E. Profil Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pasien Asma di Instalasi
Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum di Kota Yogyakarta
Profil pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dalam penelitian ini ada dua yaitu pemantauan penggunaan obat dan pelaporan efek samping obat.
1. Pemantauan penggunaan obat
Hasil penelitian mengenai ketentuan pemantauan penggunaan obat dilaporkan dalam tabel berikut.
Tabel XIX. Ketentuan pemantauan penggunaan obat No.
Jenis kegiatan Jumlah responden
yang melaksanakan, n=10
1.
Pencatatan data pengobatan pasien medication record
10
2. Lainnya :
a. Hubungi ke rumah telepon
b. Menanyakan pada saat datang kembali
c. Tercatat dalam SIRS Sistem Informasi
Rumah Sakit 1
2 1
Data dari Tabel XIX tersebut di atas menunjukan bahwa pencatatan data
pengobatan pasien dalam medication record dilakukan oleh 10 responden. Pencatatan data pengobatan pasien di rumah sakit selalu dilakukan bagi setiap
pasien yang melakukan pengobatan. Kegiatan lain yang juga dilakukan adalah responden menghubungi pasien melalui telepon, responden yang menanyakan
kembali mengenai pengobatan terakhir pasien pada saat datang berkunjung, dan responden yang memperhatikan adanya sistem yang juga diterapkan dalam rumah
sakit tempat penelitian berupa pencatatan dalam sistem informasi rumah sakit. Tujuan utama dari tenaga kefarmasian melakukan monitoring dan
evaluasi adalah meminimalkan jumlah masalah yang berhubungan dengan
pengobatan. Hal ini mencakup setiap peristiwa yang tidak diinginkan yang dialami pasien, misalnya terjadi efek samping obat yang dapat berdampak pada
terapi pengobatan dan dapat mengganggu pencapaian tujuan terapi. Salah satu hal yang dapat dilihat untuk mengetahui keberhasilan terapi adalah pemantauan
penggunaan obat yang diterima pasien Cipolle, 2004. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk kegiatan monitoring dan evaluasi
dilakukan berdasarkan pencatatan data pasien dalam medication record, tetapi diperlukan catatan tambahan untuk mengetahui perkembangan pengobatan pasien
seperti keterangan responden berikut: “Sejauh ini laporan tertulis belum ada tetapi evaluasi lapangan sudah
dilakukan” Responden H. “Belum ada catatan khusus untuk evaluasi keberhasilan terapi….dalam
proses pembuatan buku konsultasi PIO yang dilengkapi dengan keberhasilan terapi” Responden C.
Sehingga untuk melihat pencatatan secara spesifik mengenai monitoring
dan evaluasi terapi pasien dibutuhkan pencatatan dalam buku konseling yang dilengkapi keberhasilan terapi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menggali
informasi secara terpadu terutama bagi pasien yang memiliki riwayat ketidakpatuhan. Responden dalam penelitian ini menghubungi pasien dan atau
sebaliknya pasien menghubungi pihak rumah sakit dengan langsung kedokter maupun melalui instalasi farmasi mengenai keluhan yang dirasakan setelah
penggunaan obat-obat yang diresepkan, atau seperti apa kondisi yang di alami setelah penggunaan obat. Responden mengemukakan pencatatan dalam sistem
informasi rumah sakit merupakan pendataan pasien rawat inap dan rawat jalan
yang disertakan dengan informasi tambahan mengenai kondisi pasien selama masa perawatan.
2. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat