Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar

KSP Jogja Sejahtera dalam membayar hutang lancarnya atau membiayai kegiatan operasionalnya. Kas dan bank yang terlalu kecil juga dapat dikarenakan terlalu banyak kas dan bank koperasi yang digunakan untuk memenuhi pinjaman bagi anggota dan calon anggota. Berdasarkan grafik 5.11 dapat pula diketahui bahwa kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan bank yang dimiliki koperasi dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami penurunan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar yaitu 71,14 pada tahun 2010, 107,65 pada tahun 2011, 47,92 pada tahun 2012, dan 61,17 pada tahun 2013. Meskipun hasil rasio ini menunjukkan hasil yang fluktuatif, tetapi apabila diperhatikan jumlah kas dan bank serta jumlah kewajiban lancar terus-menerus mengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Kenaikan kas dan bank dikarenakan adanya penambahan pendapatan dari jasa simpan pinjam, pinjaman dari pihak ke tiga, dan modal sendiri koperasi yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, serta modal disetor. Pada kewajiban lancar terjadi kenaikan karena adanya penambahan yang cukup signifikan pada simpanan calon anggota, dan simpanan berjangka. Kenaikan jumlah kas dan bank serta kewajiban lancar dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 194-195. Persentase kenaikan juga dapat mempengaruhi naik turunnya rasio di atas, karena apabila persentase kenaikan atau penurunan jumlah kas dan bank dengan kewajiban lancar dari tahun 2011, tahun 2012, dan tahun 2013 berbeda maka akan mengakibatkan naik atau turunnya rasio tersebut. Dalam hal ini persentase kenaikan kas dan bank KSP Jogja sejahtera adalah sebesar 117,84 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan 43,65 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta 342,69 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan kewajiban lancar KSP Jogja Sejahtera dapat pula diketahui yaitu sebesar 43,96 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, 222,74 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta 246,76 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan kas dan bank serta kewajiban lancar tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.4 halaman 225.

b. Rasio Pinjaman Diberikan terhadap Dana yang Diterima

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam memberikan pinjaman kepada anggota maupun calon anggota dengan menggunakan dana yang tersedia. Dalam hal ini, dana yang diterima merupakan total pasiva selain hutang biaya dan SHU belum dibagi. Berdasarkan tabel 5.13 halaman 120, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 95,81. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 dana yang diterima menjamin pinjaman yang diberikan kepada anggota dan calon anggota sebesar Rp 95,81. Pada tahun 2011 rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 97,03. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 dana yang diterima menjamin pinjaman yang diberikan kepada anggota dan calon anggota sebesar Rp 97,03. Pada tahun 2012 rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 97,66. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 dana yang diterima menjamin pinjaman yang diberikan kepada anggota dan calon anggota sebesar Rp 97,66. Pada tahun 2013 rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 74,61. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp 100 dana yang diterima menjamin pinjaman yang diberikan kepada anggota dan calon anggota sebesar Rp 74,61. Rasio pada tahun 2010, 2011, dan 2012 menunjukkan hasil lebih dari 90, namun dalam hal ini tetap dimasukkan dalam kategori baik. Karena hal tersebut dapat diartikan bahwa dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera mampu memenuhi total volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera, yaitu pada tahun 2010 mampu memenuhi pinjaman yang diberikan sebesar 95,81 pada tahun 2010, sebesar 97,03 tahun 2011, dan sebesar 97,66 tahun 2012. Berdasarkan grafik 5.12 dapat pula diketahui bahwa kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam memberikan pinjaman kepada anggota maupun calon anggota dengan menggunakan dana yang tersedia dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima yaitu 95,81 pada tahun 2010, 97,03 pada tahun 2011, 97,66 pada tahun 2012, dan turun menjadi 74,61 pada tahun 2013. Kenaikan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dari tahun 2010 hingga tahun 2012, dikarenakan persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan persentase kenaikan dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima, karena persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan lebih kecil dibandingkan dengan persentase kenaikan dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera. Dalam hal ini, persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 13,76 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 35,52 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 41,32 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 12,33 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 34,65 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 84,97 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan dan kenaikan dana yang diterima

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ”SAPTA USAHA MULYA” DI BEKONANG.

1 4 6

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/Xii/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

24 172 291

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210