Gambar: Agen penampung sayur yang mengumpulkan hasil sayuran petani Cina
Gambar: Gudang tempat penyimpanan sayur mayur
Gambar: Pajak Seram yang menjadi tempat pendistribusian sayur
4.4. Kegiatan Petani Cina Kebun Sayur Mayur Sebelum Panen
Banyak cerita yang dapat diuraikan dari sebuah proses pertanian mulai dari tanam sampai panen berlangsung. Semua terjadi dalam satu kesatuan utuh
yang tak dapat dipisahkan. Namun terdapat sebuah rangkaian yang sering terlupa dalam sebuah proses tersebut. Proses itu adalah proses sebelum masa tanam. Bang
92
Universitas Sumatera Utara
Zunaidi 35 tahun mengatakan bahwa saat-saat yang cukup penting itu waktu sayur belum ditanam. Disitu aku biasa buat rencana-rencana.
Masa sebelum tanam adalah masa dimana perencanaan itu ditentukan. Saat-saat penentuan tanaman apa yang akan ditanam dan bagaimana pengeluaran
yang akan dikeluarkan. Semua perencanaan tersebut ditentukan sebelum masa tanam. Perencanaan itu berkaitan dengan pemilihan bibit. Petani Cina kebun sayur
terbiasa dengan segala perencanaan seperti bibit yang ditanam. Bibit-bibit ini telah mereka sediakan untuk persediaan sebulan bahkan setahun ke depan. Bagi mereka
ini cukup efisien untuk menekan pengeluaran yang berlebihan. Ditambah dengan fluktuasi atau naik turunnya harga bibit. Seperti Bapak A Ming 52 tahun, beliau
biasa memanfaatkan setiap waktu sebelum masa tanam dengan membuat perhitungan-perhitungan. Perhitungan tersebut ia lakukan dengan menulisnya,
seperti pengeluaran dan sayur apa yang akan ia tanam. Menurut beliau dengan membuat perhitungan maka setiap langkah-langkah yang akan diambil dapat
direncanakan. Namun ini berbeda dengan Bapak A Quii 44 tahun, beliau tidak biasa menuliskan setiap langkah yang ingin ia ambil. Beliau biasa melakukannya
dengan mengobrol. Untuk itulah ia membangun jaringan di warung. Menurut beliau dengan mengobrol dengan teman dan beberapa petani dapat memberi
informasi yang ia perlukan seperti perkembangan harga dan lain-lainnya. Petani Cina kebun sayur cukup selektif dalam hal yang langsung
berhubungan dengan pengeluaran maupun pemasukan. Sehingga setiap masa tanam yang akan dimulai mereka, mereka sudah memiliki hitungan ala mereka
yang mereka sebut krum. Krum digunakan untuk menghitung secara kasar bagaimana pengeluaran yang mereka keluarkan dan pemasukan yang mereka akan
93
Universitas Sumatera Utara
hasilkan dalam satu masa panen. Namun untuk penyebutannya juga sering disebut dengan sele-sele.
Bapak A Ming 52 tahun mengatakan : aku punya catatan kasar buat ngitung-ngitung pengeluaran. Ada yang nyebut krum ada
juga orang jawa yang nyebutnya sele-sele. Tapi ya sama aja tuh dek.
Perencanaan ini disusun secara matang dengan melihat beberapa aspek seperti harga pajak. Masyarakat Cina kebun sayur tidak pernah lepas dari
informasi tentang harga pajak. Mereka terus memperhatikan perkembangan harga pajak dan peluang-peluang yang mampu mereka hasilkan. Apapun yang petani
Cina kebun sayur lakukan terkait perencanaan, masih berada diatas kertas. Semua masih dapat berubah seiring perubahan harga maupun perubahan kondisi sayur
dan alam. Bapak A Ming 52 tahun mengatakan, kalau gak selektif, dan
terus mantau perkembangan harga. Saya bias-bisa rugi. Makanya saya pun dek harus buat rencana-rencana kalau-kalau
satu cara gagal. Makanya aku bekawan banyak siapa tahu berguna buat relasi. Seperti agen, pekerja, pengusaha dan lain-
lain. Lain halnya lagi menurut Bapak A liong 42 tahun mengatakan, bahwa kalau sudah harga yang naik turun dek, saya
biasanya pasrah. Tapi kalau kondisi sayur yang gak bagus saya masih bisa antisipasi. Seperti menjual sama warga dan kerabat
dekat.
Perencanaan itu bisa saja gagal dan bisa saja berhasil tergantung peruntungan. Masyarakat Cina kebun sayur layaknya Cina yang lainnya yang
masih percaya akan adanya unsur hoki peruntungan. Peruntungan itu tidak sekedar perencanaan secara kasar yang berlandaskan pada kesempatan dan hasil.
Namun terletak juga pada garis hidup dan peruntungan yang sangat acak
94
Universitas Sumatera Utara
mengenai manusia. Petani Cina kebun sayur percaya, setiap manusia memiliki hokinya masing-masing untuk tetap bertahan.
Bapak A Guan 47 tahun mengungkapkan yang namanya hoki bisa datang kapan aja. Kadang hoki bagus, harga naek, banyak
yang cari. Pas lagi gak hoki ya harga turun, mentok terus. Atau banyak sayur dari daerah lain.
Bang Zunaidi 35 tahun mengatakan: kalau lagi beruntung ya berarti panen bagus harganya juga pas. Setidaknya balik
modallah. Tapi yang bikin pusing tuh dek kalau harga yang gak sesuai. Masa harganya seribu lima ratus per kilo.
4.5. Kegiatan Petani Cina Kebun Sayur Mayur Pasca Panen