34
Oleh sebab itu, pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di SMP merupakan salah satu bentuk komunikasi dan interaksi tanya jawab dan atau dialog iman
katolik. Kegiatan PAK harus berkisar pada ajaran Gereja Katolik dan hidup Kristiani yaitu bertumpu pada iman akan Yesus Kristus, Allah yang mendatangi manusia.
Pendidikan Agama Katolik di SMP juga dilaksanakan untuk memberikan sumbangan bagi pembentukan dan pembangunan hidup beriman Kristiani para siswa untuk
mengenal dan mencintai Yesus Kristus serta menerapkan iman Kristiani dalam hidup sehari-hari Komkat KWI, 1999: 5-6.
B. Pengaruh Pola Naratif Eksperiensial terhadap Motivasi Belajar Siswa
dalam Pendidikan Agama Katolik di SMP Kanisius Gayam, Yogyakarta
Untuk mengetahui motivasi belajar dalam Pendidikan Agama Katolik di SMP Kanisius Gayam, penulis melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pola Naratif Eksperiensial terhadap hasil belajar siswa dalam PAK. Penelitian ini diarahkan pada proses belajar mengajar dengan pola Naratif
Eksperiensial dalam Pendidikan Agama Katolik. Hasil penelitian kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran nyata yang dialami siswa maupun guru PAK selama
proses belajar mengajar PAK berlangsung.
1. Metodologi Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1 Untuk Guru PAK
a Mengetahui latar belakang tenaga pendidik SMP Kanisius Gayam,
Yogyakarta. b
Mengetahui proses belajar mengajar di SMP Kanisius Gayam selama mengikuti pelajaran PAK.
c Mengetahui seberapa besar usaha guru meningkatkan hasil belajar siswa
dalam mengikuti proses belajar pengajar. 2
Untuk Siswa a
Mengetahui proses belajar mengajar di SMP Kanisius Gayam dalam pencapaian tujuan PAK.
b Mengetahui saranamedia dan pola pembelajaran yang digunakan Guru PAK
dalam memotivasi belajar siswa. c
Mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar PAK.
b. Metode Penelitian
Dalam kegiatan penelitian ini penulis menggunakan metode survei. Dalam survei, informasi atau data yang diperoleh melalui keterangan-keterangan kepada
responden. Pengertian survei dibatasi pada pengertian survei sampel dimana informasi dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi
yang ada Singarimbun Sofian Effendi, 1989: 3. Dalam mencari data-data mengenai tenaga pendidik dan proses belajar
mengajar di SMP Kanisisus Gayam, penulis mencari data tertulis yang sudah dipersiapkan oleh sekolah. Selain itu juga penulis menggunakan metode survei
dengan wawancara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Adapun maksud dari penulis menggunakan metode survei, yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa yang dipengaruhi oleh Pola Naratif Eksperiensial.
Selain itu, metode ini berguna untuk mengetahui sejauh mana guru PAK menggunakan pola dan metode yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar PAK. Untuk mengetahui lebih jauh peranan guru dalam memberi motivasi belajar PAK sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa, maka penulis mewawancarai responden, yaitu siswa dan guru yang terkait dalam proses belajar mengajar. Informasi atau data berupa jawaban-
jawaban atas pertanyaan yang diajukan dengan wawancara dapat langsung tergali dari responden dan nantinya dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
penelitian ini.
c. Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus dirancang dan dibuat sedemikian rupa, sehingga menghasilkan data empiris apa adanya Sudjana
Ibrahim, 2004: 97. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen wawancara yaitu mendapat informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden yaitu
guru PAK dan siswa Irawati dalam Singarimbun, 1989: 192. Instrumen penelitian berguna sebagai sarana memperlancar penelitian agar dapat terlaksana dengan baik
dan efisien. Alat yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah alat perekam suara sebagai alat bantu dalam memperoleh data melalui wawancara.
37
d. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisisus Gayam. Sedangkan waktu penelitian dilaksakan pada tanggal 3 Februari 2016 dan 7 Februari 2016 dengan
mewawancarai guru dan siswa secara langsung. Penulis memilih SMP Kanisius Gayam , Yogyakarta sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan peneliti
mengenal sekolah itu melalui proses Persiapan Pelaksanaan Lapangan PPL selama satu semester. Pertimbangan lain bahwa permasalahan yang sama belum
pernah diteliti di SMP Kanisius Gayam.
e. Responden Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik Purposive Sampling penentuan sampel secara sengaja untuk mendapatkan data, yaitu responden sampel
ditentukan berdasarkan ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri-ciri populasi yaitu guru dan siswa Hermawan Wasito 1995: 59. Guru
yang dijadikan responden adalah seorang guru yang mengajar pelajaran agama dan siswa kelas 7, 8 dan 9. Berdasarkan data kesiswaan tahun terakhir tahun ajaran
20152016 siswa SMP Kanisisus Gayam berjumlah 130 orang dan mereka beragama Katolik. Namun dari data di atas penulis hanya mengambil sampel sebanyak 18
orang sebagai responden untuk penelitian. Setiap kelas pararel mewakili 3 orang yaitu 7A berjumlah 3 orang, 7B berjumlah 3 orang, 8A berjumlah 3 orang, 8B
berjumlah 3 orang 9A berjumlah 3 orang dan 9B berjumlah 3 orang. Siswa diambil sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa mereka telah dipilih langsung oleh guru
agama karena dianggap mampu memberikan keterangan mewakili siswa- siswi lainnya.
38
f. Teknik Pengolahan Data
Data yang berhasil dikumpulkan dilakukan reduksi data yaitu dengan menulis data dalam bentuk uraian yang terinci, kemudian disusun secara sistematis
sehingga lebih mudah memberikan kode kepada aspek- aspek tertentu. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim 2004: 128, pengolahan data bertujuan untuk mengubah
data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus, sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.
Guna mendukung dalam memberikan kesimpulan tersebut peneliti mempelajari tulisan-tulisan yang terkait dengan permasalahan data yang ada. Dalam
hal ini peneliti menggunakan tulisan-tulisan mengenai pengaruh Pola Naratif Eksperiensial terhadap motivasi belajar anak dalam PAK.
g. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu yang dapat dijadikan sebagai faktor yang berperan dalam gejala yang diteliti. Variabel yang akan diungkapkan dalam penelitian yang
berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pola Naratif Eksperiensial
dalam Pendidikan Agama Katolik ” adalah latar belakang pendidikan guru, peranan
Guru PAK dalam mengajar, situasi dalam proses belajar mengajar PAK dan usaha guru dalam mengaktifkan proses belajar mengajar. Alasan dijabarkan karena guru
yang mengajar PAK sesuai bidangnya dan memahami akan pengertian Pola Naratif Eksperiensial serta dapat menerapkan Pola Naratif Eksperiensial. Selain itu juga
untuk mencapai tujuan PAK, yaitu memampukan siswa untuk membangun hidup yang semakin beriman.
39
Dari beberapa variabel tersebut dijabarkan lagi dengan beberapa item-item pertanyaan sebagai panduan wawancara terhadap responden baik melalui guru
maupun siswa. Berikut ini tabel variabel untuk Guru PAK dan siswa: 1
Variabel wawancara untuk Guru PAK
Tabel 1: Variabel yang diungkap untuk Guru PAK N= 1 No.
Variabel Aspek yang diungkap
No. Soal 1
2 3
4
1 Latar Belakang
Pendidikan Guru PAK
Mengajar sesuai dengan bidang 1
2 Peranan Guru
a. Metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar b.
Saranamedia dan pola pembelajaran yang digunakan dalam mengajar PAK
c. Kendala-kendala dalam proses belajar
mengajar PAK dalam
2 Mengajar
3
4 3
Usaha a.
Cara mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar
b. Keterlibatan siswa dalam proses
belajar mengajar c.
Keterlibatan siswa dengan teman sekelas dalam proses belajar mengajar
Mengaktifkan 5
PBM 6
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI