Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian
52
Dalam pemakaian sarana guru PAK menyesuaikannya dengan materi pelajaran saat itu. Saranamedia yang digunakan adalah buku pelajaran, cerita, Kitab
Suci dan film. Pendapat dari 27,78 siswa sarana yang digunakan yakni buku pelajaran dan Kitab Suci, 16,67 siswa memilih buku pelajaran dan cerita, 11,11
siswa memilih buku pelajaran, cerita dan Kitab Suci lihat tabel 6: 2. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap proses belajar mengajar guru menggunakan pola
Naratif Eksperiensial karena sarana yang digunakan adalah cerita. Buku pelajaran tidak pernah lepas dalam proses belajar mengajar karena merupakan buku panduan
yang membantu guru dalam menyampaikan materi. Sedangkan cerita, Kitab Suci dan film merupakan sarana pendukung proses belajar mengajar. Namun sarana lain juga
masuk dalam pola naratif, yaitu 22,22 siswa memilih buku pelajaran dan film cerita gambar bergerak lihat tabel 6: 2. Pandangan ini sesuai dengan Drewers
1996 No 01: 8 yang mengatakan bahwa unsur cerita dapat disajikan melalui sarana lain seperti film.
Berdasarkan 33,33 siswa mengatakan bahwa cara mengajar guru sudah baik dan menarik karena mereka melihat sisi dari diri sendiri yang peka terhadap
penjelasan materi dari guru lihat tabel 6: 3. Pengertian ini harus dilandasi atas dasar pengetahuan akan cara-cara pengolahan cerita bentuk lain. Dengan demikian
siswa akan merasa senang dan membangkitkan motivasi siswa untuk ikut aktif dalam pelajaran PAK.
Pemahaman akan materi yang disampaikan guru PAK membawa pengaruh bagi 38,89 siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru karena mereka
menyadari akan pentingnya pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sebanyak 44,44 siswa kadang- kadang memahami akan materi yang disampaikan guru karena disesuaikan dengan suasana kelas dan mood lihat tabel 6:
4. Pengaruh dari luar ternyata membawa dampak bagi motivasi siswa yaitu mood. Mood ini ada karena reaksi dari luar seperti suasana kelas yang ramai sehingga
siswa menjadi malas mengikuti pelajaran. Didukung pula suara guru saat menjelaskan, bertabrakan dengan suara siswa yang ramai sehingga 16,67 siswa
merasa sedikit memahami materi yang disampaikan guru lihat tabel 6: 4 dengan alasan suara guru kurang keras.
Kesan siswa selama mengikuti PAK ternyata memberi pengaruh positif dan negatif. Sebanyak 77,78 siswa menyatakan kesan yang positif terhadap PAK
bahwa pelajaran agama menyenangkan, dan menarik daripada pelajaran lainnya lihat tabel 7: 1 karena dengan mempelajarai agama, wawasan kita semakin
bertambah. Hal ini sesuai dengan pendapat 50 siswa yang menyatakan bahwa manfaat mempelajari agama adalah untuk menambah wawasan terutama dalam
mengenal agama Kristiani maupun agama lain. Di Indonesia memiliki berbagai macam agama, maka berdasarkan 11,11 siswa, melalui agama kita diajarkan untuk
saling menghormati dan menghargai orang lain yang berbeda agama demikian pula iman kita semakin bertambah kuat dan kokoh. Di samping itu 22,22 siswa
menyatakan bahwa melalui belajar agama kita dapat menerapkan sikap dalam hidup sehari-hari melalui contoh hidup saling menghargai yang sudah diterapkan di
Indonesia pada saat perayaan hari besar keagamaan. Pendapat lain 5,56 siswa juga mengatakan pelajaran agama mampu membantu siswa dalam memecahkan masalah
pribadi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Faktor pendukung dalam proses belajar mengajar 38,89 siswa mengatakan bahwa ketenangan dan suasana kelas sangat memengaruhi terjadinya proses belajar
mengajar PAK. Faktor lain juga dipengaruhi dari dalam diri siswa yaitu, 27,78 siswa menanggapi pendukung bahwa proses belajar mengajar dipengaruhi oleh niat
atau mood. Sedangkan fasilitas menurut 5,56 siswa juga menjadi pendukung dalam proses belajar mengajar lihat tabel 8: 1. Kalaupun tidak ada fasilitas, diharapkan
seorang guru memiliki keahlian dalam mengolah pelajaran karena terkadang siswa merasa bosan dengan penyampaian cerita yang biasa. Selain itu, di jaman yang sudah
maju, guru diharapkan memanfaatkan teknologi yang ada, agar siswa semakin bersemangat dan mendapat pengetahuan baru.
Ketenangan dan suasana kelas juga menjadi penghambat besar dalam proses belajar mengajar berdasarkan 66,67 siswa. Apabila kondisi ini memungkinkan
siswa untuk tetap memperhatikan guru mengajar, proses belajar mengajar menjadi lancar karena 16,67 siswa mengatakan bahwa faktor dalam diri siswa seperti mood
dan niat ternyata dapat menjadi penghambat dalam proses belajar mengajar PAK lihat tabel 8: 2. Jika siswa membuat suasana belajar menjadi ramai guru harus
berperan aktif, karena 11,11 siswa mengatakan bahwa pada saat suasana kelas menjadi ramai, guru kurang memberikan peringatan dengan tegas kepada siswa yang
membuat masalah. Dengan demikian 33,33 siswa memberikan saran agar pelajaran PAK lebih
menarik yaitu penambahan fasilitas belajar siswa. Karena itu guru hendaknya memanfaatkan teknologi yang ada berupa macam-macam sarana seperti cerita yang
divisualisasikan melalui gambar, patung, foto, alam, ataupun audio visual. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Cerita dan nonton film masih mendapat perhatian dari 27,78 siswa sebagai pendukung agar pelajaran PAK lebih menarik siswa lihat tabel 7: 3. Kesempatan ini
merupakan usaha siswa dalam keprihatinannya terhadap pelajaran PAK yang dirasa membosankan. Oleh sebab itu guru diharapkan peka terhadap keinginan dan
pendapat siswa. Usaha ini merupakan upaya siswa dalam penyampaian inspirasi mereka
terhadap pelajaran agama. Daya tarik siswa berbeda-beda, maka dibutuhkan keterampilan khusus yang dimiliki seorang guru dalam meningkatkan semangat
belajar siswa yang dapat membantu peningkatan hasil belajar siswa. Sebanyak 5,56 siswa mengemukakan pendapat bahwa game dan hadiah masih dibutuhkan untuk
meningkatkan semangat belajar siswa lihat tabel 7: 3. Sedangkan 5,56 siswa juga mengharapkan belajar di luar kelas agar pelajaran agama tidak membosankan sebab
dapat memunculkan ide baru pada saat menyatu dengan alam.