ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 22,7344; 23,0258 dan 27,2981. Sedangkan untuk pertambahan
tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga
dan dua BTS adalah; 22,3737; 23,4115 dan 29,2996. Untuk kedua pertambahan tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS, persentasi optimasi nilai
rata-rata ukuran Active Set tertinggi ketika BTS berjumlah 2 BTS. Dengan diperolehnya ukuran Active Set yang Optimal maka jumlah rata-rata
Active Set dalam sistem dapat dikurangi dan pengurangan ini akan melepaskan sebagian kanal radio sehingga memberikan kesempatan bagi user yang lain untuk
menggunakan kanal tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi pemakaian kanal.
C. Model Propagasi Hata
Data Ukuran Rata-rata Active Set untuk metode Algoritma Soft Handover Hysteresis Threshold terhadap tinggi Antena BTS dan Antena MS untuk model
propagasi Hata ditunjukkan pada Lampiran B.7 dan B.8.
Gambar 4.24a Tinggi Antena BTS dengan Ukuran Active Set Hysteresis Threshold Model Hata
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000 2,5000
3,0000
20 25
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110 115
120
U ku
ra n
Ac tiv
e S et
Tinggi Antena BTS meter Hysteresis Threshold
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.24b. Tinggi Antena MS dengan Ukuran Active Set Hysteresis Threshold Model Hata
Pola kecenderungan data untuk metode Hysteresis Threshold ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 4.24a dan 4.24b. Grafik pada kedua gambar memperlihatkan
ukuran rata-rata Aktive Set untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS. Untuk pertambahan ketinggian Antena BTS dari 20 meter
hingga 120 diperoleh ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 2,5587; 1,9705 dan 1,3850 Active Set. Sedangkan
untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter diperoleh ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS
adalah 2,5070; 1,9366 dan 1,3656 Active Set. Pertambahan ukuran rata-rata Active Set akibat pertambahan ketinggian Antena BTS sangat kecil sedangkan terhadap
pertambahan ketinggian Antena MS ukuran rata-rata Active Set cenderung tetap. Hal ini disebabkan karena level sinyal yang diterima dari seluruh BTS dalam sistem
secara umum telah berada di atas nilai Threshold dan variasi antar level sinyal lebih kecil.
Pada Gambar 4.25 ditunjukkan hasil simulasi peningkatan perubahan rata-rata ukuran Active Set terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS metode
Hysteresis Threshold dengan jumlah BTS 3 buah.
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000 2,5000
3,0000
1, 1,
5 2,
2, 5
3, 3,
5 4,
4, 5
5, 5,
5 6,
6, 5
7, 7,
5 8,
8, 5
9, 9,
5 10,
10, 5
11, U
ku ra
n Act
ive S
e t
Tinggi Antena MS meter Hysteresis Threshold
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.25 Ukura Active Set terhadap Tinggi BTS dan MS Hysteresis Threshold Model Hata
Dengan kualitas Link Radio yang sama sebagaimana data pada Lampiran B.7 dan B.8 maka ukuran rata-rata Active Set keluaran algoritma Hysteresis Threshold masih
dapat dioptimalkan. Data ukuran Active Set Optimal pada Lampiran B.7 dan B.8
merupakan ukuran Active Set hasil optimasi dengan metode Locally Optimal terhadap keluaran algoritma Hysteresis Threshold. Pola kecenderungan grafik ukuran rata-rata
Active Set hasil optimasi ditunjukkan pada Gambar 4.26a dan 4.26b.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.26a. Tinggi Antena BTS dengan Ukuran Active Set Locally Optimal Model Hata
Gambar 4.26b. Tinggi Antena MS dengan Ukuran Active Set Locally Optimal Model Hata
Grafik pada Gambar 4.26a dan 4.26b memperlihatkan ukuran rata-rata Aktive Set Optimal untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan MS.
Untuk pertambahan ketinggian antena BTS dari 20 meter hingga 120 maka perolehan ukuran rata-rata Active Set optimal untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga
dan dua BTS adalah; 1,5526; 1,5373 dan 1,0000 Active Set. Berikutnya, untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka perolehan ukuran
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000
20 25
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110 115
120
U ku
ra n
Ac tiv
e S et
Tinggi Antena BTS meter Locally Optimal
2-BTS 3-BTS
4-BTS
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000
1, 1,
5 2,
2, 5
3, 3,
5 4,
4, 5
5, 5,
5 6,
6, 5
7, 7,
5 8,
8, 5
9, 9,
5 10,
10, 5
11, U
ku ra
n Ac
tiv e S
et
Tinggi Antena MSmeter Locally Optimal
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
rata-rata Active Set optimal untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 1,5429; 1,1403 dan 1,0000 Active Set.
Pada Gambar 4.27 ditunjukkan hasil simulasi optimasi peningkatan perubahan rata-rata ukuran Active Set terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS
dengan jumlah BTS dalam sistem 3BTS. Ukuran rata-rata Active Set metode algoritma Hysteresis Thereshold telah dioptimalkan dengan algoritma Locally
Optimal dimana ukuran rata-rata Active Set hasil optimasi telah menunjukkan ukuran yang lebih rendah.
Gambar 4.27 Ukuran Active Set terhadap Antena BTS dan MSLocally Optimal Model Hata
Besar nilai persentasi hasil optimasi ukuran rata-rata Active Set terhadap penambahan tinggi Antena BTS dan MS dan jumlah BTS ditunjukkan pada Lampiran
B.7 dan B.8. Untuk pertambahan ketinggian antena BTS dari 20 meter hingga 120 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata-rata Active Set untuk
masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 39,3209; 21,9831 dan 27,7983. Untuk pertambahan ketinggian Antena BTS dari 1 meter hingga 11
meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata-rata Active Set untuk
Universitas Sumatera Utara
masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 38,4568; 41,1187 dan 26,7708.
Dengan diperolehnya ukuran Active Set yang Optimal maka jumlah rata-rata Active Set dalam sistem dapat dikurangi dan pengurangan ini akan melepaskan
sebagian kanal radio sehingga memberikan kesempatan bagi user yang lain untuk menggunakan kanal tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi
pemakaian kanal.
4.2.2.4 Hubungan Tinggi Antena BTS dan Antena MS dengan Laju Handover