Tujuan Program Usulan Program Pola Naratif Eksperiensial

64 Bagi siswa yang beriman Katolik dan memiliki pengetahuan mengenai iman Katolik, komunikasi iman diharapkan membantu mereka dalam menggumuli dan menghayati hidup beriman. Hidup beriman juga tidak hanya bagi yang beriman Katolik melainkan siswa yang beragama lain pun dapat mengkomunikasikan imannya melalui agamanya sendiri. Dengan adanya keterbukaan, pengharapan dan kebebasan dari masing-masing agama, komunikasi iman antar siswa semakin diperkaya Jacobs 1992: 9. Berikut ini langkah-langkah pembelajaran pola Naratif Eksperiensial Dapiyanta 2008 b:74: a. Cerita pengalamancerita kehidupancerita rakyat b. Pendalamancerita c. Cerita Kitabsuci d. Pendalamancerita e. Refleksi

4. Pola Naratif Eksperiensial di SMP

Pola Naratif Eksperiensial diterapkan dalam PAK dapat merangsang imajinasi siswa, menyapa siswa secara menyeluruh, baik segi kognitif maupun afektif dan bersifat menawarkan, membebaskan dan tidak menjejali Komkat KWI 2004: 8. Kegiatan PAK harus berkisar pada ajaran Gereja Katolik dan hidup Kristiani yaitu bertumpu pada iman akan Yesus Kristus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Pendidikan Agama Katolik di SMP juga dilaksanakan untuk memberikan sumbangan bagi pembentukan dan pembangunan hidup beriman Kristiani para siswa untuk mengenal dan mencintai Yesus Kristus serta menerapkan iman Kristiani dalam hidup sehari-hari Komkat KWI 1999:5-6. Menurut Ruedi Hofmann 1994:1, dalam kurikulum 1994 untuk pendidikan agama katolik di Indonesia dimana digunaka n pola kegiatan komunikasi iman yang bersifat “naratif eksperiensial”. “Naratif” berarti pola tersebut berdasarkan cerita, sedangkan kata “Eksperensial” menunjuk pada hubungannya dengan pengalaman. Secara singkat dapat dikatakan bahwa dengan pola “naratif-eksperensial” kita harapkan umat kita akan memperoleh cerita yang berhubungan dengan pengalamannyasendiri. Pengertian di atas menjelaskan bahwa ”Naratif” adalah cerita, sedangkan ”Eksperiensial” adalah pengalaman. Naratif Eksperiensial adalah cerita pengalaman. Cerita pengalaman dapat berupa cerita kehidupan pribadi seseorang, kehidupan orang lain atau kehidupan tokoh-tokoh baik dalam Kitab Suci maupun tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.

E. Usulan Program Pola Naratif Eksperiensial

Berikut ini adalah usulan program rencana pelaksanaan pembelajaran yang bisa digunakan dalam Pelajarana Agama Katolik secara khusus bagi kelas 8. Dalam penuli san ini penulis mengambil tema “masyarakat” dengan materi pokok “Pemuka Masyarakat” sebagai contoh persiapan pembelajaran dengan Pola Naratif Eksperiensial dalam PAK. Pada pengembangan program, penulis menjabarkan materi pokok yaitu “Pemuka Masyarakat” dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pola Naratif Eksperiensial sebagai materi yang akan dipraktikkan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. 66

F. Penjabaran Usulan Program

Tema umum: Orang Beriman Menanggapi Karya Keselamatan Allah dalam Memperjuangkan Lingkungan Hidup Tujuan umum: Memahami sebagai manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia dan berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dan mampu menghormati agama lain dalam rangka kerukunan antar umat beragama, bermasyarakat serta memperjuangkan lingkungan hidup. No Judul Pertemuan Tujuan Pertemuan Uraian materi Metode Sarana Sumber Bahan 1 Beragama a. Mampu menjelaskan pengertian agama, hidup beragama dan kebebasan beragama menurut pandangan Gereja katolik.  Pembukaan - Doa pembuka - Pengantar memasuki Pelajaran  Langkah I: Pemutaran film kehidupan “Rantai Perdamaian” produk tidak jelas  Informasi  Nonton film  Tanya jawab  Sharing pengalaman  Refleksi  Kaset CD  VCD Player  TV  Alkitab  Lagu-lagu  Yan van Paassen. 1986. Beberapa Masalah Hidup Beragama Dewasa Ini. Jakarta: Obor.  Konsili Vatikan II, Nostra Aetate. Art. 1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 No Judul Pertemuan Tujuan Pertemuan Uraian materi Metode Sarana Sumber Bahan b. Mampu mengungkapkan perasaan prihatin terhadap hidup beragama dalam masyarakat saat ini. c. Mengungkapkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hidup beragama di masa sekarang.  Langkah II: Pendalaman film kehidupan  Langkah III: Peneguhan Terang Tadisi Gereja.  Langkah IV: Pergumulan film dan Tradisi Kristiani.  Langkah V: Rangkuman  Penutup.  Afra Siauwarjaya dan Th. Huber. 1987. Mengenal Iman Katolik. Jakarta Obor.  A. Heuken. Ensiklopedi Gereja A-G.  AM. Harjana. 1993. Agama yang Oetentik dan Tidak Oetentik. Yogyakarta: Kanisius.  Majalah Utusan. No. 4, tahun ke 51, April 2001, hal 2-5. 68 No Judul Pertemuan Tujuan Pertemuan Uraian materi Metode Sarana Sumber Bahan 2 Beriman a. Mampu menceritakan pengalaman hidup beriman sehari- hari dalam hubungannya dengan hidup beragama. b. Mampu memberikan rencana-rencana konkret dalam mengamalkan iman yang taat dalam hidup sehari-hari.  Pembukaan Doa pembuka  Pengantar  Langkah I: Penampilan cerita kehidupan  Langkah II: Pendalaman cerita kehidupan  Langkah III: Pandangan dalam Terang Kitab Suci.  Langkah IV: Pergumulan cerita kehidupan dan Kitab Suci.  Langkah V: Rangkuman  Penutup  Informasi  Cerita KS  Tanya jawab  Sharing pengalaman  Refleksi  Alkitab  Lagu-lagu  KWI. 1996. Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta Kanisius dan Obor.  Afra Siauwarjaya dan Th. Huber. 1987. Mengenal Iman Katolik. Jakarta Obor.  Majalah Hidup. No. 17 tahun ke- 57 april 2003. Hal. 19.  AM. Harjana. 1993. Agama yang Oetentik dan Tidak Oetentik. Yogyakarta: Kanisius. 69 No Judul Pertemuan Tujuan Pertemuan Uraian materi Metode Sarana Sumber Bahan 70 3 Pemuka Masyarakat a. Mampu menyebutkan nama dan mendeskripsikan arti pemuka masyarakat. b. Mampu menjelaskan peran masyarakat yang baik dan benar. c. Mampu merencanakan dan melaksanakan pengamatan sikap masyarakat terhadap pemuka masyarakat.  Pembukaan - Doa pembuka - Pengantar memasuki pelajaran  Langkah I II: Penampilan pendalaman cerita pengalaman pribadi  Langkah III: Pandangan dalam lagu “Bung Hatta”  Langkah IV: Pergumulan cerita pengalaman dengan lagu dan Kitab Suci.  Langkah V: Rangkuman  Penutup  Sharing pengalaman  Informasi  Diskusi  Tanya jawab  Refleksi  Pengalaman siswa  Teks lagu “ Bung Hatta  MP3  Speaker  Buku PAK dan Religiositas  Leory Eims. 1981. 12 Ciri Kepemimpinan yang Efektif. Terj. C. Th. Enni Sasanti, SP Bandung: Yayasan Kalam Hidup.  Mangunhardjana. 1976. Kepemimpinan. Yogyakarta: Kanisius.  Lagu “Bung Hatta” dinyanyikan oleh Iwan Fals. 71 No Judul Pertemuan Tujuan Pertemuan Uraian materi Metode Sarana Sumber Bahan 4 Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup a. Mapu memberikan cerita-cerita kasus perusakan alam ciptaan beserta penyebab dan akibat-akibatnya. b. Mampu menyebutkan upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan hidup c. Menyusun rencana untuk membuat gerakan cinta lingkungan hidup di sekolah dan dirumah  Pembukaan - Doa pembuka - Pengantar memasuki Pelajaran  Langkah I II: Penampilan pendalaman cerita pengalaman pribadi  Langkah III: Pandangan dalam cerita rakyat “Betung”  Langkah IV: Pergumulan cerita pengalaman dengan cerita rakyat  Langkah V: Rangkuman Penutup  Sharing pengalaman  Informasi  Diskusi Tanya jawab  Refleksi  Pengala- man siswa  Teks cerita Rakyat Betung Buku PAK dan Religiositas  Buntaran, Frendy. 1996. Saudara Bumi Saudara Manusia “Sikap Iman dan Kelestarian Lingkungan”. Yogyakarta: Kanisius.  Depdikbud. 1992. Pesen-pesan Keseimbangan Lingkungan dalam Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tengah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI