21
lampau, atau yang akan datang dengan menggunakan aspek- aspek yang diketahui dari wilayah subjek tertentu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara interaktif. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan :
1
Membangkitkan pengetahuan untuk mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui.
2 Menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang
mendasar. 3
Merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu untuk menganalisis peristiwa.
3. Fase-Fase dalam
Role Playing
Menururt Zaini 2008:104-116
role playing
dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, interaksi, dan refleksi atau
evaluasi. Berikut ini adalah uraian ketiga tahap tersebut: a.
Perencanaan dan persiapan Sebelum kita melakukan suatu kegiatan maka kita harus
membuat perencanaan yang baik. Karena perencanaan yang baik akan dapat memberikan hasil yang baik pula.
Dalam
role playing
ada beberapa perencanan yang harus dilakukan yaitu:
1 Mengenal peserta didik.
Sebagai seorang guru yang baik maka pasti kita akan mengetahui bagaimana kondisi peserta didik kita.
Misalnya saja jumlah peserta didik, pemahaman peserta
didik tentang
materi yang
diajarkan, pengalaman
sebelumnya tentang
role playing
, kelompok umur, latar belakang peserta didik, minat
dan kemampuan peserta didik, dan kemampuan peserta didik untuk melakukan kolaborasi.
2 Menentukan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran harus didefinisikan secara jelas agar memiliki fokus kerja yang jelas. Selain
dirumuskan dengan
jelas hendaknya
tujuan pembelajaran tersebut diungkapkan kepada peserta
didik atau siswa. 3
Mengidentifikasi skenario dan penempatan peran Dari masalah yang ada disekitar peserta didik yang
akan diangkat dalam
role playing
maka harus disusun dalam bentuk skenario. Skenario yang ada tersebut
akan memberikan informasi tentang apa yang harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
diketahui oleh peserta didik. Setelah kita membuat skenario untuk suatu materi tertentu maka kita akan
menempatkan beberapa peran yang sesuai dengan skenario yang telah kita buat.
4 Menentukan posisi guru
Dalam hal ini guru harus menentukan posisinya, apakah dia akan ikut berperan atau menjadi pengamat
dalam proses
role playing
. 5
Mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik Sebelum dilaksanakan
role playing
maka kita harus benar-benar memperhatikan hambatan-hambatan yang
berasal dari piranti fisik seperti ketersediaan ruangan, kondisi kelas dan sebagainya.
6 Merencanakan waktu
Pelaksanaan
role playing
akan sangat tergantung dari jenis
role playing
yang diterapkan. Namun sekiranya perbandingan waktu yang sering digunakan antara
pendahuluan, interaksi, dan evaluasi adalah 1:3:2. 7
Mengumpulkan sumber informasi yang relevan Setelah semua hal-hal yang pokok telah diperhatikan
maka kita juga memerlukan tambahan informasi untuk memperkuat skenario yang telah kita buat.
b. Interaksi
Adapun langkah-langkah pengimplementasian rencana kedalam aksi adalah:
1 Membangun aturan dasar.
2 Mengeksplisitkan tujuan pembelajaran.
3 Membuat langkah-langkah yang jelas.
4 Mengurangi ketakutan di depan publik.
5 Mengambarkan skenario atau situasi.
6 Memulai
role playing
. c.
Refleksi dan evaluasi 1
Refeleksi Setelah kita melakukan serangkain kegiatan
role playing
maka harus diadakan refleksi. Dari kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan ada banyak hal
yang ditemukan oleh peserta didik maupun guru. Dalam refleksi ini peserta didik maupun guru
mengemukakan manfaat dan pengetahuan yang diperoleh serta perasaan mereka selama mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
role playing.
2 Evaluasi
Evaluasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran
role playing
berlangsung. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan masukan
mengenai hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dalam pembelajaran
role playing
dan hal mana yang harus dipertahankan.
4. Kelebihan dan kelemahan