TUJUAN PENULISAN MANFAAT PENULISAN

9 Pola Naratif Eksperiensial tidak langsung diarahkan pada “hidup baik”, namun memiliki tujuan supaya siswa-siswi memiliki cerita yang menjadi bekal, sehingga dapat memampukan dirinya untuk mengatur hidupnya sendiri Komkat KWI, 1994: 15. Cerita yang didengar oleh siswa tidak semata-mata baik bagi pengalaman hidupnya, melainkan siswa diharapkan mengolah dan menyaring cerita serta menyikapi cerita untuk bekal hidupnya. Dengan demikian cerita sangat berperan penting dalam perkembangan iman anak untuk mengkomunikasikan iman. 10

3. Macam-macam cerita

Dalam Injil Yesus nampak sebagai pencerita yang unggul, maka ciri khas dari cerita adalah komunikasi. Cerita yang dipakai Yesus adalah cerita kanonis Perjanjian Lama, cerita rakyat Galilea dan cerita kehidupan. Melalui sudut pandang fungsional, banyak cerita disampaikan sebagai perumpamaan. Oleh sebab itu, cerita dapat dipakai sampai sekarang dengan menyesuaikan perkembangan hidup manusia. Di bawah ini beberapa macam cerita yang diwariskan Yesus kepada kita yaitu: a. Cerita Kanonis Cerita Kanonis adalah cerita yang termasuk daftar cerita Kitab Suci. Umumnya suatu peristiwa disampaikan secara lisan dahulu dan diberi penafsiran oleh tokoh- tokoh yang ada hubungannya dengan Allah. Misalnya dari Perjanjian Baru, pendamping dapat menggunakan cerita mengenai Yesus yang memaklumkan Kerajaan Allah lewat perumpamaan-perumpamaan. Kerajaan Allah adalah misteri. Allah hadir dan bertindak menyelamatkan kita, namun kita tidak dapat menangkap sepenuhnya dan Allah tetap merupakan rahasia bagi kita. Kita sebagai pendamping hendaknya dapat menceritakannya sesuai dengan bahasa anak-anak dan usia perkembangannya. Dengan demikian cerita kanonis adalah cerita yang paling berharga bagi Gereja yaitu semua cerita yang terdapat dalam Kitab Suci Hofmann, 1994: 37. Pada zaman sekarang kita dapat menggunakan cerita kanonis dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang berguna bagi perkembangan iman.