Kegiatan Sosial Petani Cina Kebun Sayur Dalam Kehidupan Sehari

Menghancurkan hasil panen dengan mencangkul kembali tanaman yang panen itu juga menjadi pilihan. Hal ini disebabkan hasil panen yang harus dijual dengan harga murah tidak akan mencukupi untuk biaya operasional, seperti membayar ongkos orang yang akan memanen hingga operasional yang lainnya. Untuk itu pilihan menghancurkan hasil panen akan membuat ini menjadi logika yang tepat, ini dapat mengurangi biaya ongkos pekerja. Setidaknya ia masih punya simpanan untuk satu musim tanam berikutnya. Kesempatan yang penuh dengan ketidakpastian menambah dilemah petani Cina kebun sayur. Saat itu tingkat kesempatan bisa saja terbuka lebar saat persaingan-persaingan dengan petani dari daerah lain yang mengirimkan sedikit pasokan sayur. Saat itulah mereka akan menentukan harga karena persaingan yang tidak begitu mendominasi. Namun ketika petani-petani daerah lain mengirim sayur dengan kapasitas besar, saat itulah harga bersaing dan membuat harga yang semakin rendah. Saat itulah strategi mereka bermain bagaimana menentukan keputusan terbaik. Bapak A liong 42 tahun mengatakan, bahwa yang bikin sakit hati tuh dek kalau harga murah karena banyak stok sayur yang datang ke pajak. Agen bakal nurunin harga dan ini buat saya makin susah. Kami gak bisa nentukan harga lagi. Makanya kalau dah gitu saya biasanya jual sendiri sayur-sayur itu. Misalnya dijual sama warga dari lingkungan lain, atau datangi pajak yang ada di helvet.

4.5.1. Kegiatan Sosial Petani Cina Kebun Sayur Dalam Kehidupan Sehari

Petani Cina kebun adalah mereka yang hidup saling berdampingan. Berdampingan antar sesama petani maupun dengan mereka yang tidak lagi bertani. Petani Cina kebun sayur juga berdampingan dan bahu membahu dengan para pekerja di luar etnis mereka. Menurut Pak A Guan 47 tahun petani di 97 Universitas Sumatera Utara lingkungan VII dan VIII hidup harmonis. Hal ini terlihat dari kebiasaan mereka yang bercengkrama dan berbagi tawa. Hal ini juga ditegaskan oleh Bapak Billy 50 tahun, masyarakat Cina kebun sayur hidup dengan keharmonisan. Salah satu hal yang menggambarkan keharmonisan Cina kebun sayur adalah ketika di warung. Di tempat itu para warga duduk bercengkrama menyambut pagi. Dengan ditemani kopi mereka berbagi canda tawa. Selain warung yang menjadi pengikat canda tawa. Tanah menjadi pengikat Cina kebun sayur. Dihalaman mereka yang telah lama tinggal dalam satu lingkungan telah terbentuk menjadi sosok-sosok yang peduli sesama. Bapak A Kong 52 tahun mengatakan bahwa kami disini sudah seperti keluarga. Hidup berdampingan dalam satu lingkungan. Sebagai sesama etnis dan mayoritas marga yang sama yakni Tan. Membuat kami menjadi keluarga besar. Pernah terjadi orang-orang yang berusaha mengganggu keharmonisan hidup kami. Justru bukan semakin kacau, malah semakin membuat kami erat. Masyarakat Cina kebun sayur memiliki kegiatan gotong royong. Menurut Bapak A liong 42 tahun, kegiatan gotong royong disini, berjalan setiap sebulan sekali, dimana gotong royong untuk membersikan lingkungan, seperti saluran parit dan lain sebagainya. Menurut A Liong jika bukan masyarakat yang peduli dengan lingkungan maka tidak ada yang peduli. Bapak A Hui 52 tahun, kami sudah terbiasa hidup dengan mandiri. Semua masalah kami selesai dengan cara kami. Secara kekeluargaan kami. Dan bekerja sama dengan sesama kami. Lain halnya lagi menurut. Bapak A Ming 52 tahun mengatakan, kalau masalah pasti ada. Apalagi konflik. Tapi semua beres kalau kami sudah duduk bersama. Diselesaikan dengan kekeluargaan. Dengan adanya 98 Universitas Sumatera Utara orang yang dipercayai seperti pemuka agama dan kepala lingkungan. Tapi saya rasa apabila terjadi konflik antara sesama etnis Cina, kepala lingkungan jarang turun,justru peran pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih dominan.

4.6. Life History Keluarga Bapak A Quii Petani Cina Kebun Sayur

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Sistem Pemasaran Sayur Mayur Di Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

0 64 143

Sistem Agribisnis Usahatani Sayur Mayur di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan

0 28 121

Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Sayur Mayur di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

1 39 115

Tingkat Adopsi Petani Sayur Mayur Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus ( Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan )

0 29 95

Sikap Petani Terhadap Pedagang dan Harga Sayur Mayur di Kelurahan Tanah enam ratus kecamatan medan Marelan Kota Medan.

0 31 118

Tingkat Adopsi Petani Sayur Bayam Jepang Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran Dan Hubungannya Dengan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo )

10 71 79

BAB II GAMBARAN UMUM ETNIS TIONGHOA DI LINGKUNGAN VII DAN VIII KELURAHAN KOTA BANGUN 2.1. Lokasi dan Keadaan Alam - Cina Kebun Sayur (Studi Mengenai Pengetahuan Petani dan Pengelolaan Tanaman Sayur Mayur di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli)

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Cina Kebun Sayur (Studi Mengenai Pengetahuan Petani dan Pengelolaan Tanaman Sayur Mayur di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli)

0 0 18

Cina Kebun Sayur (Studi Mengenai Pengetahuan Petani dan Pengelolaan Tanaman Sayur Mayur di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli)

0 0 14