B. Analisis Data
1. Analisis Aspek Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
KSP Jogja Sejahtera
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14PerM.KUKMXII2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 20PerM.KUKMXI2008 tentang Pedoman Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi terdapat tujuh aspek yang dinilai. Aspek tersebut meliputi aspek permodalan,
kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Dalam hal ini, yang ingin diketahui
adalah kinerja koperasi dari segi financial keuangan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, efisiensi,
likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi dalam menilai kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam KSP Jogja Sejahtera.
a. Aspek Permodalan
Dalam hal ini, aspek permodalan dinilai untuk mengetahui informasi mengenai kecukupan modal KSP Jogja Sejahtera dalam
mendukung kegiatan operasionalnya. Selain itu, penilaian aspek ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan KSP Jogja Sejahtera
dalam menyerap kerugian akibat investasi dan penurunan nilai aktiva. Adapun rasio yang digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan
keuangan koperasi dari aspek permodalan adalah sebagai berikut:
1 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan modal sendiri KSP Jogja Sejahtera dalam mendukung pendanaan
terhadap total aset yang dimilikinya. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2013. Tabel 5.2
Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2013
Tahun Modal Sendiri
a Total Aset
b Nilai
c Bobot
d Skor
c x d Predikat
2010 Rp 273.711.709,79
Rp 1.524.323.241,74 17,96
25 6
1,5 Tidak
Baik 2011
Rp 395.462.223,01 Rp 1.808.297.903,94
21,87 50
6 3
Kurang Baik
2012 Rp 509.368.799,38
Rp 2.463.786.957,81 20,67
50 6
3 Kurang
Baik 2013
Rp 626.969.579,55 Rp 4.433.460.594,00
14,14 25
6 1,5
Tidak Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2013 Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.1 halaman 205
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar
17,96, ini berarti setiap Rp 100 total aset didanai dengan Rp 17,96 modal sendiri yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio modal
sendiri terhadap total aset tahun 2010 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2011 rasio
modal sendiri terhadap total aset yang dihasilkan adalah sebesar 21,87, ini berarti setiap Rp 100 total aset didanai dengan Rp 21,87
modal sendiri yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio modal