Gangguan atau penyakit apa yang sedang dialami

memerlukan komitmen untuk menjalankan pengobatan secara sinergis dan terpadu sehingga kepatuhan pasien sangat dituntut. Tabel XVI. Alasan tidak melaksanakan pemberian pertanyaan kepastian pemahaman pasien No. Alasan tidak melaksanakan kegiatan Jumlah responden 1. Obat yang akan digunakan ditujukan untuk apa n=3 a. Responden menjelaskan ulang pada saat pasien tidak paham namun tidak diperiksa kembali kepada pasien 1 b. Lebih fokus pada cara penggunaan 1 c. Tidak memberi alasan 1

2. Gangguan atau penyakit apa yang sedang dialami

n=3 a. Ditanyakan oleh dokter saat konsultasi 1 b. Pasien sudah mengetahui kondisinya sendiri 2 Keterangan : mengacu pada kegiatan dalam Tabel XV Asisten apoteker memberikan informasi terkait pemberian pertanyaan untuk mengetahui pemahaman pasien mengemukakan bahwa pertanyaan untuk mengetahui pemahaman pasien jarang ditanyakan karena mempersingkat waktu sehingga yang biasanya ditanyakan adalah “bagaimana pakibu sudah mengerti?” Asisten apoteker B. Informasi yang hanya sepenggal ini terkadang memang menghemat waktu tetapi tidak bisa dijadikan patokan bahwa pasien benar-benar paham akan informasi yang didengar. Responden C yang tidak memberikan pertanyaan harapan poin 1 dan 3 mengatakan hal berikut: “lebih terkait ke cara penggunaan obat….untuk yang lain jarang ditanyakan karena pasien sudah tau kondisinya sendiri” Responden C. Bagi pasien yang mengatakan kurangtidak paham maka dijelaskan ulang oleh responden tetapi penjelasan kedua tidak dikonfirmasikan kembali kepada pasien karena waktu yang dibutuhkan untuk mengulang informasi terbatas sehingga responden mengasumsikan bahwa pemberian informasi kedua sudah memperjelas informasi yang diberikan sebelumnya. Kebanyakan bentuk verifikasi difokuskan pada pasien yang menerima teknologi sediaan sedangkan untuk pasien yang menerima obat oral belum dilakukan secara rutin. Responden yang tidak melaksanakan pemberian pertanyaan mengenai gangguan terhadap kondisi yang dialami pasien mengemukakan bahwa pertanyaan tersebut ditanyakan oleh dokter dan dikonfirmasi melalui pernyataan pasien dengan diagnosa yang telah ditegakkan berdasarkan data laboratorium maupun kriteria asma dan responden juga mengatakan bahwa pasien sudah mengetahui gangguan yang dialami melalui konsultasi yang dilakukan dengan dokter sebelumnya sehingga tidak perlu ditanyakan kembali.

6. Informasi penanganan serangan awal asma mandiri self care

Dokumen yang terkait

Analisis Higiene dan Sanitasi Staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa Tahun 2013

13 128 110

Manajemen Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2004

5 49 113

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA KOTA MALANG

4 21 23

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan di Apotek Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Sragen

0 3 11

TINJAUAN PERESEPAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN Tinjauan Peresepan Antibiotik Pada Pasien Jamkesmas Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo Periode Bulan Januari – Maret 2011.

0 0 12

TINJAUAN PERESEPAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT “X” Tinjauan Peresepan Antibiotik Pada Pasien Jamkesmas Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo Periode Bulan Januari – Maret 20

0 2 15

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT Hubungan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi Dengan Pengambilan Obat Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta Tahun 2013.

0 2 18

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN.

0 1 16

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN SRAGEN.

0 0 19

SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA SOLOK.

0 0 6