Berdasarkan hasil analisis hubungan masa kerja dengan kapasitas paru dapat diketahui bahwa dari 40 responden yang bekerja 5 tahun, 15 responden 37,5
mengalami gangguan kapasitas paru dan 25 responden 62,5 tidak mengalami gangguan sedangkan dari 20 orang responden dengan masa kerja 5 tahun, 1
responden 5,0 mengalami gangguan dan 19 responden 95,0 tidak mengalami gangguan kapasitas paru.
Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh p=0,0070,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan kapasitas paru.
4.3.3. Hubungan Umur dengan Kapasitas Paru
Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan terhadap hubungan umur dengan kapasitas paru dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini :
Tabel 4.13 Hubungan Umur dengan Kapasitas Paru Responden di Gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan Tahun 2013
No Umur
Tahun
Kapasitas Paru Total
P RP
CI=95 Ada
Ganggua n
Tidak Ada
Ganggua n
n n
n
1. 20-40
9 42,9
12 57,1
21 100
0,037 3,429
1,043-11,268 2.
41-56 7
17,9 32
82,1 39
100 Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa dari 21
orang responden yang umurnya antara 20-40 tahun, sebanyak 9 orang responden 42.9 mengalami gangguan kapasitas paru dan 12 orang responden 57,1 tidak
Universitas Sumatera Utara
mengalami gangguan kapasitas paru sedangkan dari 39 orang responden yang berumur antara 41-56 tahun, sebanyak 7 orang responden 17,9 mengalami
gangguan kapasitas paru dan sebanyak 32 orang responden 82,1 tidak mengalami gangguan kapasitas paru.
Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai p=0,0370,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
variabel umur dengan kapasitas paru pada pekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan.
4.3.4. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kapasitas Paru
Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan terhadap hubungan indeks massa tubuh dengan kapasitas paru dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.14 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kapasitas Paru Responden di Gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan Tahun 2013
No Indeks
Massa Tubuh
Kapasitas Paru Total
P RP
CI=95 Ada
Gangguan Tidak Ada
Gangguan n
n n
1. Kurang Baik
3 23,1
10 76,9
13 100
1,000 0,785
0,186-3,311 2.
Baik 13
27,7 34
72,3 47
100
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa dari 13 orang responden dengan skor nilai indeks massa tubuh yang kurang baik, terdapat
sebanyak 3 orang responden 23,1 yang mengalami gangguan pada kapasitas parunya dan 10 orang responden 76,9 yang tidak mengalami gangguan pada
Universitas Sumatera Utara
kapasitas parunya, sedangkan dari 47 orang responden dengan skor nilai indeks massa tubuh yang baik, terdapat sebanyak 13 orang responden 27,7 yang
mengalami gangguan pada kapasitas parunya dan 34 orang responden 72,3 yang tidak mengalami gangguan pada kapasitas parunya.
Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan fisher’s exact test diperoleh nilai p=1,0000,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara variabel indeks massa tubuh dengan kapasitas paru pada pekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan.
.4.3.5. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Paru
Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan terhadap hubungan kebiasaan merokok dengan kapasitas paru dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Paru Responden di Gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan Tahun 2013
No Kebiasaan
Merokok Kapasitas Paru
Total RP
P CI=95 Ada
Gangguan Tidak Ada
Gangguan n
n n
1. Merokok 15
33,3 30
66,7 45
100 0,050
7,000 0,839-
58,395 2. Tidak Merokok
1 6,7
14 93,3
15 100
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa dari 45 orang responden yang mempunyai kebiasaan merokok, terdapat sebanyak 15
orang responden 33,3 yang mengalami gangguan pada kapasitas parunya dan 30 orang responden 66,7 yang tidak mengalami gangguan pada kapasitas parunya
Universitas Sumatera Utara
sedangkan dari 15 orang responden yang mempunyai kebiasaan tidak merokok, terdapat sebanyak 1 orang responden 6,7 yang mengalami gangguan pada
kapasitas parunya dan sebanyak 14 orang responden 93,3 yang tidak mengalami gangguan pada kapasitas parunya.
Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan fisher’s exact test diperoleh nilai p=0,0500,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara variabel kebiasaan merokok dengan kapasitas paru pada pekerja di gudang 201, 202 dan 203 Pelabuhan Belawan.
4.3.6. Hubungan Penggunaan Masker dengan Kapasitas Paru