Cerita dalam Pendidikan Pola Naratif Eksperiensial

13 e. Langkah V: Rangkuman Rangkuman dibuat dengan melibatkan siswa. Dalam hal ini guru berperan aktif sebagai fasilitator dalam merumuskan kalimat dan rangkuman ini hanya berupa pokok-pokok atau garis besarnya saja. Dalam rangkuman diperlukan adanya langkah konkrit untuk mewujudkan pengalaman iman dalam hidup sehari-hari agar tidak sekadar menerima materi saja melainkan ada wujud nyatanya. 14

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Menurut para ahli, ada berbagai macam pengertian mengenai motivasi. Motivasi dapat diartikan sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya Handoko, 1992: 9. Menurut Mahfudh Shalahuddin 1990: 113-114, secara etimologi; kata motivasi berasal dari kata motiv, yang artinya dorongan, kehendak, alasan atau kemauan. Maka, Motivasi adalah tenaga-tenaga forces yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan individu. Motivasi bukanlah tingkah laku, melainkan kondisi internal yang kompleks, dan tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi memengaruhi tingkah laku. Berdasarkan pengertian di atas jelas bahwa motivasi berasal dari dorongan, kehendak atau kemauan dari dalam diri seseorang. Motivasi adalah tenaga yang membangkitkan dan mengarahkan kelakuan seseorang. Motivasi bukan tingkah laku, melainkan keadaan yang tidak dapat diamati secara langsung namun memengaruhi tingkah laku atas dorongan, kehendak atau kemauan. Timbulnya dorongan, kehendak atau kemauan dapat berasal dari dalam diri seseorang maupun dari luar diri seseorang. Oleh sebab itu, timbulnya motivasi dipengaruhi oleh dua macam segi, yaitu segi instrinsik dan segi ekstrinsik. Segi instrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain atau kemauan diri sendiri. Segi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu karena ada ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain, sehingga dengan keadaan demikian anak akan melakukan sesuatu untuk mengikuti kegiatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Dalam meningkatkan motivasi diperlukan faktor internal atau eksternal untuk memengaruhi tingkah laku seseorang dalam melakukan tindakan atas dorongan, kehendak atau kemauan dari dalam maupun luar diri seseorang. Oleh sebab itu, guru sebagai pendidik diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip motivasi dalam mengajar, yaitu dengan merangsang motivasi belajar siswa agar memiliki motivasi untuk mengikuti pelajaran. Dalam membangkitkan motivasi dibutuhkan proses yang diarahkan kepada objek-objek dalam lingkungan siswa atau sekitarnya. Guru tidak hanya memberi motivasi, melainkan guru mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan motivasi siswa untuk memperoleh kebutuhan dalam mencapai tujuan yaitu belajar. Secara skematis untuk mencapai tujuan belajar dapat dijabarkan sebagai berikut Mahfudh Shalahuddin 1990: 116-118: Tujuan Kelakuan Ketegangan-ketegangan Kebutuhan Dasar dan Kebutuhan Sosial Kebutuhan-kebutuhan dapat dicapai tanpa ada kesulitan, namun sering terjadi ketegangan-ketegangan atau rintangan baik dari dalam diri siswa maupun dalam luar diri siswa seperti lingkungan sekolah maupun di luar sekolah yang mempengaruhi kelakuan, sehingga sulit mencapai tujuan. Kebutuhan dasar merupakan suatu keinginan yang ada dalam diri siswa, sedangkan kebutuhan sosial merupakan kebutuhan atas perlakuan orang lain terhadap siswa.