Prinsip Penularan HIV HIV DAN AIDS

kepada orang yang telah berperilaku tidak pantas Holter, Magnuson, Enright, 2008. Mudah untuk mengatakan bahwa, “semua orang pantas untuk mendapatkan belas kasihan”. Namun, dibutuhkan pengorbanan yang tidak kecil untuk mewujudkannya. Pengorbanan itulah yang sebenarnya tengah dilakukan oleh orang-orang yang mengampuni, yakni berjuang untuk melihat kepantasan yang inheren bagi orang yang telah berlaku tidak adil, serta pada waktu yang bersamaan melihat diri sendiri juga memiliki kepantasan yang serupa. Maka, dengan mengampuni dan diampuni, orang akan memahami bahwa dirinya dan orang lain sama pantas dan sama berharganya Holter dkk., 2008. Pengampunan dimaknai sebagai sebuah rangkaian perubahan prososial motivasional yang muncul pada seseorang setelah orang lain melakukan kesalahan pada orang tersebut. Oleh karena itu, ketika seseorang mengampuni, ia menjadi kurang termotivasi untuk menyakiti orang yang bersalah kepadanya ataupun merusak hubungannya dengan pelaku kesalahan, dan secara stimultan menjadi lebih termotivasi untuk bertindak dalam cara-cara yang akan menguntungkan pelaku kesalahan ataupun hubungannya dengan pelaku kesalahan McCullough, 2001. Sementara itu, menurut APA Dictionary of Psychology, pengampunan adalah perbuatan sengaja menyisihkan perasaan kebencian terhadap seseorang yang telah melakukan sebuah kesalahan, berlaku tidak adil atau menyakiti, ataupun mencelakai orang lain dengan cara tertentu. Pengampunan tidak serupa dengan rekonsiliasi atau menerima alasan orang lain, dan juga bukan berarti serta merta menerima apa yang terjadi dan berhenti menjadi marah. Sebaliknya, pengampunan melibatkan sebuah transformasi yang sukarela dalam hal perasaan, sikap, dan perilaku seseorang terhadap individu yang telah bersalah, sehingga orang tersebut tidak lagi didominasi oleh kebencian dan dapat mengekspresikan belas kasih, kemurahan hati, atau hal-hal serupa lainnya terhadap individu yang bersalah American Psychological Association, 2015. Pengampunan juga didefinisikan sebagai transformasi dari negatif menjadi positif dalam tiga hal, yakni kognisi, afeksi, dan perilaku. Proses pengampunan diekspresikan sebagai sebuah gerakan dari kemarahan dan kepahitan menjadi belas kasihan dan kebajikan. Terlepas dari apapun definisi pengampunan, pilihan untuk mengampuni adalah pilihan yang sangat personal. Pengampunan interpersonal adalah sebuah respon belas kasihan yang personal kepada seseorang yang telah sangat menyakiti kita, maka harus dipilih secara bebas dan tanpa paksaan Holter dkk., 2008.