sakit, standar pelayanan kefarmasian di apotek, dan pedoman penatalaksanaan asma.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran dalam penerapan pharmaceutical care pasien asma di instalasi farmasi rawat jalan rumah sakit umum di Kota Yogyakarta
berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit, standar pelayanan kefarmasian di apotek, dan pedoman penatalaksanaan asma.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi bentuk pelayanan resep pasien asma di instalasi
farmasi rawat jalan rumah sakit umum di Kota Yogyakarta b.
Mengidentifikasi bentuk pelayanan informasi obat pasien asma di instalasi farmasi rawat jalan rumah sakit umum di Kota Yogyakarta?
c. Mengidentifikasi bentuk pelayanan konseling pasien di instalasi
farmasi rawat jalan rumah sakit umum di Kota Yogyakarta? d.
Mengidentifikasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi obat pasien asma di instalasi farmasi rawat jalan rumah sakit umum di Kota
Yogyakarta? e.
Mengidentifikasi bentuk promosi dan edukasi pasien asma di instalasi farmasi rawat jalan rumah sakit umum di Kota Yogyakarta?
f.
Mengidentifikasi pelayanan residensial pasien asma di instalasi farmasi rawat jalan rumah sakit umum di Kota Yogyakarta?
9
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
Pelayanan kefarmasian dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi pengobatan pada pasien. Hal ini dapat diidentifikasi dari penerapan
pharmaceutical care yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian untuk memberikan pelayanan yang sesuai sehingga pasien dapat mengetahui dengan pasti apa saja
terapi yang diterima. Pasien yang menerima pelayanan ini dikhususkan yang berada dirumah sakit. Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang
tersedia bagi seluruh masyarakat dengan fasilitas rawat inap dan rawat jalan untuk pelayanan pengobatan baik jangka panjang maupun jangka pendek Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Rumah sakit memiliki instalasi yang dipimpin oleh seorang kepala
instalasi. Salah satu instalasi yang terdapat dalam rumah sakit adalah instalasi farmasi rumah sakit IFRS. IFRS ini merupakan unit pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada pelayanan kefarmasian yang dipimpin oleh seorang apoteker yang berkompeten, memenuhi persyaratan yang ada dalam Perundang-undangan
yang berlaku, dan bertanggung jawab untuk seluruh pekerjaan kefarmasian. IFRS kemudian dibagi menjadi instalasi farmasi rawat inap dan instalasi farmasi rawat
jalan. Sasaran pelayanan instalasi farmasi rawat jalan adalah jangka panjang untuk menunjang kehidupan sehari-hari Siregar dan Amalia, 2004.