Pengertian Program USULAN PROGRAM POLA NARATIF EKSPERIENSIAL
62
Pengertian cerita sangat dipentingkan dalam komunikasi iman sehubungan dengan peristiwa-peristiwa nyata atau fiktif. Salah satu kekuatan cerita adalah
komunikasi lisan seturut dengan awal terjadinya cerita. Cerita disampaikan secara lebih hidup, menarik dan membantu daya imajinasi pendengar terhadap tokoh-
tokoh, alur cerita dan latar belakang permasalahannya, sehingga pendengar mudah mengingat ceritanya. Digunakannya pola Naratif Eksperensial berarti orang diajak
untuk berdialog menentukan sikap sendiri melalui cerita. Cerita dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu, cerita kanonisKitab Suci, cerita rakyat dan cerita
kehidupanpengalaman. Tiga jenis cerita mempunyai kekhasan untuk pelajaran agama dan cerita inilah yang diutamakan di dalam metode naratif eksperiensial
Komkat KWI 1994: 15. Oleh sebab itu, penjelasan dari tiga jenis cerita yaitu:
a. Cerita KanonisKitab Suci adalah cerita yang termasuk daftar cerita Kitab
Suci. Umumnya suatu peristiwa disampaikan secara lisan dahulu dan diberi penafsiran oleh tokoh-tokoh yang ada hubungannya dengan Allah. Misalnya
dari Perjanjian Lama, pendamping dapat menggunakan cerita mengenai Yesus memaklumkan Kerajaan Allah lewat perumpamaan-perumpamaan. Kerajaan
Allah adalah misteri. Allah hadir dan bertindak menyelamatkan kita, namun kita tidak dapat menangkap sepenuhnya dan Allah tetap merupakan rahasia
bagi kita. Kita sebagai pendamping hendaknya dapat menceritakannya sesuai dengan bahasa anak- anak Hofmann, 1994: 37.
63
b. Cerita Rakyat adalah cerita yang merupakan warisan dari kebudayaan yang
diturunkan dari nenek moyang. Cerita rakyat yang disampaikan kepada anak- anak hendaknya mencerminkan kebijaksanaan hidup bersama. Yang paling
penting adalah pendamping memanfaatkan cerita rakyat sebagai cerita yang dapat memperkembangkan hidup beriman anak. Selain itu perlu menyiapkan
pendamping untuk menjadi pencerita yang baik dan mampu menyampaikan pesan lewat cerita Komkat KWI, 1994:17.
c. Cerita KehidupanPengalaman adalah cerita nyata mengenai kehidupan
seseorang atau pengalaman hidup sendiri atau pengalaman orang lain. Cerita hendaknya disampaikan dengan penuh penghayatan, sehingga tidak
membosankan anak- anak. Ide cerita harus disesuaikan dengan materi dan bahasa yang sesuai dengan tingkatan umur anak Komkat KWI, 1994:20.