sekedar untuk menjadi bahan obrolan sehari-hari. Masyarakat Cina kebun sayur memiliki ruang komunikasi yang mereka ciptakan sendiri ditengah komunitas
mereka sendiri. Ruang aktifitas tersebut mereka dapat dimana saja, apakah mereka dapat di jalan, di warung, di kebun sayur, atau diruang lainnya. Sehingga ruang
tersebut menghadirkan segala bentuk informasi, karena masyarakat Cina Kebun Sayur di Kelurahan Kota Bangun ini selalu setia dengan berbagai informasi yang
mereka terima. Kelurahan Kota Bangun khususnya di lingkungan VII dan VIII, memiliki
perkembangan dalam bidang informasi komunikasi seperti telepon, handphone, televisi, internet dan radio. Sehingga menjadikan lingkungan ini tidak tertinggal
dari berbagai informasi yang mereka butuhkan. Sampai saat ini, hal tersebut telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Cina kebun sayur khususnya di
Kelurahan Kota Bangun ini, sebagai penggerak perekonomian mereka sehari-hari. Misalnya saja dalam memasarkan hasil tanaman yang mereka tanam seperti sayur
mayur, mereka harus mengetahui berapa harga sayuran dipasaran untuk mereka jual nantinya dipasar. Selain itu kebutuhan masyarakat dalam informasi,
menjadikan masyarakat tersebut dituntut agar lebih aktif dalam menerima berbagai informasi untuk membangun jaringan bisnis mereka.
2.4.6. Pola Pemukiman Masyarakat
Petani Cina kebun sayur memiliki pemukiman yang bersahaja. Pola pemukiman yang bersih dan diselingi dengan Kebun Sayur di pekarangan
rumahnya. Petani Cina kebun sayur memanfaatkan setiap lahan yang mereka miliki untuk sebuah hal yang bermanfaat, bagi mereka walau lahan itu hanya
empat kali lima meter namun lahan tersebut masih dapat menghasilkan. 37
Universitas Sumatera Utara
Rumah yang sederhana dengan masih menggunakan papan mendominasi pemukiman petani Cina kebun sayur. Rumah-rumah tersebut berdiri dan tersebar
di dua lingkungan yang ada. Masyarakat Cina kebun sayur bukan masyarakat yang terlalu memperhatikan kondisi rumah mereka. Justru kesederhanaan dan
harmonisasi masa lalu masih mereka pertahankan dari kondisi rumah mereka. Cina kebun sayur memiliki investasi besar dengan adanya anak-anak mereka yang
sukses dengan investasi barang-barang yang mereka miliki. Jadi kesederhanaan mereka tidak selalu menggambarkan kemiskinan mereka.
Pemukiman Cina Kebun Sayur juga diisi oleh rumah-rumah yang mulai menggunakan beton dan model rumah-rumah modern. Rumah ini dihuni oleh
anak-anak mereka yang tinggal dan membangun rumah baru disana. Anak-anak tersebut mulai membuka usaha seperti panglong, ternak ayam, sampai
pengumpulan barang-barang bekas. Pemukiman Cina Kebun Sayur memiliki aturan sesuai dengan fengshui yang mereka yakini. Mereka yakin posisi rumah
dapat menghasilkan rezeki yang bagus. Untuk itu tidak ada bentuk khusus untuk rumah mereka.
38
Universitas Sumatera Utara
Tabel. Pola Pemukiman Masyarakat Di Kelurahan Kota Bangun
Sumber : Hasil tulisan gambar tangan
39
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas, pola pemukiman masyarakat Cina banyak terdapat di lingkungan VII dan VIII, dahulu memang masyarakat Cina juga
banyak terdapat di lingkungan I dan lingkungan III. Namun karena masyarakat Cina telah banyak bercocok tanam, khususnya sayur mayur. Maka mereka
menyebar dan bermukim di lingkungan VII dan VIII, karena tanah di daerah ini subur dan memungkinkan untuk bercocok tanam sayur mayur. Sekitar 80 dari
375 KK di lingkungan VII dan di lingkungan VIII 215 KK kehidupan mereka adalah bertani. Tampak juga dalam tabel diatas, rumah ibadah Masjid hanya
terdapat di lingkungan V dan VI. Sedangkan tempat ibadah petani Cina kebun sayur Vihara terdapat di lingkungan III dan IV.
40
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGETAHUAN PETANI CINA KEBUN SAYUR DALAM PROSES
MENANAM TANAMAN SAYUR MAYUR 3.1. Konsep Bertani Sayur Mayur Menurut Petani Cina Kebun Sayur
Bertani adalah suatu kegiatan yang penting bagi setiap petani pada umumnya. Namun, disisi lain kegiatan bertani juga memiliki arti dan nilai yang
bermakna penting bagi petani itu sendiri, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup pada masa kini dan di masa yang akan datang. Untuk itu
petani Cina kebun sayur khususnya yang tinggal di lingkungan VII dan VIII percaya bahwa tanah dan juga tanaman sayur mayur yang terbentang dalam luas
lahan, akan memberikan kehidupan yang layak jika pengelolaannya dilakukan dengan baik. Bertani tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan secara
ekonomis saja, melainkan bertani merupakan kegiatan yang sudah menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur yang tinggal di
lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun ini. Bertani yang mengusahakan sebidang tanah untuk di tanami tanaman sayuran, tidak hanya sekedar untuk
mendongkrak hasil yang banyak dan juga menghasilkan keuntungan yang besar. Namun, bagi petani Cina kebun sayur kagiatan bertani merupakan sebagai suatu
identitas dimana mereka bertempat tinggal. Sebuah identitas yang dimaknai sebagai suatu sistem mata pencaharian
yang menyatu dengan kehidupan sosial mereka sehari-hari sebagai Cina yang bercocok tanam sayur mayur. Dimana identitas ini mengacu kepada kemampuan
dan pengetahuan mereka dalam bertani sayur mayur, dan bagaimana petani Cina kebun sayur dalam memaknai pekerjaannya di dalam bertani. Bagi petani Cina
kebun sayur di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun ini mengatakan 41
Universitas Sumatera Utara
bahwa bertani itu adalah sebuah nafas, dimana nafas itu tidak hanya untuk hidup ketika kebutuhan secara ekonomis terpenuhi. Akan tetapi juga untuk bergerak
pada prosfek kehidupan di masa yang akan datang. Menurut Ibu A Mei 46 tahun mengatakan bahwa petani Cina kebun
sayur di lingkungan VII dan VIII ini adalah mereka yang memiliki jiwa yang tegar dalam bertani. Ketika mereka mengalami gagal panen, petani di sini tidak
langsung menyerah pada keadaan yang sudah terjadi tersebut. Mereka tetap terus bangkit dan mencoba lagi peruntungannya dengan sesuatu yang baru, walaupun
mereka sebenarnya tahu tidak akan tercapai sebuah kesejahteraan hanya dengan mengandalkan bertanam tanaman sayur mayur. Selain daripada itu beliau juga
menegaskan, bahwa soal bertani adalah soal jiwa dan kesenangan yang sudah menyatu dari hari ke hari, hal itulah yang dirasakan oleh petani Cina kebun sayur
di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun sampai saat ini. Walaupun secara ekonomis mereka dapat dikatakan sangat sederhana, akan tetapi petani
Cina kebun sayur disini tetap setia melakukan kegiatan bertani sayur mayur. Karena menurut mereka, bahwa bertani adalah sebuah kesenangan yang tak
ternilai harganya, sebab kegiatan bertani sayur mayur merupakan kegiatan yang sudah diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Konsep bertani yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII saat ini berawal dari sebuah tradisi. Tradisi yang mereka
pertahankan dari dahulu hingga sekarang, telah menjadikan lingkungan ini menjadi suatu daerah yang khas dengan budayanya sendiri yang dimana
masyarakat lain menyebutnya sebagai lingkungan “kebun sayur”. Selain lingkungannya dijadikan tanaman “kebun sayur”, lingkungan ini juga terdapat
42
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang bermayoritas bersuku bangsa Tionghoa dan jadilah lingkungan ini dengan sebutan “Cina kebun sayur”. Pada hal juga, di lingkungan ini tidak ada
yang begitu menonjol dengan kegiatan khas yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur yang ada di lingkungan VII dan VIII selain bercocok tanam. Namun
petani di lingkungan tersebut memiliki nilai dan makna tersendiri, untuk menjelaskan bagaimana kegiatan yang mereka lakukan dalam proses bercocok
tanam sayur mayur. Menurut Bapak Billy 50 tahun mengatakan, bahwa tardisi dalam
bertanam sayur mayur yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII ini telah berjalan secara turun temurun hingga 3 tiga generasi.
Kegiatan yang mereka lakukan memiliki nilai pengetahuan yang sedikit banyaknya telah menjadikan mereka, dan tempat tinggal mereka dapat dikenal
secara khusus di Kota Medan sebagai daerah yang memproduksi tanaman sayur mayur berkualitas baik. Selain itu tradisi menanam sayur sudah mereka lakukan
sejak mereka mendapat kepercayaan dari Kolonial Belanda untuk mengelola lahan disaat itu. Secara umum pengetahuan yang mereka dapatkan diperoleh melalui
sebuah proses dan disesuaikan dengan budaya dan agama yang mereka yakini saat ini. Petani Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII ini memiliki model atau
cara bertani sayur, yang dimana cara tersebut hanya mereka saja yang memilikinya. Namun, tradisi tersebut adalah pencampuran dari gaya-gaya bertani
warga pribumi. Sejauh ini Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota
Bangun ini sangat konsisten dengan apa yang mereka yakini dan yang mereka kerjakan. Salah satu contoh dalam proses pemilihan sayur, sayur mayur yang
43
Universitas Sumatera Utara
mereka tanam adalah sebuah komoditi yang mampu mengidentifikasi identitas mereka sebagai petani Cina kebun sayur. Seperti tanaman sayur kekna yang
dimana tanaman ini langsung mengarah kepada bahwa yang menanam tanaman sayur kekna tersebut adalah petani Cina kebun sayur. Konsep-konsep seperti
inilah yang terus mereka jaga dan pertahankan sampai saat ini sebagai bentuk identitas mereka dalam bertani. Dalam hal ini juga, petani Cina di lingkungan VII
dan VIII ini tidak sekedar memakai strategi untuk mendapatkan keuntungan besar dipasar. Namun juga, sebagai bukti identitas mereka yang berbeda dengan petani-
petani sayur mayur lainnya.
3.1.1. Pengetahuan Petani Cina Kebun Sayur Dalam Bercocok Tanam Sayur
Mayur
Pengetahuan memiliki nilai yang penting dalam sebuah aktifitas kelompok yang saling berhubungan. Pengetahuan umumnya akan menjadi sebuah
nilai utama yang akan menentukan arah dan tindakan kelompok tersebut, atau menjadi suatu pedoman yang mengidentifikasi kelompok tersebut. Seperti halnya
Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun ini memiliki pengetahuan yang berbeda dalam bercocok tanam sayur mayur,
tujuannya adalah untuk mengidentifikasi mereka sebagai petani Cina. Namun, pengetahuan itu tercermin dalam kegiatan bercocok tanam yang mereka lakukan
sehari-hari sebagai inovasi. Seperti penjelasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa pengetahuan Cina
kebun sayur khususnya di lingkungan VII dan VIII ini dalam proses bercocok tanam sayur mayur telah berlangsung 3 tiga generasi. Pengetahuan tersebut,
mereka gunakan dan mereka pertahankan sebagai bentuk proses dalam pertanian. 44
Universitas Sumatera Utara
Misalnya saja seperti pemilihan bibit, penanaman bibit sayur dan hingga pada masa pemanenan sayur mayur yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur di
lingkungan VII dan VIII ini. Pengetahuan yang mereka gunakan saat ini, terus mereka pertahankan sebagai suatu strategi mereka dalam bertahan hidup.
Kapan pengetahuan itu muncul?. Menurut Bapak Billy 50 tahun, pengetahuan Cina kebun sayur dalam bercocok tanam sayur mayur muncul seiring
dengan perpindahan mereka pada masa Kolonial Belanda sebagai buruh kontrak. Namun, pada awal kemunculannya petani Cina saat itu telah mengusahakan
lahantanah untuk kebutuhan tanaman tembakau milik Kolonial Belanda. Akibat kepatuhan mereka terhadap Kolonial Belanda saat itu, para petani Cina sebagai
buruh kontrak tersebut diberikan sebidang lahantanah untuk mereka garap sendiri. Hal inilah yang menjadi cikal bakal munculnya pemukiman komunitas
Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun, Kota Medan. Namun, diawal kehadiran Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII
saat itu tidak begitu memahami bagaimana teknik bertani. Bahkan pada saat pemilihan tanaman apa yang hendak di tanam, menjadi hal yang membingungkan
bagi mereka saat itu. Hal tersebut berlangsung hingga mereka melihat bagaimana cara-cara orang Jawa sebagai buruh kontrak saat itu dalam proses menanam
tanaman sayur mayur di kebun-kebun milik Kolonial Belanda. Melalui mengamati cara mereka mengelola tanaman tembakau di kebun-kebun tersebut, dari situlah
tersumber inspirasi untuk menanam sayur mayur. Pada awalnya mereka bertukar informasi sebagai sesama buruh kontrak tentang bagaimana bercocok tanam sayur
mayur yang baik, dari kedekatan tersebut orang Cina sebagai pendatang saat itu
45
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan informasi dan kedekatan tersebut untuk memulai bercocok tanam sayur mayur.
Pada proses pemilihan sayur untuk dijadikan tanaman, petani Cina kebun sayur saat itu masih menyesuaikan diri dengan apa yang ditanam oleh orang Jawa
di kebun-kebun milik orang Kolonial Belanda, yakni sayur-sayur seperti sawi, bayam, selada, dan tanaman sayur lainnya. Namun, perkembangan zaman terus
berlanjut sesuai dengan adaptasi yang dilakukan oleh petani Cina kebun sayur pada lingkungannya dengan menambah daftar sayuran yang mereka tanam.
Seperti tanaman sayur kekna dan tanaman sayur huang zhi. Hal tersebut disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah penduduk etnis Tionghoa di
lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun ini. Sehingga petani Cina di lingkungan VII dan VIII ini berusaha menanam tanaman sayur mayur khas dari
Negeri Cina sebagai bentuk perwujudan identitas mereka sebagai petani Cina kebun sayur yang tinggal di lingkungan VII dan VIII.
Sampai saat ini juga para petani Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII ini, masih berusaha untuk mendatangkan langsung bibit-bibit tanaman sayur
mayur yang khas dari Negeri Cina, tujuan mereka menggunakan bibit-bibit khas dari Negeri Cina adalah untuk menguatkan identitas mereka sebagai petani Cina
kebun sayur. Awalnya kedatangan bibit sayur mayur tersebut terjadi melalui jalur perdagangan pada masa lampau, dan akhirnya bibit tersebut sampai pada mereka
yang berprofesi sebagai petani Cina di lingkungan VII dan VIII ini. Ketika bibit- bibit tersebut telah sampai kepada para petani Cina, mereka tidak langsung
berhasil menanam tanaman sayur. Bahkan beberapa kali para petani Cina di lingkungan VII dan VIII ini mengalami suatu kegagalan dalam menanam sayur
46
Universitas Sumatera Utara
mayur. Hal ini dikarenakan kondisi alam yang jauh berbeda antara Indonesia dengan kondisi alam Negeri Cina tempat sayuran itu berasal. Namun, para petani
Cina kebun sayur di lingkungan ini terus berusaha hingga mereka menemukan cara tersendiri bagaimana cara menanam sayur mayur yang berbeda kondisi alam
itu. Berikut nama-nama tanaman sayur mayur yang di tanami oleh petani Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII Kelurahan Kota Bangun.
Tabel Nama-Nama Tanaman Sayur Mayur
No Nama Sayur Sebutan Indonesia
Nama Sayur Sebutan Cina
1 Kangkung
Eng Chai 2
Bayam -
3 Sawi Taiwan
Siau Pai Chai 4
Selada Daun Lebar Pai Chai
5 Selada Daun Runcing
- 6
- Kekna
7 -
Kuchai 8
- Huang Zhi
9 Ketumbar
- Sumber : Hasil Wawancara Dengan Bapak Billy 50 tahun.
Berdasarkan tabel di atas keberadaan tanaman-tanaman sayur mayur ini masih tetap di tanami oleh petani Cina di lingkungan VII dan VIII ini di
Kelurahan Kota Bangun. Selanjutnya pengetahuan petani Cina kebun sayur terus semakin bertambah seiring dengan bertambahnya pengalaman-pengalaman yang
mereka peroleh, baik dari proses belajar maupun dari lingkungan alamnya. Sebuah kebudayaan dinamis yang mereka miliki dan tetap mereka pertahankan
untuk keberlangsungan hidup mereka di masa yang akan datang. Petani Cina kebun sayur khususnya di lingkungan VII dan VIII ini selalu tetap memanfaatkan
47
Universitas Sumatera Utara
setiap kegagalan-kegagalan yang mereka alami untuk menjadi sebuah konsep keberhasilan dalam bercocok tanam sayur mayur. Hingga pada akhirnya petani
Cina kebun sayur di lingkungan VII dan VIII ini, telah berhasil mempertahankan dan memproduksi tanaman sayur mayur khas mereka kepada masyarakat
khususnya serta di pasar-pasar pada umumnya. Begitulah sebuah pengetahuan petani Cina kebun sayur di lingkungan
VII dan VIII ini tercipta dengan sendirinya, yang diperoleh melalui proses seleksi alam yang di dapat disertai dengan pembelajaran. Apabila terjadi suatu kegagalan-
kegagalan dalam bercocok tanam sayur mayur, maka petani Cina kebun sayur tersebut tetap belajar dan terus mencoba agar sesuatunya tercapai semaksimal
mungkin. Oleh karena itu, pengetahuan tersebut menjadi sebuah strategi dalam menjalankan proses bertani sayur mayur di lingkungan VII dan VIII Kelurahan
Kota Bangun ini. Strategi Cina kebun sayur dalam bertani terlihat dalam bagaimana cara petani tersebut mengelola lahantanahnya. Menurut Ibu A Mei 46
tahun ; “Strategi Cina kebun sayur itu tertuang ketika mereka mengelola
lahan mereka sendiri. Apa yang bisa ia lakukan dalam satu musim tanam. Dan berapa jumlah sayur yang dapat ia hasilkan
dalam satu musim tanam”.
Strategi ini telah tertuang dalam pengetahuan mereka sebagaimana petani Cina kebun sayur tersebut mengelola lahan miliknya semaksimal mungkin, agar
menghasilkan hasil yang lebih baik. Hal inilah yang mereka alami pada proses satu musim tanam dan berlanjut kepada proses musim tanam berikutnya. Nantinya
lahan-lahan yang mereka tanami dengan sayur mayur akan mengungkapkan seperti apa kehidupan Cina kebun sayur yang sebenarnya untuk saat ini dan di
48
Universitas Sumatera Utara
masa yang akan datang. Berikut ini adalah paparan tentang jenis-jenis tanaman yang di tanam sesuai dengan daftar tabel di atas :
Gambar : Sawi yang dihasilkan oleh petani Cina kebun sayur
Penyemaian
Sawi diperbanyak dengan biji. Biji yang akan diusahakan harus dipilih berdaya tumbuh baik. Biji sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum
ditanam di lapangan, sawi terlebih dahulu harus disemaikan. Persemaian dapat dilakukan
dengan dibedeng atau
bisa dikotak penyemaian.
PengelolaanTanah
Sambil menunggu bibit cukup umur untuk ditanam, tanah yang akan ditanami diolah dengan bajak atau cangkul. Selanjutnya tanah itu diberi pupuk
kandang yang sudah dihaluskan, dan dibuat bedengan-bedengan yang panjang sesuai dengan keadaan lahan. Tinggi bedengan 10-20 cm dan jarak antara
bedengan 35 cm. Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 minggu sejak biji disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 30 x 40 cm.
Kegiatan penanaman ini dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap.
49
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan
Pemeliharaan pengairan setelah tanaman dipindahkan ke lapangan, penyiraman dilakukan dengan gembor yang halus lubangnya agar tanaman yang
baru ditanam tidak rusak. Penyiramannya dilakukan pada pagi dan sore hari.
Pengairan
Setelah turun hujan tanah di sekitar tanaman dapat menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, dapat juga dilakukan
pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Menggemburkan tanah tidak sampai merusak perakaran tanaman, kegiatan ini dilakukan dua minggu sekali. Tanaman
sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur dua bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi : ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang
memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan
lama.
50
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Sayur kangkung Pertama tanah dicangkuli sedalam 30 cm seluas lahan yang telah
disediakan, setelah selesai mencangkuli lahan dibuatlah bedengan yang lebarnya kira-kira 1 x 4 m setinggi 40 cm. Sebelum membuat bedengan ada baiknya tanah
yang sudah selesai dicangkul diberi pupuk kandang ataupun pupuk kimia, supaya unsur hara tanah tidak masam dan membuat tanah menjadi lebih subur.
Setelah bedengan dibuat ada baiknya tanah dibiarkan selama sehari atau tiga hari saja, supaya tanah dapat memperbaiki unsur-unsur yang ada. Setelah itu, bisa
dimulai dengan menanamnya sesuai jarak tanam ke arah memanjang 10 cm atau lebih rapat lagi 5 cm, dan jarak tanam kearah melebar 20 cm. Pada setiap lubang
tanam dapat diisi dengan 5 biji kangkung. Kangkung itu tumbuh subur, pada usia 3–5 hari sejak biji kangkung itu ditanam kedalam tanah, maka mulailah
bermunculan tunas-tunas kecambah kangkung dan dari sini dapat dihitung waktu panennya kira-kira sekitar 35 – 40 hari. Selama itu pula penyiraman kecambah
kangkung dilakukan di pagi hari dan di sore hari. Pemupukannya cukup dengan menggunakan pupuk cair saja yang dapat dicampur dengan air dan langsung
disiramkan ke tanah diarea lahan kangkung, pemupukan dilakukan 1-2 kali saja. Bila kangkung sudah mencapai umur 35-40 hari barulah dapat dipanen dengan
cara dicabut bersama dengan akarnya. 51
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Sayur bayam petani Cina kebun sayur
Penanaman
Pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, dan pembuatan bedengan. Pengolahan tanah untuk semua jenis tanaman bayam hampir sama, namun untuk
jenis bayam potongan agak berbeda karena memiliki akar yang lebih panjang dari jenis bayam cabut, sehingga pencangkulannya lebih dalam. Pemberian pupuk
dasar di lakukan bersamaan dengan pengolahan tanah, campurkan pupuk kandang sekitar 12 -18 tonha, atau pakai campuran pupuk makro Urea 56 kg, + ZA 56 kg,
+ TSP 250 kg, + KCL 90 kg per lahan. Untuk tanaman bayam pada tanah Mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang, bedengan penanaman di buat dengan
ukuran 1 -1,5 m. Sebaiknya bedengan di buat agak tinggi supaya tidak keluarnya benih bayam pada saat penyiraman dilakukan. Di antara bedengangundukan di
buat parit untuk memudahkan penyiraman, sebelum benih di tabur di campurkan terlebih dahulu dengan abu, dengan perbandingan 1 untuk benih dan 10 untuk
abu.Untuk penaburan benih harus merata tidak betumpuk – tumpuk, benih bayam di tabur pada garitan yang di buat menurut baris panjang bedengan atau garitan
memotong bedengan. Dengan jarak antar baris sekitar 20 cm, untuk keperluan
52
Universitas Sumatera Utara
benih 1 ha sekitar 5 -10 kg benih. Benih di tabur lalu di tutup dengan tanah tipis secara merata, kemudian di siram dengan air menggunakan gembor penyiraman.
Dilakukan di pagi hari dan di sore hari, kecuali jika turun hujan.
Pemeliharaan dan Pemanenan
Aspek penting adalah penyiangan, penggemburan, pemberian pupuk susulan, dan pengendalian hama penyakit. Penyiangan dilakukan jika ada gulma
yang tumbuh di sekitar tanaman 1-2 minggu sekali, dan penggemburan tanah dilakukan 2 minggu setelah masa tanam diantara garitan tanaman. Pemupukan
susulan dilakukan 3 minggu setelah ditanam dengan campuran pupuk makro Urea 56 kg, + TSP 90 kgha, atau pakai pupuk majemuk NPK 150 kg – 200 kgha.
Dengan cara di tebar di sela-sela tanaman, lalu di siram, pengairannya dilakukan seminggu 2-3 kali.Untuk bayam cabut : Penjarangan di lakukan 20 hari setelah
tanam, kemudian pada hari ke 25, 30, dan seterusnya hingga selesai panen. Pilih tanaman yang paling besar dulu, untuk bayam potong : Penjarangan pada hari ke
20 setelah tanam, atur jarak sekitar 40-50 cm. Pemanenan sekitar 3 minggu setelah tanam dengan cara potong pada cabang pucuk daun. Panen berikutnya
dilihat cabangnya kalau sudah panjang di potong.
53
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Sayur selada
Benih Selada
Jenis selada yang dibudidayakan adalah : 1.
Selada daun lebar disebut juga dengan selada bokor atau selada daun, bentuk kropnya bulat tapi lepas.
2. Selada daun runcing atau selada krop, bentuk krop bulat panjang dan
kropnya padat atau kompak. 3.
Kebutuhan benih + 400 gram biji per hektar.
Pengolahan Lahan Selada
Lahan terlebih dahulu diolah dengan menggunakan cangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya bedengan dibuat dengan arah membujur dari
Barat ke Timur, untuk mendapatkan suplai cahaya penuh. Lebar bedengan 100- 120 cm, tinggi 30 cm, dan panjang 15 m. Jarak antar bedeng 30 cm. Lahan yang
asam pH rendah dilakukan pengapuran dengan menggunakan kapur kalsit atau dolomite, 3 - 4 minggu sebelum tanam, dosis 1,5 tha, kapur diaduk rata dengan
tanah permukaan bedengan.
54
Universitas Sumatera Utara
Persemaian Tanaman Selada dan Penanamannya
Biji ditanam langsung di lapangan, tetapi melalui persemaian. Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1
selama 2 jam kemudian dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan persemaian dengan media berupa campuran tanah dengan pupuk organik 1:1,
kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari bedengan persemaian diberi naunganatap. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dapat
juga dipindahkan kedalam timbunan yang terbuat dari daun pisangpot plastik dengan media yang sama. Setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki 4-5
helai daun tanaman, kemudian dipindahkan ke bedengan yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm. Jika semakin tinggi varietas yang
ditanam semakin lebar jarak tanamnya.
Pemupukan Tanaman Selada dan Pasca Panen Tanaman Selada.
Tiga hari sebelum masa tanam diberikan pupuk organik berupa kotoran ayam yang sudah difermentasi dengan dosis 2-4 kgm2. Dua minggu setelah
masa tanam dilakukan pemupukan susulan Urea 150 kgha 15 grm2, supaya pemberian pupuk lebih merata maka pupuk Urea dicampur aduk dengan pupuk
organik kemudian ditaburkan disamping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 literha 0,3 mlm2 pada umur 10 dan 20 hari setelah
masa tanam. Tanaman selada dapat dipanen setelah berumur 2 bulan, dengan cara mencabut batang tanaman atau memotong pangkal batang. Tanaman yang baik
dapat menghasilkan 15 tonha. Selada cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya agar kelihatan tetap segar dan kualitasnya baik, setelah panen lakukan
55
Universitas Sumatera Utara
dengan merendam bagian akar tanaman dalam air dan produk dikirimkan ketempat tujuan secepatnya.
Gambar : Tanaman ketumbar
Cara Menanam, Merawat dan Memanen.
Biji disemai ke dalam tanah atau ke dalam pasubekas, sedalam 1.5 hingga 3 cm. Jika ditanam diatas tanah, jarakkan kira-kira 15 cm 6 inci, biji akan
tumbuh dalam 2 hari. Apabila telah tumbuh, siram selalu untuk dapat membuat tumbuhan lebih cepat berbunga ketika pokok masih muda bolting, tetapi jangan
sampai tanah berair karena ini dapat menyebabkan akar reput. Jika berbunga bolting daun yang dihasilkan kecil, penanaman dapat dilakukan berumur 1-2
minggu sejak biji disemaikan. Jarak tanam yang digunakan berukuran 20 x 30 cm. Kegiatan penanamannya ini dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak
menguap dan tanah menjadi lembab dan terjaga. Tanaman ketumbar dapat dipanen setelah berumur 1 bulan, dengan cara mencabut batang tanaman atau
memotong pangkal batang. Tanaman ini dapat menghasilkan 100 kgha. Ketumbar mudah cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya agar kelihatan tetap segar
dan baik, segera setelah panen lakukan dengan merendam bagian akar tanaman dalam air.
56
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Sayur kekna
Cara Menanam, Merawat dan Memanen Sayur Kekna.
Penanaman dilakukan setelah tanaman berumur 1-2 minggu sejak biji disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya berukuran 10 x 30 cm.
Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siramannya tidak menguap dan tanah tetap menjadi lembab. Pemeliharaan pengairan setelah
tanaman dipindahkan ke lapangan, penyiraman dilakukan dengan gembor yang halus agar lubang tanaman yang baru ditanam tidak rusak. Penyiraman ini
dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil
menggemburkan tanah, dapat dilakukan pencabutan rumput liar yang tumbuh. Menggemburkan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan
ini biasanya dilakukan dua minggu sekali. Tanaman kekna dapat dipetik hasilnya setelah berumur dua bulan, banyak cara yang dilakukan untuk memanen kekna :
ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu.
57
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Tanaman kuchai
Cara Merawat, Menanam, dan Memanen Sayur Kuchai.
Biji disemai terus ke dalam tanah atau ke dalam pasu bekas, sedalam 1,5 cm hingga 3 cm. Jika ditanam buat jarak kira-kira 15 cm 6 inci. Biji akan
tumbuh dalam masa 2 hari, apabila telah tumbuh, dilakukan penyiraman untuk mengelakkan tumbuhan dari berbunga ketika pokok masih muda bolting. Akan
tetapi jangan sampai tanah berair karena ini bisa menyebabkan akar reput. Jika berbunga daun yang dihasilkan kecil. Penanaman dilakukan setelah tanaman
berumur 1-2 minggu sejak biji disemaikan. Jarak tanam yang digunakan berukuran 20 x 30 cm. Kegiatan penanaman ini dilakukan pada sore hari agar air
siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab dan terjaga. Tanaman kuchai dapat dipanen setelah berumur 1 bulan, dengan cara mencabut batang tanaman
atau memotong pangkal batang. Tanaman ini dapat menghasilkan 200 kgha. Ketumbar dapat cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya agar kelihatan
tetap segar dan baik, segera setelah panen lakukan dengan merendam bagian akar tanaman dalam air.
3.2. Proses Penanaman Sayur Mayur