersebut berupa pertahanan tubuh. Menurut Faridawati 2003 kerusakan saluran pernapasan yang disebabkan oleh paparan partikel-partikel debu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Jenis debu Partikel yang berbahaya untuk paru adalah debu organik dan debu inorganik. organik : mikrobakteri, fosil, sedangkan inorganik : silika bebas, metal, debu inert. Debu inorganik dalam waktu lama mengakibatkan gangguan kapasitas paru. 2. Ukuran debu Universitas Sumatera Utara Efek negatif pada kesehatan tergantung dari ukuran debu. Partikel debu yang besar tersaring di hidung dan yang kecil masuk sampai parenkim. Debu dengan diameter 0,5-2,5 mikron mengendap di Alveoli dan mengakibatkan pneumokomiosis. 3. Komposisi kimia debu a. Inert dust yaitu efek kesehatan yang berdampak sangat sedikit atau tidak ada sama sekali dan tidak menyebabkan reaksi fibrosis pada paru-paru. b. Profliferate dust Efek kesehatan yang terjadi adalah fibrosis pada paru-paru sehingga terjadi pengerasan pada alveoli Depkes RI, 1993. 4. Konsentrasi debu Di tempat dengan pencemaran udara tinggi biasanya jumlah partikel meningkat. Semakin tinggi konsentrasi debu maka dampak kesehatannya semakin parah. 5. Lama paparan Kapasitas paru menurun akibat paparan partikel debu akan timbul setelah penderita mengalami kontak dengan partikel-partikel debu dengan waktu yang cukup lama. Dengan demikian lama paparan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kejadian gangguan kapasitas paru. 6. Pertahanan tubuh Paru dapat dipengaruhi oleh berbagai keadaan lingkungan baik berupa pencemaran udara, rokok, obat-obatan, udara dingin dan faktor-faktor non spesifik lainnya. Universitas Sumatera Utara Sistem pertahanan tubuh terhadap paparan partikel debu terinhalasi berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain. Berdasarkan lama partikel debu tersuspensi di udara dan rentang ukurannya partikel debu dibedakan dalam dua golongan yaitu Whardana, 2001 : 1. Deposite Particulate Matter DPM yaitu partikel debu yang berada sementara di udara dan segera mengendap akibat gaya gravitasi bumi. 2. Suspended Particulate Matter SPM yaitu debu yang tetap melayang di udara dan tidak mudah mengendap. Debu ini terdiri dari berbagai senyawa organik dan anorganik terbesar di udara dengan diameter debu mulai dari 1 mikron sampai dengan 500 mikron.

2.5. Gangguan Kapasitas Fungsi Paru

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014

3 31 145

PENGARUH PAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU PEKERJA DI PERUSAHAAN KASUR KAPUK X SUKOHARJO

5 18 73

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoha

0 1 14

HUBUNGAN LAMA PAPARANPEMAKAIAN Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara.

0 3 16

HUBUNGAN LAMA PAPARAN DEBU KAYU DAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN PENURUNAN KAPASITAS Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara

0 2 11

Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bagian Produksi Kawasan Industri Peleburan Logam Pesarean Tegal.

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara 2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara - Hubungan Paparan Partikel Debu dan Karakteristik Individu dengan Kapasitas Paru pada Pekerja di Gudang Pelabuhan Belawan

0 0 35

BAB 1 PENDAHULUAN - Hubungan Paparan Partikel Debu dan Karakteristik Individu dengan Kapasitas Paru pada Pekerja di Gudang Pelabuhan Belawan

0 0 7