dapat  dikendalikan Rusbult,  Hannon,  Stocker    Finkel,  2005. Pada trauma-trauma yang  terjadi  karena  perilaku  orang  lain,  korban  biasanya
akan  merasakan hurt,  yakni  rasa  sakit  yang  diderita  karena  kesalahan orang lain Walton, 2005.
Terkait dengan
pengalaman traumatik
tersebut, peneliti
menemukan  bahwa  praktik  pengampunan  berpotensi  memunculkan  efek positif  pada  korban  pengalaman  traumatik.  Kendati  demikian, hasil
penelitian menunjukkan pula bahwa dalam trauma akibat perbuatan orang lain,  terdapat  kasus-kasus  yang  membutuhkan  proses  pengampunan  yang
berbeda  karena  kondisi-kondisi  tertentu  Noll,  2005. Salah  satu  bentuk trauma  yang  muncul  akibat  kesalahan  orang lain adalah  kasus  wanita
dengan  HIVAIDS  yang  terinfeksi  dari  suaminya.  Dalam  kasus  tersebut, sekalipun  rekonsiliasi  antara  pelaku  kesalahan  dan  korban  tidak  terjadi,
atau  bahkan  terjadi  putus  hubungan,  korban  tetap  harus  menanggung berbagai  konsekuensi  buruk  akibat  pelanggaran  yang  terjadi,  misalnya
penurunan  kesehatan  fisik  karena  virus  akan  tetap  berada  di  dalam  tubuh dan tidak dapat disembuhkan.
B. HIV DAN AIDS
1. HIV
HIV Human  Immunodeficiency  Virus adalah  jenis  virus yang  menyerang  sistem  kekebalan  tubuh  manusia.  HIV  bekerja
dengan cara masuk ke dalam tubuh manusia dan mereplikasi diri di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam  CD4.  Setelah  itu,  HIV  akan  meninggalkan  CD4  dalam keadaan  rusak.  Padahal,  CD4  merupakan  sel  darah  putih  yang
berfungsi  untuk  mengatur  sistem  kekebalan  tubuh  manusia.  Oleh karena  itu,  ketika  sel-sel  CD4  hancur,  maka  sistem  kekebalan
tubuh  kehilangan  kemampuan  untuk  melindungi  tubuh  manusia dari serangan berbagai penyakit Murni dkk., 2009.
2. AIDS
Sementara  itu,  AIDS Acquires  Immune  Deficiency
Syndrome adalah  kumpulan  dari  penyakit-penyakit  yang  muncul setelah  HIV  menyerang  sistem  kekebalan  tubuh  manusia  Murni
dkk.,  2009.  Seseorang  yang  baru  terinfeksi  HIV  biasanya  tidak menunjukkan gejala penyakit AIDS. Orang tersebut akan tampak
sehat  meski  telah  terdapat  HIV  di  dalam  tubuhnya,  yang  dapat ditularkan  pada  orang  lain.  Masa  tanpa  gejala  tersebut  dapat
berlangsung  selama  lima  hingga  sepuluh  tahun,  atau  bahkan  lebih Green, 2014.
Seseorang  akan  dinyatakan  memasuki  fase  AIDS  ketika jumlah  HIV  semakin  banyak  di  dalam  tubuhnya  dan  sistem
kekebalan  tubuhnya  semakin  melemah.  Setelah  orang  tersebut memasuki  fase  AIDS,  biasanya  akan  tampak  beberapa  gejala,
yakni:  berat  badan  menurun  drastis,  diare  berkelanjutan,  batuk terus-menerus,  serta  terjadi  pembengkakan  pada  leher  danatau
ketiak  Komisi    Penanggulangan  AIDS  Daerah  Istimewa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI