penyebaran brosur belum dilakukan bahkan beberapa leaflet berasal dari supplier obat, seperti pernyataan responden berikut:
“Baru leaflet dari supplier yang tersedia, bentuk yang lain belum bisa disediakan
” Asisten apoteker B. Responden mengatakan bahwa dahulu promosi dalam bentuk poster
pernah dibuat tetapi ditarik kembali karena tampilan dan informasi yang dicantumkan kurang informatif.
“….dulu tuhh pernah dibuat, masih ada poster-poster tapi sudah saya cabut karena kurang bagus dan sekarang belum ada yang b
uat” Responden H. Penyuluhan kesehatan tidak dilaksanakan dengan alasan responden
mengatakan bahwa penyuluhan baru berupa bakti sosial masal yang merupakan kegiatan rutin rumah sakit dalam pengabdian namun belum khusus pada pasien
asma.
G. Profil Pelaksanaan Pelayanan Residensial Home Care Pasien Asma
di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum di Kota Yogyakarta
Pemberian pelayanan farmasi residensial bermanfaat untuk memberi kenyamanan kepada pasien jika tetap berada di rumah, pasien lebih dapat untuk
membahas masalah-masalah terkait pengobatan dibandingkan ketika berada di klinik, ruang praktek dokter, atau apotek.
1. Kriteria pelayanan residensial
Pelayanan residensial memastikan kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan, dan memantau hal-hal yang mempengaruhi proses pengobatan. Hasil
penelitian dari ketentuan kriteria pelayanan residensial tercantum dalam tabel berikut.
Tabel XXIV. Kriteria pelayanan residensial No.
Kriteria pelayanan Jumlah
responden, n=5 1.
Pasien asma lanjut usia yang tidak mampu memenuhi aktivitas dasar sehari-hari mandi,
makan, minum, dan memakai baju 2
2. Pasien asma yang memerlukan perhatian khusus
tentang penggunaan obatnya, interaksi obat dan efek samping obat
3
3. Lainnya:
Kunjungan dilakukan bila pasien membutuhkan 2
Tabel XXIV menunjukan bahwa responden yang melaksanakan
pelayanan residensial sebanyak 5 responden dimana tidak semua responden melaksanakan pelayanan residensial sesuai kriteria secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak semua responden melaksanakan pelayanan residensial sesuai dengan kriteria pelayanan berdasarkan
standar pelayanan kefarmasian di apotek. Hal ini terkait jumlah tenaga kefarmasian yang masih kurang dalam pelayanan di setiap rumah sakit sehingga
belum ada kebijakan dari instalasi farmasi untuk setiap tenaga kefarmasian melakukan pelayanan residensial. Namun, ada apoteker yang telah melaksanakan
pelayanan residensial sesuai permintaan pasien khususnya pasien asma. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, kriteria pasien yang
dilayani dalam pelayanan residensial atau yang membutuhkan pelayanan residensial adalah pasien asma lanjut usia yang tidak dapat melakukan aktivitas
dasar sehari-hari karena status asma kronis dengan kondisi tidak terkontrol. Pelayanan residensial dilakukan hanya jika pasien meminta khusus dengan
kondisi tertentu. Sedangkan, untuk kondisi lain yang belum terlalu membutuhkan pelayanan intensif di rumah dapat dilayani melalui telepon, email, pemberian
leaflet, dan brosur. Responden yang tidak mempertimbangkan kriteria pelayanan residensial memberi alasan:
“Kriteria yang ditetapkan sudah ada tapi sejauh ini baru dapat dilaksanakan pada pasien HIV sedangkan pada asma belum” Responden A.
“....belum kami lakukan...hal ini terkait tenaga kefarmasian yang dapat dengan rutin memberikan pelayanan belum ada jadi belum dipertimbangkan”
Responden C. “....untuk saat ini belum bisa melayani kunjungan....masih mau fokus ke
rumah sakit dulu” Responden J. “selama ini kunjungan kepada pasien, baru dijalankan oleh perawat saja
sedangkan untuk tenaga farmasi masih belum bisa” Asisten apoteker A. Salah satu rumah sakit tempat penelitian memiliki unit pelayanan
residensial home care di mana dalam pelaksanaan kegiatan dapat dibantu oleh tenaga kefarmasian dalam hal pemberian informasi obat kepada pasien yang
membutuhkan pelayanan khusus di rumah. Berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di apotek, kegiatan pelayanan kepada pasien dalam pelayanan
residensial home care dapat dilakukan baik secara langsung melakukan kunjungan ke rumah pasien maupun dengan menerima telepon.
2. Langkah-langkah pelayanan residensial