jika pasien bertanya pada responden. Penggunaan alat peraga untuk membantu dan mempermudah menyampaikan cara penggunaan teknologi sediaan dilakukan
pada pasien yang yang baru pertama kali mengenalmenggunakan teknologi tersebut. Tahapan terakhir dalam konseling adalah memastikan bahwa pasien
mengerti dengan informasi yang telah disampaikan, yaitu dengan meminta pasien mengulang kembali informasi yang disampaikan. Pada penggunaan alat peraga
pasien diminta melakukan simulasi cara penggunaan, baik dari posisi yang benar sampai tahapan penggunaan alat.
4. Pertanyaan yang biasa digunakan untuk menanyakan harapan
Pertanyaan harapan berkaitan erat dengan tujuan terapi pengobatan dicantumkan dalam tabel berikut.
Tabel XIV. Pertanyaan harapan No.
Bentuk pertanyaan Jumlah responden,
n=10 1.
Pengaruh apa yang diharapkan tampak 7
2. Bagaimana mengetahui bahwa obatnya bekerja
7
3. Pengaruh buruk terkait dampak pengobatan
apa yang dikatakan dokter untuk diwaspadai 8
4.
Perhatian apa yang harus diberikan selama dalam pengobatan
7
5. Apa yang dikatakan dokter apabila merasa
semakin parahburuk 6
6.
Bagaimana mengetahui bahwa obat tidak bekerja
7
Keterangan: penjabaran dari kegiatan pada Tabel XII
Tabel di atas menunjukan bahwa dari 10 responden tidak semua responden melaksanakan aspek pemberian pertanyaan harapan secara lengkap
sesuai dengan pedoman penatalaksanaan asma.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari responden penelitian ini diketahui bahwa bagi pasien baru yang memeriksakan diri, dokter akan
menyampaikan harapan dari pengobatan yang dijalani pasien sedangkan bagi pasien kontrol dokter menanyakan perkembangan kondisi pasien sehingga akan
ada rencana terapi yang dikomunikasikan langsung pada pasien, seperti pernyataan responden berikut:
“Beberapa pertanyaan sudah kita terapkan tetapi tidak semua pasien asma….terkadang semua pertanyaan terkadang juga tidak tergantung kebutuhan
pasien” Responden C. Kondisi-kondisi tertentu selama pengobatan terkadang menuntut pasien
untuk mengetahui status asma yang dialami sehingga pada saat terjadi eksaserbasi dapat diatasi dengan segera. Bila kondisi tersebut tidak dapat diatasi secara
mandiri, pasien harus segera kembali pada dokter dan jika informasi ini tidak diterangkan oleh dokter kepada pasien maka tenaga kefarmasian berkewajiban
untuk menyampaikan. Penggunaan obat tergantung dari kondisi pasien ketika menerima obat tersebut, artinya ada beberapa pasien yang membutuhkan rejimen
dosis pada obat-obat tertentu karena pada dosis normal pasien tersebut tidak menimbulkan efek. Jika pada penggunaan teknologi inhalasi, sediaan sudah
dirancang sedemikian rupa sehingga jumlah obat yang masuk hanya dengan dosis kecil sudah dapat menimbulkan efek, tetapi jika saat serangan belum ada efek
yang tampak maka dokter memberitahukan penggunaan inhaler dapat dengan dua kali semprot. Peran tenaga kefarmasian adalah menyampaikan informasi yang
jelas tentang cara penggunaan alat agar obat dapat masuk sesuai dengan jumlah dosis yang diharapkan dan efek yang diharapkan dapat tampak.
5. Pertanyaan untuk memastikan pengetahuan