Kelembaban Kapasitas paru Analisis Univariat

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa dari 60 orang responden yang bekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan, sebanyak 48 orang responden 80,0 berada pada titik tempat bekerja dengan suhu udara yang tidak memenuhi syarat dan 12 orang responden 20,0 berada pada titik tempat bekerja yang suhu udaranya memenuhi syarat.

4.2.9. Kelembaban

Kelembaban udara adalah persentase jumlah kandungan air dalam udara. Kelembaban udara berpengaruh terhadap konsentrasi bahan pencemar di udara. Kelembaban udara di gudang 201, 202 dan 203 dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu kategori kelembaban yang kurang baik atau tidak memenuhi syarat apabila kelembaban kurang dari 40 atau lebih dari 70 dan kelembaban yang baik atau memenuhi syarat jika memenuhi kelembaban 40-70. Pengukuran kelembaban udara di gudang Pelabuhan Belawan dengan menggunakan alat pengukur kelembaban udara hygrometer merk Lutron LM 8000. Adapun hasil distribusi frekuensi pengukuran kelembaban udara dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pengukuran Kelembaban Udara Berdasarkan Titik Tempat Bekerja Responden di Gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan Tahun 2013 No Variabel Hasil Ukur Gudang Jumlah Proporsi 201 202 203 Orang 1 Kelembaban Tidak Memenuhi Syarat 16 16 16 48 80,0 2 Memenuhi Syarat 4 4 4 12 20,0 Universitas Sumatera Utara Total 60 100 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa dari 60 orang responden yang bekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan, sebanyak 48 orang responden 80,0 berada pada titik tempat bekerja dengan kelembaban udara yang tidak memenuhi syarat dan 12 responden 20,0 berada pada titik tempat bekerja yang kelembaban udaranya memenuhi syarat.

4.2.10. Kapasitas paru

Kapasitas paru adalah jumlah oksigen yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh atau paru-paru seseorang secara maksimal. Pengukuran kapasitas paru pada pekerja yang bekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan diukur dengan menggunakan alat pengukur kapasitas paru yaitu spirometer. Kapasitas paru pekerja di gudang Pelabuhan Belawan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu kategori ada gangguan kapasitas paru apabila nilai FEV1 dibandingkan dengan nilai FVC hasilnya 75 dan kategori normal apabila nilai FEV1 dibandingkan dengan nilai FVC hasilnya 75. Adapun hasil distribusi frekuensi pengukuran kapasitas paru dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Kapasitas Paru Responden di Gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan Tahun 2013 No Variabel Hasil Ukur Gudang Jumlah Proporsi 201 202 203 Orang 1 Kapasitas Paru Ada Gangguan 7 4 5 16 26,7 2 Normal 13 16 15 44 73,7 Universitas Sumatera Utara Total 60 100 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa dari 60 orang responden yang bekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan, sebanyak 16 orang responden 26,7 yang mengalami gangguan kapasitas paru dan sebanyak 44 orang responden 73,3 yang tidak ada mengalami gangguan kapasitas paru atau paru-parunya masih normal.

4.3. Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014

3 31 145

PENGARUH PAPARAN DEBU KAPAS TERHADAP KAPASITAS FUNGSI PARU PEKERJA DI PERUSAHAAN KASUR KAPUK X SUKOHARJO

5 18 73

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoha

0 1 14

HUBUNGAN LAMA PAPARANPEMAKAIAN Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara.

0 3 16

HUBUNGAN LAMA PAPARAN DEBU KAYU DAN KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN PENURUNAN KAPASITAS Hubungan lama paparan debu kayu dan kedisiplinan pemakaian masker dengan penurunan kapasitas fungsi paru pada pekerja mebel ud. mita furniture kalinyamatan jepara

0 2 11

Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bagian Produksi Kawasan Industri Peleburan Logam Pesarean Tegal.

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Udara 2.1.1. Pengertian Pencemaran Udara - Hubungan Paparan Partikel Debu dan Karakteristik Individu dengan Kapasitas Paru pada Pekerja di Gudang Pelabuhan Belawan

0 0 35

BAB 1 PENDAHULUAN - Hubungan Paparan Partikel Debu dan Karakteristik Individu dengan Kapasitas Paru pada Pekerja di Gudang Pelabuhan Belawan

0 0 7