Motivasi Belajar Anak Motivasi

21 Berikut ini adalah penjelasan menurut Nina Komala 1992: 27 dalam pandangannya mengenai tempat dan peranan PAK. Pertama, siswa SMP lebih mudah mengalami Allah sebagai yang menjawab kebutuhan afektifnya. Allah dipandang sebagai yang penuh pengertian namun pertumbuhan iman yang dinamis pada remaja juga diwarnai konflik dan krisis. Oleh sebab itu guru hendaknya memperlakukan mereka seperti orang dewasa, kendati mereka belum dewasa. Kedua, pendidikan agama tidak hanya berisi perintah dan aturan yang disampaikan karena kurang cocok bagi mereka melainkan hendaknya lebih mem perhatikan perkembangan sikap batin. Guru hendaknya turut serta mendengarkan dan mempertimbangkan apa yang menjadi hidup dalam jiwa mereka. Ketiga, melalui aktivitas belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik mereka perlu dibimbing untuk menanggapi problem-problem dengan jujur menurut suara hati yang sejati meskipun dalam mengolah perasaan tidak mudah menemukan bimbingan suara hati. Keempat, di dalam diri siswa perlu ditanamkan sikap-sikap sosial terhadap masyarakat sekitar dan diajak untuk lebih memerhatikan sesama karena manusia saling membutuhkan atau istilah lain saling ketergantungan satu sama lain. c. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Agama Katolik Materi Pendidikan Agama Katolik, menurut pakar teologi dan Kitab Suci, sebaiknya mengandung 4 dimensi atau aspek dari ajaran iman kita yaitu Komkat KWI, 2004: 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 1 Dimensi atau aspek pribadi siswa, termasuk relasinya dengan sesama dan lingkungan hidupnya: Materi PAK harus menyentuh pribadi siswa dan pengalaman hidupnya. 2 Dimensi diri dan pribadi Yesus Kristus: Dia adalah pribadi penentu dalam ajaran iman Kristiani. Kekhasan ajaran iman Kristiani diwarnai oleh pribadi yang satu yaitu Yesus Kristus. 3 Dimensi Gereja: Gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang melanjutkan karya Yesus Kristus. Ajaran dan iman Gereja tumbuh dan berkembang dalam persekutuan ini. 4 Dimensi kemasyarakatan: Kehidupan Yesus dan Gerejanya bukan untuk diri- Nya sendiri, tetapi untuk dunia. Dimensi kemasyarakatan hendaknya menjadi materi Pendidikan Agama Katolik. Dalam materi Pendidikan Agama Katolik terdapat satuan pelajaran dalam rangka pendidikan iman. Oleh sebab itu, diperlukan lima segi arah dasar dalam membuat satuan-satuan pelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah Setyakarjana, 1982: 5-14 yaitu: 1 Mengembangkan kehidupan yang berpola Kristiani melalui berbagai macam cara dan saling melengkapi. 2 Hendaknya sesuai dengan pembaharuan pendidikan modern dan sekaligus penunjang pembaharuan. 3 Bersifat komunikatif dan sebagai proses. 4 PAK di sekolah adalah penting, namun terbatas pada ajaran di sekolah. 5 PAK di sekolah berkisar pada murid, masyarakat dan Tradisi Gereja. 23 d. Pola atau Pendekatan Pengajaran PAK di Sekolah Pola atau pendekatan PAK merupakan suatu segi pendidikan iman yang menyeluruh dan mengandalkan kebebasan batin bagi setiap orang, maka Pendidikan Agama Katolik di SMP tidak menggunakan pola indoktrinasi memaksakan suatu paham tertentu kepada diri siswa. Oleh sebab itu, pola yang sesuai yaitu pola kegiatan komunikasi iman yang bersifat Naratif-Eksperiensial. Pola ini berdasarkan kurikulum 1994 yang bertujuan memperluas pengetahuan iman katolik, membantu pergumulan agar dapat menghayati hidup beriman dan dialog antar iman umat beragama Dapiyanta, 2008b: 73. Dalam pola ini kisah diceritakan narasi sebagai mitra dialog dalam pengalaman hidup sehari-hari siswa eksperiensial. Kisah dapat diambil dari Kitab Suci, riwayat hidup orang Kudus, cerita rakyat dan lain sebagainya. Sedangkan mitra dialog narasi adalah pengalaman eksperiensial hidup sehari-hari siswa Komkat KWI, 1999: 8. Dalam buku Pendidikan Agama Katolik pada Tingkat Dasar Dapiyanta, 2008b: 73 dijabarkan suatu pola atau pendekatan untuk Pendidikan Agama Katolik