1.6. Metode Penelitian 1.6.1. Tipe Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara faktual dan
sistematis tentang Cina kebun sayur yang terdapat di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli, terkhusus di lingkungan VII dan VIII. Penelitian ini
menjelaskan tentang pengetahuan dan tata cara pengelolaan petani sayur mayur di Kelurahan Kota Bangun. Dalam hal ini peneliti akan mencoba melihat bagaimana
pengetahuan petani Cina kebun sayur di Kelurahan Kota Bangun ini dalam bercocok tanam sayur mayur, serta bagaimana tata cara pengelolaan tanaman
sayur mayur yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur di Kelurahan Kota Bangun ini. Sekaligus ingin melihat bagaimana cara mereka mengatasi
permasalahan dalam bertani sayur mayur.
1.6.2. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini terbagi dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer melalui teknik wawancara dan observasi. Dengan
demikian, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi melalui tradisi teknis analisis data tersebut. Peneliti harusnya memilih teknis
analisis data apa yang digunakan karena jumlahnya sama sesuai dengan kecocokannya dengan subjek penelitian.
Adapun data penelitian yang digolongkan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder.
13
Universitas Sumatera Utara
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara baik secara partisipatif maupun
secara mendalam. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang
tampak pada saat penelitian. Teknik observasi ini dilakukan peneliti untuk melihat langsung, mendengarkan, dan mencatat berbagai kejadian
ataupun aktivitas yang terjadi dalam proses kegiatan yang dilakukan oleh petani, seperti proses pembibitan sayur kemudian peneliti juga ikut
melakukan beberapa perawatan yang dilakukan informan di ladang. Observasi berguna untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari
segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar keadaan, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti langsung turun ke lapangan
untuk mengamati dan nantinya peneliti ikut serta dalam aktivitas yang dilakukan oleh petani ”Cina kebun sayur” di Kelurahan Kota Bangun
tersebut. Hasil observasi atau pengamatan ini kemudian dituangkan dalam bentuk catatan lapangan.
b. Wawancara Mendalam, yaitu proses tanya jawab secara langsung yang
ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara atau panduan wawancara interview guade, dan
menggunakan tape recorder alat perekam sebagai alat bantu peneliti dalam proses pengumpulan data. Wawancara terhadap informan kunci
ditujukan untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap tentang 14
Universitas Sumatera Utara
peran adanya suatu kelompok dalam proses produksi pertanian. Sedangkan wawancara terhadap informan biasa ditujukan untuk
mendapatkan informasi pendukung tentang pengetahuan dan tata cara bercocok tanam petani Cina kebun sayur tersebut. Teknik ini digunakan
untuk memperoleh bagaimana pengetahuan cara bercocok tanam para petani, dan kegunaan tanaman sayur mayur bagi mereka. Dalam
penelitian ini, informannya adalah perangkat kelurahan, masyarakat Cina yang menanam sayur mayur berturut-turut dari tahun ke tahun.
Kemudian petani Cina kebun sayur yang masih aktif menanam tanaman sayur mayur yang masih juga bekerja di tempat ladang orang lain selain
di ladang mereka sendiri. Informan dapat dibedakan menjadi, seperti : Informan kunci adalah orang yang mempunyai keahlian mengenai suatu
masalah penelitian tetapi tidak begitu tahu mengenai penjelasan lebih dalam terhadap masalah yang dikaji.
1.6.3. Rangkaian Pengalaman Di Lapangan