alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar serta menggambarkan simpton gejala-gejala yang tampak suatu keadaan Prastowo dan
Juliaty, 2005:5. Dengan demikian analisis rasio keuangan adalah angka
yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya, yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan Harahap, 2007:297.
Hanafi dan Halim 2009:74 mengemukakan bahwa pada dasarnya
analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu:
1
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan
aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.
3
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4
Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
5
Rasio Pasar
Rasio pasar digunakan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan
relatif terhadap nilai buku perusahaan.
Sedangkan menurut
Riyanto dalam
Munawir 2010:70,
mengemukakan bahwa
angka-angka rasio
keuangan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: 1
Rasio Likuiditas a
Current ratio b
Cash ratio c
Acid test ratio d
Working capital to total assets ratio 2
Rasio Solvabilitas a
Total debt to equity ratio b
Total debt to total capital assets c
Long term debt to equity ratio d
Tangible assets debt coverage e
Time interest earned ratio 3
Rasio Aktivitas a
Total assets turnover b
Receivable turnover c
Average collection period d
Inventory turnover e
Average day’s inventory
f Working capital turnover
4 Rasio Rentabilitas
a Gross profit margin
b Operating income ratio
c Operating ratio
d Net profit margin sales margin
e Earning power of total investment
f Net earning power ratio
g Rate of return for the owners
3. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 pasal 1 dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dengan demikian secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang
yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha
yang dikelola secara demokratis Rudianto, 2010:3.
b. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 pasal 2 dinyatakan bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam Undang-Undang tersebut juga disebutkan bahwa tujuan koperasi
adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. c.
Prinsip-prinsip Koperasi
Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 pasal 5 ayat 1 bahwa koperasi melaksanakan prinsip-prinsip sebagai
berikut: 1
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sifat sukarela mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan siapapun. Dalam hal ini seorang anggota juga
dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti
bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun.
2
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokratis menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi
dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota.
3 Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Dalam hal ini pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi
bukan semata-mata karena modal yang dimiliki seseorang dalam
koperasi.
4
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk kemanfaatan anggota bukan untuk mencari keuntungan. Oleh karena itu, balas jasa
yang diberikan kepada anggota juga terbatas, bukan berdasarkan modal yang diberikan. Maksud terbatas dalam hal ini adalah wajar
yang diartikan tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar.
5
Kemandirian
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada
pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. d.
Penggolongan Koperasi