Aspek Efisiensi Analisis Aspek Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam

Pada tahun 2012 rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto menunjukkan hasil sebesar 28,85, ini berarti setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 28,85. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2012 adalah 4 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Pada tahun 2013 rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto menunjukkan hasil sebesar 44,57, ini berarti setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 44,57. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2013 adalah 4 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat diketahui bahwa rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto KSP Jogja Sejahtera dari tahun 2010 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan seperti tampak pada grafik di bawah ini: Grafik 5.8 Rasio Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Tahun 2010-2013 28.56 28.66 28.85 44.57 10 20 30 40 50 2010 2011 2012 2013

2 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan SHU kotor KSP Jogja Sejahtera dalam menutup kemungkinan kerugian akibat besarnya beban usaha koperasi. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio beban usaha terhadap SHU kotor dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Tahun 2010-2013 Tahun Beban Usaha a SHU Kotor b Nilai c Bobot d Skor c x d Predikat 2010 Rp 198.360.666,33 Rp 73.991.656,05 268,09 25 4 1 Tidak Baik 2011 Rp 241.292.814,02 Rp 147.207.958,61 163,91 25 4 1 Tidak Baik 2012 Rp 252.746.670,33 Rp 227.208.313,16 111,24 25 4 1 Tidak Baik 2013 Rp 270.792.980,00 Rp 296.448.863,00 91,35 25 4 1 Tidak Baik Sumber: Data diolah tahun 2010-2013 Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 209 Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio beban usaha terhadap SHU kotor pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 268,09, ini berarti setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 268,09. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2010 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2011 rasio beban usaha terhadap SHU kotor menunjukkan hasil sebesar 163,91, ini berarti setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 163,91. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2011 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2012 rasio beban usaha terhadap SHU kotor menunjukkan hasil sebesar 111,24, ini berarti setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 111,24. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2012 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2013 rasio beban usaha terhadap SHU kotor menunjukkan hasil sebesar 91,35, ini berarti setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 91,35. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2013 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat diketahui bahwa rasio beban usaha terhadap SHU kotor KSP Jogja Sejahtera dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan seperti tampak pada grafik di bawah ini: Grafik 5.9 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Tahun 2010-2013 268.08 163.91 111.24 91.35 80 160 240 320 2010 2011 2012 2013

3 Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera dalam menutup kemungkinan kerugian akibat besarnya beban karyawan koperasi. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio efisiensi pelayanan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Tabel 5.11 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan Tahun 2010-2013 Tahun Beban Karyawan a Total Volume Pinjaman Diberikan b Nilai c Bobot d Skor c x d Predikat 2010 Rp 122.338.000,00 Rp 1.416.913.101,70 8,63 75 2 1,5 Cukup Baik 2011 Rp 152.744.000,00 Rp 1.611.815.629,88 9,48 75 2 1,5 Cukup Baik 2012 Rp 166.859.500,00 Rp 2.184.302.564,24 7,64 75 2 1,5 Cukup Baik 2013 Rp 195.426.000,00 Rp 3.086.759.166,00 6,33 75 2 1,5 Cukup Baik Sumber: Data diolah tahun 2010-2013 Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 209 Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio efisiensi pelayanan pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 8,63, ini berarti setiap Rp 100 total volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera membiayai beban karyawan sebesar Rp 8,63. Skor yang diperoleh dari rasio efisiensi pelayanan tahun 2010 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Pada tahun 2011 rasio efisiensi pelayanan menunjukkan hasil sebesar 9,48, ini berarti setiap Rp 100 total volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera membiayai beban karyawan sebesar Rp 9,48. Skor yang diperoleh dari rasio efisiensi pelayanan tahun 2011 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Pada tahun 2012 rasio efisiensi pelayanan menunjukkan hasil sebesar 7,64, ini berarti setiap Rp 100 total volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera membiayai beban karyawan sebesar Rp 7,64. Skor yang diperoleh dari rasio efisiensi pelayanan tahun 2012 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Pada tahun 2013 rasio efisiensi pelayanan menunjukkan hasil sebesar 6,33, ini berarti setiap Rp 100 total volume pinjaman yang diberikan KSP Jogja Sejahtera membiayai beban karyawan sebesar Rp 6,33. Skor yang diperoleh dari rasio efisiensi pelayanan tahun 2013 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat diketahui bahwa rasio efisiensi pelayanan KSP Jogja Sejahtera dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami penurunan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan seperti tampak pada grafik di bawah ini: Grafik 5.10 Rasio Efisiensi Pelayanan Tahun 2010-2013 8.63 9.48 7.64 6.33 4 8 12 2010 2011 2012 2013

d. Aspek Likuiditas

Penilaian aspek likuiditas bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Adapun rasio yang digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan keuangan koperasi dari aspek likuiditas adalah sebagai berikut:

1 Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan bank yang dimiliki koperasi. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Tahun 2010-2013 Tahun Kas dan Bank a Kewajiban Lancar b Nilai c Bobot d Skor c x d Predikat 2010 Rp 99.928.568,04 Rp 140.459.864,95 71,14 25 10 2,5 Tidak Baik 2011 Rp 217.682.705,06 Rp 202.209.013,93 107,65 25 10 2,5 Tidak Baik 2012 Rp 312.710.089,57 R p 652.606.391,42 47,92 25 10 2,5 Tidak Baik 2013 Rp 1.384.334.564,00 Rp 2.262.964.347,45 61,17 25 10 2,5 Tidak Baik Sumber: Data diolah tahun 2010-2013 Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.4 halaman 210 Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 71,14, ini berarti setiap Rp 100 kewajiban lancar dijamin dengan Rp 71,14 kas dan bank yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar tahun 2010 adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2011 rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar menunjukkan hasil sebesar 107,65, ini berarti setiap Rp 100 kewajiban lancar dijamin dengan Rp 107,65 kas dan bank yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar tahun 2011 adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2012 rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar menunjukkan hasil sebesar 47,92, ini berarti setiap Rp 100 kewajiban lancar dijamin dengan Rp 47,92 kas dan bank yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar tahun 2012 adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2013 rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar menunjukkan hasil sebesar 61,17, ini berarti setiap Rp 100 kewajiban lancar dijamin dengan Rp 61,17 kas dan bank yang tersedia. Skor yang diperoleh dari rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar tahun 2013 adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat diketahui bahwa rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar KSP Jogja Sejahtera dari tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami penurunan, dan dari tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan seperti tampak pada grafik di bawah ini: Grafik 5.11 Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar Tahun 2010-2013

2 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan KSP Jogja Sejahtera dalam memberikan pinjaman kepada anggota maupun calon anggota dengan menggunakan dana yang tersedia. Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Tahun 2010-2013 Tahun Total Pinjaman yang Diberikan a Dana yang Diterima b Nilai c Bobot d Skor c x d Predikat 2010 Rp 1.416.913.101,70 Rp 1.478.801.116,54 95,81 100 5 5 Baik 2011 Rp 1.611.815.629,88 Rp 1.661.089.945,33 97,03 100 5 5 Baik 2012 Rp 2.184.302.564,24 Rp 2.236.578.644,65 97,66 100 5 5 Baik 2013 Rp 3.086.759.166,00 Rp 4.137.011.731,00 74,61 75 5 3,75 Cukup Baik Sumber: Data diolah tahun 2010-2013 Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.4 halaman 210 71.14 107.65 47.92 61.17 40 80 120 2010 2011 2012 2013

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

6 48 19

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “KARYA MANDIRI” JEROWARU BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA NO. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

0 3 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ”SAPTA USAHA MULYA” DI BEKONANG.

1 4 6

Analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia nomor 14/Per/M.KUKM/Xii/2009 : studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur.

24 172 291

Analisis kinerja keuangan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14 Per M.KUKM XII 2009 studi kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera

11 41 299

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22 PER M.KUKM IV 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI

0 0 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) WILAYAH BANYUMAS BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009 - repository perpustakaan

0 0 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN LISTER PT. PLN (Persero) BERDASARKAN SURAT PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENGENGAH REPUBLIK INDONESIA NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

Analisis tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam berdasar peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 : studi kasus di Koperasi Kredit Makmur Magelang - USD Repository

0 0 210