Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang

kenaikan sebesar 103,68 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan pinjaman bermasalah sangat besar, hal tersebut dikarenakan banyak calon anggota yang mayoritas pedagang sekitar pasar Kranggan menunggak dalam pembayaran pinjaman dan bunganya. Persentase kenaikan pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera dapat pula diketahui yaitu sebesar 13,76 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 35,52 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 41,32 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan pinjaman bermasalah dan kenaikan pinjaman diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 221 dan halaman 220.

c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam menutup kerugian akibat pinjaman macet atau piutang tidak tertagih. Berdasarkan tabel 5.7 halaman 107, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 30,65. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang kurang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp 30,65 cadangan risiko yang tersedia. Pada tahun 2011 rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah menunjukkan hasil sebesar 59,00. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp 100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp 59,00 cadangan risiko yang tersedia. Pada tahun 2012 rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah menunjukkan hasil sebesar 70,79. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp 70,79 cadangan risiko yang tersedia. Pada tahun 2013 rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah menunjukkan hasil sebesar 39,36. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang kurang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp 39,36 cadangan risiko yang tersedia. Berdasarkan grafik 5.6 dapat pula diketahui bahwa kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam menutup kerugian akibat pinjaman macet atau piutang tidak tertagih dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah yaitu 30,65 pada tahun 2010, 59,00 pada tahun 2011, 70,79 pada tahun 2012, dan turun menjadi 39,36 pada tahun 2013. Kenaikan rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah dari tahun 2010 hingga tahun 2012, dikarenakan persentase kenaikan cadangan risiko lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kenaikan pinjaman bermasalah. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan rasio cadangan risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah, karena persentase kenaikan cadangan risiko lebih kecil dibandingkan dengan persentase kenaikan pinjaman bermasalah. Dalam hal ini, persentase kenaikan cadangan risiko KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 123,56 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 27,00 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 13,25 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan pinjaman bermasalah KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 16,15 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 5,85 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 103,68 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan pinjaman bermasalah sangat besar, hal tersebut dikarenakan banyak calon anggota yang mayoritas pedagang sekitar pasar Kranggan menunggak dalam pembayaran pinjaman dan bunganya. Persentase kenaikan cadangan risiko dan kenaikan pinjaman bermasalah tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 221. Pada tabel 5.7 halaman 107, dapat diketahui bahwa jumlah cadangan risiko KSP Jogja Sejahtera mengalami kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Kenaikan tersebut terjadi karena seiring bertambahnya pula pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera. Namun, dalam menentukan besarnya cadangan risiko pada tahun 2010 dan 2013 KSP Jogja Sejahtera kurang sesuai. Hal tersebut terlihat pada hasil rasio tahun 2010 dan 2013 sebelumnya yaitu cadangan risiko tahun 2010 dan 2013 kurang bisa menutup kerugian akibat pinjaman bermasalah.

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ”SAPTA USAHA MULYA” DI BEKONANG.

1 4 6

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/Xii/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

24 172 291

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210