KORBAN PENGALAMAN TRAUMATIK TINJAUAN PUSTAKA

d. Penularan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi dalam kandungan, saat melahirkan, dan saat menyusui tanpa perantara Murni dkk., 2009.

C. ORANG DENGAN HIVAIDS

1. ODHA

Siapapun bisa terinfeksi HIV apabila memiliki riwayat melakukan perilaku berisiko. Perilaku yang berisiko merupakan perbuatan yang meningkatkan kemungkinan terinfeksi, misalnya berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom, berhubungan seksual dengan orang yang status HIV-nya tidak diketahui, menggunakan jarum suntik secara bergantian, dan lain sebagainya Serba-serbi HIV AIDS, t.t.. Orang dengan HIV positif akan terlihat sehat dan merasa sehat, sehingga orang tersebut tidak akan tahu bahwa dirinya telah terinfeksi HIV apabila belum melakukan tes HIV Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Istimewa Yogyakarta, t.t..

2. Sikap ODHA

Orang dengan AIDS biasanya mengalami banyak permasalahan fisik yang dapat menyebabkan mereka merasa malu ataupun mengalami penghinaan dari masyarakat. Berbagai permasalahan fisik yang dapat dialami oleh orang dengan AIDS misalnya: diare yang terus menerus dan tidak dapat diprediksi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI inkontinensia tidak dapat menahan keluarnya kotoran, menjadi sangat lemas hingga tidak dapat berjalan tanpa bantuan, menjadi pikun dan pelupa. Selain itu, ODHA juga biasanya mengalami masalah badan bau dan kotor karena adanya penurunan kemampuan fisik yang menyulitkan mereka untuk merawat tubuh mereka. ODHA juga kerap mendapatkan stigma negatif dari masyarakat karena infeksi HIV tidak dapat diterima di kebanyakan negara. Bahkan, wanita yang terinfeksi HIVAIDS biasanya dilabeli sebagai wanita yang berzinah. Stigamatisasi semacam ini sangat merusak kepribadian seseorang, dari yang semula merupakan manusia yang utuh, hingga akhirnya menjadi seorang manusia yang terstigmatisasi. ODHA yang terstigma akan kehilangan status sosialnya dan mendapatkan label-label tertentu. Stigma dan diskriminasi terkait dengan HIV dan AIDS dapat berupa isolasi, penolakan, mempersalahkan, atau devaluasi yang tampak jelas ketika seorang ODHA diperlakukan tidak sama dan tidak adil. Stigma dan diskriminasi tersebut dapat secara negatif mempengaruhi ODHA dan menyebabkan mereka menunda atau menolak tritmen, ataupun menyembunyikan penyakit mereka dari orang lain. Padahal, perilaku merahasiakan dan menyangkal status kesehatan terkait HIVAIDS dapat mengarah pada berlanjutnya perilaku seksual yang berisiko. Selain itu, ketakutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI