43
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Dengan dicabutnya peraturan Pemerintah Balatentara Jepang yang melarang pihak swasta menyelenggarakan pendidikan bulan Mei 1945, para
Suster Santo Carolus Borromeus serta para Suster Fransiskanes di Yogyakarta mendirikan Sekolah Menengah Katolik SMK di Bintaran dan
Dagen Yogyakarta. Untuk menampung murid-murid lulusan SMK tersebut, pada tahun
1948 dibukalah SMA Katolik pada petang hari yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia AMKRI yang sekarang
menjadi SMU Santo Thomas. Kebutuhan akan SMA Katolik sangat dirasakan saat itu Dengan dukungan Mgr. A. Sugijopranoto SJ pada waktu itu tinggal
di Bintaran diadakan permufakatan antara Romo A. Djojoseputro SJ pembesar Ordo Jesuit, para suster-suster Santo Carolus Borromeus untuk
mendirikan sebuah Sekolah Menengah Atas Kanisius SMA K dengan pembagian tugas, bagian putra dipimpin oleh Romo-romo Jesuit sedang
bagian putri dipimpin oleh Suster-suster Santo Carolus Borromeus. Disaksikan oleh wakil dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
44
Republik Indonesia pada tanggal 19 Agustus 1948, dengan resmi dibukalah Sekolah Menengah Atas Kanisius Yogyakarta.
SMA K ini terdiri atas bagian A sekarang jurusan bahasa dan bagian B sekarang jurusan Ilmu pengetahuan Alam dengan 65 orang murid putra-
putri serta sebelas pamong antara lain: 1.
Romo F.Partanto SJ mengajar bidang studi Agama 2.
Bapak H.J. Sumarto mengajar Aljabar, Ilmu Ukur, dan Sejarah 3.
Bapak Ir. Ign. Supardi Surjoputranto mengajar Ilmu Ukur Ruang dan Ilmu Ukur Lukis
4. Bapak Ir. D. Wakidi mengajar Ilmu Alam dan Hayat
5. Bapak B. Slamet Muljono mengajar bahasa Indonesia
6. Ibu R.A.A. Supadmirin mengajar bahasa Inggris dan Prancis
7. Bapak R.C. Sastrosunarjo mengajar Ilmu Bumi
8. Bapak Mr. F. Wijono mengajar Ekonomi dan Tatanegara
9. Bapak R.B. Margono Darmopusoro mengajarakan menggambar
SMA Kanisius Yogyakarta yang menumpang di ruang atas SMK Bruderan Kiduloji untuk sementara dipimpin oleh Romo B.Dumarno SJ,
dengan Santo Johanes De Brito sebagai pelindung dan nantinya akan menjadi College De Brito.
Sehubungan dengan terjadinya agresi Belanda ke ibukota Indonesia, Yogyakarta, pada tanggal 19 Desember 1948, terpaksa sekolah ditutup. Pada
tanggal 1 Maret 1949 dibuka SGA K Putra-putri di gedung pastoran Kiduloji, dengan guru-guru SMA K, dipimpin romo Leof SJ. Mulai 1 April 1949
45
bagian putri dipimpin oleh Suster Catharina CB, dan menempati gedung di jalan Code 4.
Tanggal 30 Juni 1949 Belanda meninggalkan Yogyakarta. Sr. Catharina CB dan Sr. Bernardia CB mengumpulkan murid-murid putri SMA K dan
murid-murid SGA K untuk diboyong ke Jalan Sumbing sekarang Jalan Sabirin. Sejak Agustus 1949 berlangsunglah kegiatan belajar mengajar di
Jalan Sumbing 1. Gedung Jalan Sumbing 1 ini sebelum zaman Jepang Dipakai HIS Santa Theresia milik suster-suster Fransiskanes, sesudah jaman
Jepang sampai agresi Belanda tanggal 9 Desember 1948 dipakai SMP Putri Negeri. SMA K kelas satu dan dua bagian A dan B menempati lantai atas,
sedangkan SGA K putri menempati lantai bawah. Nama pelindung SMA K dan SGA K putri adalah Stella Duce yang berati Bintang Terang Bunda
Maria. Secara administratif SMA K Stella Duce masih bergabung dengan SMA Johanes De Brito.
Tanggal 5 Desember 1949 SMA K menjadi sekolah bersubsidi, kepala sekolah diganti Bapak Ir. D. Wakidi dan kepala SGA K Sr. Maria Joana, CB.
Tanggal 1 Maret 1950 kepala sekolah SMA K putra kembali ke Romo R. Van Thiel SJ, sedangkan SMA K Putri kembali ke Sr. Catharina CB setelah
mereka diterima menjadi warga negara Indonesia. Untuk menampung para pelajar yang datang dari luar kota Yogyakarta maka didirikan Asrama De
Brito bagi pelajar putra di Bintaran Kidul 7-9-11 dan Asrama Stella Duce bagi pelajar putri di Taman Terban sekarang Jl. Colombo. Sejak bangunan
asrama dibongkar dan didirikan gedung provinsialat Suster-suster CB, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pada tahun 1987 asrama putri pindah ke Samirono tepatnya di belakang Asrama Syantikara.
Untuk menyelenggarakan sekolah-sekolah yang meliputi SMA, SGA, SMP, dan SD diperlukan suatu wadah, maka oleh susuter-suster CB
didirikanlah suatu yayasan dengan nama Tarakanita dalam bahas Sansekerta artinya Bintang Pembimbing. Yayasan ini didirikan pada tanggal 29 April
1952 dan mendapat akta notaris tanggal 7 Juli 1952. Untuk pertama kalinya diketuai oleh Sr. Ursulia CB. Meskipun demikian secara administratif
penyelenggaraan sekolah masih ada di bawah Yayasan De Brito. Pada bulan Agustus 1961 didirikan SPSA Sekolah Pekerja Sosial Anak dengan
menempati gedung Jl. Sabirin 3B. Mulai tanggal 1 Agustus 1962 secara resmi segala sesuatunya diurus sendiri oleh Yayasan Tarakanita. Suster Dra.
Bernardia CB menjabat sebagai Kepala Sekolah sampai tahun 1973. Dalam masa jabatannya terjadi banyak perubahan. Tahun 1963 SGA dan SPSA
pindah ke Trenggono sehingga ruang kelas di Jalan Sabirin seluruhnya dapat digunakan SMA. Semula setiap tahun SMA K Stella Duce hanya menerima
murid kelas satu sebanyak tiga kelas, bagian A,B, dan C sehingga seluruh kelas satu, dua, dan tiga ada sembilan kelas. Setelah kompleks Sabirin hanya
ditempati oleh SMA, tahun 1965 sampai 1967 ada sepuluh kelas satu, dua kelas ditempatkan di Sabirin 3B, dua kelas di Jalan Supadi 9 yang baru
dibeli. Tahun 1967 dibuka kelas jauh di Suryodiningratan 13, dari kelas satu
tahun 19671968 sampai menjadi delapan kelas beberapa tahun kemudian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
SMA K Stella Duce bukan lagi SMA Kanisius melainkan SMA Katolik, memiliki 26 kelas, 8 kelas di Suryodiningratan dan 18 kelas di Sabirin,
dengan jumlah murid 1300 orang. Pada bulan Januari 1973 pimpinan sekolah pindah tangan ke Suster M. Xaverius CB. Suster M. Xaverius CB yang
merupakan lulusan SMA K Stella Duce tahun 1952 sebelumnya adalah guru bidang studi Biologi di SMA K Stella Duce sejak tahun 1956 dan juga
direktur AKWA Tarakanita. Suster Xaverius yang merintis adanya laboratorium Biologi yang memadai. Ia pula yang menambah koleksi buku
untuk perpustakaan sekolah dengan jumlah yang besar, dan menjadi modal pengembangan selanjutnya. Pada tahun 1974 bekas gedung Tata Usaha dan
gedung tengah jalan Sabirin 1 sekarang lapangan basket dibongkar dan dibangunlah gedung baru berlantai 3 membujur kearah utara-selatan. Gedung
ini terdiri atas 9 ruang kelas, 3 laboratorium IPA, serta 3 ruang kecil yang dipakai sebagai ruang rapat terbatas, ruang koperasi siswa, serta ruang
keterampilan mengetik. Gedung baru ini selesai dibangun tahun 1976 dan diresmikan pemakainannya tanggal 24 Agustus 1976 oleh Bapak
Drs.Soesanto Martodihardjo, Kepala Kantor Wilayah Departemen P dan K Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada waktu itu, ditandai dengan
Candrasengkala,
Rinasa Amuji Mahaning Wiji
. Tahun 1976 ada peraturan bahwa suatu sekolah tidak dibenarkan
mempunyai sekolah jauh, maka kegiatan belajar-mengajar SMA K Stella Duce seluruhnya diadakan di Sabirin 1-3, Suryodinigratan 13 yang juga
sudah dibangun, seluruhnya dipakai SMP Stella Duce Yayasan Carolus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Borromeus yang didirikan tahun 1971 oleh Suster Dra. Bernardia, CB. Dengan penambahan peralatan laboratorium IPA, murid-murid kelas 3 IPA
yang semula harus praktikum di SMA Negeri, mulai praktikum di laboratorium milik sendiri. Pada tahun 1981 dibangun Laboratorium Bahasa
yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan bahasa untuk siswa jurusan bahasa. Pada tahun 1987, gedung Tata Usaha di Jalan
Sabirin 3 serta gedung di sebelah timurnya Sabirin 3, yang semula ruang kelas B dan tempat tinggal beberapa karyawan dibongkar. Di tempat itu
dibangun gedung berlantai 3. Pada tahun 1989 sekolah SPG dihapus, pada umumnya beralih fungsi
menjadi SMA. SPG Stella Duce juga menjadi SMA. Nama SMA K Stella Duce menjadi SMA Stella Duce 1, sedangkan SPG Stella Duce menjadi
SMA Stella Duce 2, serta SPG Stella Duce Ganjuran menjadi SMA Stella Duce 3.
B. VISI, MISI dan Tujuan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta