85
Saat guru menerapkan metode ceramah dan pembahasan soal, siswa kurang tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ketidaktertarikan
siswa ini dapat menyebabkan siswa sulit memahami materi yang diajaran, dalam hal ini adalah siklus akuntansi perusahaan dagang. Dampak akhir
pembelajaran adalah pemahaman siswa terhadap siklus akuntansi perusahaan dagang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti bersama dengan guru mitra bermaksud menerapkan metode
role playing
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dalam pembelajaran siklus akuntansi
perusahaan dagang. Penerapan metode tersebut dilakukan atas dasar pemikiran bahwa jika siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, maka
siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Penerapan metode
role playing
dalam pembelajaran melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembutan bukti transaksi, pencatatan ke dalam buku
jurnal, sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Dengan keterlibatan siswa secara langsung, siswa akan lebih mudah untuk mengingat apa yang
pernah dipelajari. Melalui penerapan metode ini diharapkan siswa semakin memahami siklus akuntansi perusahaan dagang.
2. Deskripsi Awal Pemahaman Siswa terhadap Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Peneliti melakukan wawancara kepada guru mitra untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap siklus akuntansi perusahaan dagang.
86
Dari hasil wawancara, guru menyatakan bahwa siswa belum begitu paham akan siklus akuntansi perusahaan dagang. Menurut guru, ada sebagian siswa
masih bingung dalam mencatat suatu transaksi ke dalam buku jurnal khususnya untuk siklus akuntansi perusahaan dagang. Kesalahan siswa
tersebut dapat mengakibatkan proses akuntansi berikutnya menjadi salah. hasil wawancara peneliti kepada guru mitra tersaji pada lampiran 11, hal 157.
Pencatatan buku jurnal berdasarkan bukti transaksi belum pernah diberikan guru kepada siswa. Guru mitra memang pernah mengenalkan bukti
transaksi kepada siswa tetapi hanya sebatas pengenalan saja sebagai bagian dari materi. Selama ini guru hanya mengajarkan pencatatan transaksi ke
dalam buku jurnal berdasarkan informasi transaksi. Jadi guru belum pernah mengenalkan kepada siswa tentang pencatatan transaksi berdasarkan bukti
transaksi. Namun dari pengajaran seperti ini, guru mitra merasa siswa belum begitu memahami pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal sampai dengan
pembuatan laporan keuangan. Di samping melakukan wawancara kepada guru, peneliti melakukan
pre test. Pre test
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap siklus akuntansi perusahaan dagang.
Pre test
dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Februari 2010. Hasil
pre test
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.3 Hasil
Pre test
Siswa Kelas XII IPS 3
No Nama
Pre-test 1
Caecilia Kusia Lita 3.67
2 Carolina Ika
6.67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3 Galling Siwi
5.33 4
Ignatia Dian Y 3.00
5 Lupita Sari Devi
4.33 6
Mihka Fridasari A.M 2.67
7 Pista Sateria T
4.67 8
Regina Shintia Liem 2.67
9 Tyas Putri Nimas Ayu B
3.00 10
Vincentia Vista T.P 4.00
11 Yemima Azalia
3.00 12
Yohana Lisa Viallina 3.00
13 Yulia Devyana
6.00 14
Agnes Ratri R 3.33
15 Amanda Monika
5.67 16
Astrid Anastasia 4.67
17 Febe Bella Lumanfiandy
3.00 18
Bernadeth Edvina Kristi 3.67
19 Dyah R. Ayu
3.00 20
Florensia Somodra 2.67
21 Monica Dhani S. Yutti
5.33 22
Nastitya D.W 2.67
23 Saraswati
2.67 24
Regita 4.33
25 Rosa P.W
4.00 26
Vania Listiani 1.00
27 Victoria Dian Surti
5.00 28
Vincentia Vina A.E 3.33
29 Yocelin S
2.00 30
Agatha Nova damayanti 5.33
31 Angela Octaviana
4.67 32
Clauvila Nandra Sumawan 4.33
88
33 Dian Pangestuti C
3.00 34
Felisia Verty 4.00
35 Maria Paramastri H.A
4.67 36
Olivia Clara Shinta 5.33
37 Rr. Candraningtyas T
5.33 38
Sanny F 3.33
39 Yani SB
3.67
Rata-rata 3.90
Tabel 5.3 menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap siklus akuntansi perusahaan dagang. Hasil
pre test
menunjukkan bahwa skor rata-rata kelas adalah 3,90. Nilai tertinggi yang dicapai
siswa adalah 6,67 dan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 1,00. Rendahnya pemahaman siswa akan siklus akuntansi perusahaan
dagang ini dapat dikarenakan konsep dasar akuntansi belum dipahami oleh siswa.
3. Siklus Pertama