Proses Penanaman Sayur Mayur

Gambar : Tanaman kuchai Cara Merawat, Menanam, dan Memanen Sayur Kuchai. Biji disemai terus ke dalam tanah atau ke dalam pasu bekas, sedalam 1,5 cm hingga 3 cm. Jika ditanam buat jarak kira-kira 15 cm 6 inci. Biji akan tumbuh dalam masa 2 hari, apabila telah tumbuh, dilakukan penyiraman untuk mengelakkan tumbuhan dari berbunga ketika pokok masih muda bolting. Akan tetapi jangan sampai tanah berair karena ini bisa menyebabkan akar reput. Jika berbunga daun yang dihasilkan kecil. Penanaman dilakukan setelah tanaman berumur 1-2 minggu sejak biji disemaikan. Jarak tanam yang digunakan berukuran 20 x 30 cm. Kegiatan penanaman ini dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab dan terjaga. Tanaman kuchai dapat dipanen setelah berumur 1 bulan, dengan cara mencabut batang tanaman atau memotong pangkal batang. Tanaman ini dapat menghasilkan 200 kgha. Ketumbar dapat cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya agar kelihatan tetap segar dan baik, segera setelah panen lakukan dengan merendam bagian akar tanaman dalam air.

3.2. Proses Penanaman Sayur Mayur

Pada proses penanam sayur akan dimulai dengan bagaimana proses penyeleksian bibit-bibit sayur yang baik, untuk di tanam serta nantinya jika 58 Universitas Sumatera Utara tanaman sayur sudah besar akan memiliki kualitas sayur yang baik. Seperti yang di harapkan oleh petani Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun ini. Menurut Bapak A Hui 52 tahun bibit-bibit sayur yang telah dibeli maupun yang sudah dikeringkan sebelumnya melalui tahap proses pembuahan sendiri, pada akhirnya akan di tanam pada sebuah bidang-bidang tanah yang ada. Maka tanah tersebut harus digemburkan terlebih dahulu dengan menggunakan alat seperti cangkul, dan dibentuk seperti bidang-bidang sebagai wadah tempat dimana nantinya sayur-sayur tersebut untuk di tanam. Wadah yang sudah terbentuk tersebut mereka menyebutnya dengan sebutan bedeng. Setiap bedeng tanah memiliki luas tanah 5 X 1 meter. Namun karena ukuran luas tanah tersebut tidak menjadi patokanketentuan bagi para petani Cina yang ada di lingkugan VII dan VIII ini. Hal tersebut tergantung pada luas tanah dan seberapa banyak sayur yang akan di tanam nantinya. Menurut Bapak A Hui 52 tahun mengatakan bahwa bedeng-bedeng tersebut tidak selalu harus berukuran sama dengan yang lainnya. Selanjutnya apabila bentuk lahan sedikit membentuk lingkaran, maka bedeng yang akan dibuat nantinya juga disesuaikan dengan bentuk lahan yang ada. Lain halnya lagi menurut Bapak A Liong 42 tahun mengatakan bahwa bentuk lahan sering berubah tergantung luas lahan yang dimiliki si pemilik tanah tersebut. Beliau sendiri memiliki luas tanah 30 ha tiga pulah hektar. Dengan luas tanah tersebut beliau membentuk bedeng-bedeng tanah yang mengikuti ukuran luas tanah beliau. Namun, saat ini tanah yang beliau miliki berbentuk persegi dan beliau memilih untuk membentuk bedeng yang lurus dengan ukuran 5X100 lima 59 Universitas Sumatera Utara kali satu meter per bedeng. Dengan luas tanah yang dimiliki beliau dapat membentuk 90 sembilan puluh sampai dengan 110 seratus sepuluh bedeng. Kebebasan pemilihan bentuk bedeng tidak menjadikan petani Cina kebun sayur memiliki bentuk bedeng yang beraneka ragam. Di sepanjang areal pertanian tanaman sayur mayur, terlihat bentuk bedeng yang berbentuk persegi. Namun, hanya sedikit petani memiliki bentuk bedeng yang melengkung. Seperti tanah milik Bapak A Ming 52 tahun yang tanahnya berbentuk lingkaran, hal tersebut dikarenakan tanah yang beliau miliki dahulu memang berbentuk lingkaran. alhasil tanah yang ia bedeng mengikuti bentuk luas tanah yang ia miliki. Namun sebagian besar bedeng-bedeng tanah yang menghiasi kebun sayur mayur tersebut adalah bedeng yang berbentuk persegi. Pada bedeng tanah tersebut akan di tanam berbagai macam bibit-bibit sayur. Bibit tersebut ditabur di atas tanah yang sudah di bedeng setelah tanah tersebut terlebih dahulu diendapkan sehari dengan menggunakan campuran pupuk kandangkompos. Selain pupuk kandangkompos petani Cina kebun sayur disini juga memakai pupuk NPK. Hal ini dikarenakan pupuk NPK lebih mudah terjangkau untuk di dapat ditempat penjualan pupuk, selain itu juga dari sisi harga lebih murah dibandingkan dengan pupuk kandangkompos yang harganya lebih mahal dari pupuk NPK. NPK adalah kepanjangan dari Nitrogen, Phosphor, Kalium. Dengan kata lain pupuk ini mengandung beberapa unsur kimia untuk menjadi senyawa, yakni Nitrogen, Phosphorus dan Kalium. Ketiga unsur tersebut digunakan untuk menunjang tumbuh kembang tanaman sayur mayur. Bagi petani Cina kebun sayur pupuk NPK ini digunakan sebagai pupuk utama dalam proses bertani sayur 60 Universitas Sumatera Utara mayur, dan selama pengalaman yang mereka alami pupuk ini sangat membantu untuk menghasilkan sayur yang segar khususnya di Kelurahan Kota Bangun sendiri. Sebelumnya petani Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII ini selalu menggunakan pupuk kandangkompos yang mereka hasilkan sendiri dari ternak-ternak yang mereka pelihara sendiri, atau para petani disini juga membeli kotoran dari para peternak yang memiliki jumlah ternak yang banyak di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun ini. Namun, seiring berjalannya waktu pupuk kandangkompos tersebut semakin sulit untuk di dapat dan ditemukan. Hal tersebut dikarenakan berbagai macam faktor yang terjadi, seperti berkurangnya peminat masyarakat di lingkungan VII dan VIII ini dalam usaha beternak seperti ayam, bebek. Serta dengan adanya larangan dari PEMKO MEDAN bagi masyarakat yang memelihara hewan yang berkaki empat seperti babi dan jenis hewan lainnya. Sehingga menjadikan petani Cina kebun sayur disini beralih ke pupuk NPK atau disebut juga dengan pupuk kimia. Maka tidak perlu heran jika harga pupuk kandangkompos lebih mahal harganya dibandingkan dengan pupuk NPK. Selanjutnya tanah yang telah diendapkan di diamkan dalam satu malam, setelah tanah diendapkan maka ke esokan harinya segera ditabur dengan bibit- bibit sayur yang telah disediakan sebelumnya. Setelah bibit sayur tersebut telah ditabur, maka selanjutnya bibit tersebut disiram dengan air dan ditutup dengan lalang yang telah dikeringkan. Menurut Bapak A Hui 52 tahun, bibit yang telah ditabur harus mendapatkan sinar matahari dan air yang cukup serta tidak boleh berlebihan, apabila bibit tersebut tidak dikontrol dengan baik maka bibit tersebut tidak akan tumbuh sempurna. Dengan menggunakan lalang kering, maka petani 61 Universitas Sumatera Utara Cina kebun sayur ini dapat mengatur suhu yang harus diterima oleh bibit yang ditabur. Bagi mereka dengan menggunakan lalang tersebut dapat meratakan sayur mayur yang tumbuh dan terlindungi dari cuaca ekstrim seperti panas matahari, dan hujan yang mengakibatkan sayur gagal tumbuh. Bibit bibit yang ditabur kemudian ditutup dengan lalang selama kurang lebih empat hari. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hal ini digunakan sebagai tindak perlindungan sayur yang berada pada kondisi rawan. Setelah hari ke empat, maka lalang-lalang tersebut dibuka dan akan terlihat bibit sayur yang mulai bertumbuhan. Petani Cina kebun sayur menamai bibit sayur yang baru tumbuh tersebut dengan nama baby sayur. Baby sayur ini terus mandapat asupan air dan pupuk yang secukupnya untuk menunjang pertumbuhan sayur yang sehat. Termasuk perlindungan terhadap ancaman rumput yang mulai menyerang alur pertumbuhan baby sayur tersebut. Untuk itu bedeng-bedeng tanah harus dibersihkan dari rumput rumput liar. Lalang kering ini adalah pengetahuan petani Cina kebun sayur. ini adalah sebuah pengalaman yang mereka dapatkan dari setiap proses pertanian yang mereka lewati. Bapak A Ming 52 tahun mengungkapkan lalang kering ini digunakan untuk menghindari sayur dari sinar matahari yang berlebihan. Menurutnya sinar matahari yang berlebihan akan membuat bibit sayur dapat tumbuh kurang segar dengan warna daun yang sedikit kehijauan muda dan kekuning-kuningan. Total untuk masa pembibitan yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur memerlukan waktu satu sampai empat hari lamanya, dan sampai pada bibit tersebut mencapai pada tahap masa baby. Menurut Bapak A Ming 52 tahun masa pembibitan adalah masa yang paling singkat pada musim tanam. Namun, 62 Universitas Sumatera Utara pada masa pembibitan adalah masa yang cukup genting, dimana masa pembibitan akan menentukan hasil panen yang baik kedepannya. Bibit yang berkualitas baik akan menghasilkan hasil sayur mayur yang baik pula.

3.3. UkuranKonsepsi Jenis Tanah Yang Baik Dan Tanah Yang Tidak Baik Untuk Tanaman Sayur Mayur

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Sistem Pemasaran Sayur Mayur Di Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

0 64 143

Sistem Agribisnis Usahatani Sayur Mayur di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan

0 28 121

Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Sayur Mayur di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

1 39 115

Tingkat Adopsi Petani Sayur Mayur Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus ( Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan )

0 29 95

Sikap Petani Terhadap Pedagang dan Harga Sayur Mayur di Kelurahan Tanah enam ratus kecamatan medan Marelan Kota Medan.

0 31 118

Tingkat Adopsi Petani Sayur Bayam Jepang Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran Dan Hubungannya Dengan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo )

10 71 79

BAB II GAMBARAN UMUM ETNIS TIONGHOA DI LINGKUNGAN VII DAN VIII KELURAHAN KOTA BANGUN 2.1. Lokasi dan Keadaan Alam - Cina Kebun Sayur (Studi Mengenai Pengetahuan Petani dan Pengelolaan Tanaman Sayur Mayur di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli)

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Cina Kebun Sayur (Studi Mengenai Pengetahuan Petani dan Pengelolaan Tanaman Sayur Mayur di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli)

0 0 18

Cina Kebun Sayur (Studi Mengenai Pengetahuan Petani dan Pengelolaan Tanaman Sayur Mayur di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli)

0 0 14