Rasio Pinjaman Diberikan terhadap Dana yang Diterima

tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima yaitu 95,81 pada tahun 2010, 97,03 pada tahun 2011, 97,66 pada tahun 2012, dan turun menjadi 74,61 pada tahun 2013. Kenaikan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dari tahun 2010 hingga tahun 2012, dikarenakan persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan persentase kenaikan dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima, karena persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan lebih kecil dibandingkan dengan persentase kenaikan dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera. Dalam hal ini, persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 13,76 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 35,52 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 41,32 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera adalah sebesar 12,33 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 34,65 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 84,97 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan total volume pinjaman yang diberikan dan kenaikan dana yang diterima tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 220 dan lampiran 8.4 halaman 226. Pada tabel 5.13 halaman 120, dapat diketahui bahwa jumlah dana yang diterima KSP Jogja Sejahtera mengalami kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Kenaikan tersebut terjadi karena terjadi penambahan jumlah nominal pada akun-akun kolom pasiva selain kewajiban segera dibayar, hutang pajak, dan SHU tahun berjalan seperti tampak di neraca KSP Jogja Sejahtera pada lampiran 1 halaman 194-195.

5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Penilaian aspek ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemandirian dan pertumbuhan KSP Jogja Sejahtera apabila dilihat dari kemampuannya memperoleh laba dan operasional pelayanannya. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek kemandirian dan pertumbuhan berdasarkan hasil penilaian kinerja keuangan KSP Jogja Sejahtera tahun 2010 sampai dengan 2013, adalah sebagai berikut:

a. Rasio Rentabilitas Aset

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam memperoleh SHU dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya. Berdasarkan tabel 5.14 halaman 123, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 4,85. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 total aset hanya ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak sebesar Rp 4,85. Pada tahun 2011 rasio rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 8,14. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp 100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak sebesar Rp 8,14. Pada tahun 2012 rasio rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 9,22. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp 100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak sebesar Rp 9,22. Pada tahun 2013 rasio rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 6,69. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang kurang baik, karena setiap Rp 100 total aset hanya ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak sebesar Rp 6,69. Berdasarkan grafik 5.13 dapat pula diketahui bahwa kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam memperoleh SHU dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase rasio rentabilitas aset yaitu 4,85 pada tahun 2010, 8,14 pada tahun 2011, 9,22 pada tahun 2012, dan turun menjadi 6,69 pada tahun 2013. Kenaikan rasio rentabilitas aset dari tahun 2010 hingga tahun 2012, dikarenakan persentase kenaikan SHU sebelum pajak lebih besar dibandingkan dengan persentase total aset KSP Jogja Sejahtera. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan rasio rentabilitas aset, karena persentase kenaikan SHU sebelum pajak lebih kecil dibandingkan dengan persentase kenaikan total aset KSP Jogja Sejahtera. Dalam hal ini, persentase SHU sebelum pajak KSP Jogja sejahtera adalah sebesar 98,95 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 54,35 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 30,47 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan total aset KSP Jogja sejahtera adalah sebesar 18,63 dari tahun 2010 sampai tahun 2011, dan kenaikan sebesar 36,25 dari tahun 2011 sampai tahun 2012, serta kenaikan sebesar 79,94 dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Persentase kenaikan SHU kotor dan kenaikan total aset tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 217 dan lampiran 8.5 halaman 226-227. Pada tabel 5.14 halaman 123, dapat diketahui bahwa jumlah SHU sebelum pajak KSP Jogja Sejahtera mengalami kenaikan dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Kenaikan tersebut karena terjadi peningkatan dari segi jumlah pendapatan, pendapatan provisi dan komisi kredit, pendapatan administrasi kredit, serta pendapatan denda angsuran. Hal tersebut tampak di laporan perhitungan hasil usaha pada lampiran 2 halaman 196-198.

b. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam memberikan balas jasa kepada anggota yang telah berkontribusi dalam menanamkan modalnya berupa simpanan-simpanan. Berdasarkan tabel 5.15 halaman 125, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 18,38. Hasil tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 modal sendiri dapat memberikan balas

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ”SAPTA USAHA MULYA” DI BEKONANG.

1 4 6

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/Xii/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

24 172 291

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210