Kinerja Soft Handover STUDI LITERATUR

2.21 n=2, maka � �� �+1 �� � � � ∆�� � � + � ��=0 ��=1 � �� �+1 { � � } ∆�� � � 2.22 Fungsi biaya untuk soft handover memiliki dua parameter biaya relatif � � 3T dan � � 3T . Parameter � � 3T adalah biaya pemeliharaan satu anggota ekstra di active set, sedangkan � � 3T adalah biaya handover Prakash,.R., and Veeravalli,. V.V., 2003. Biaya-biaya tersebut relatif terhadap biaya dari satu unit kejadian penurunan link. Biaya Bayes berdasarkan parameter kebijakan Φ 3T dan sistem S diberikan oleh Algoritma optimal soft handover adalah salah satu yang meminimalkan fungsi biaya Bayes dan dapat diperoleh dengan menggunakan Dinamic Programming DP. Untuk mengatasi masalah DP, active set pada waktu k harus dipilih untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan beberapa langkah waktu ke depan berikutnya. Karena fungsi biaya tergantung pada lintasan perhitungan mobile, dari solusi DP memerlukan model stokastik atau deterministik untuk lintasan mobile waktu ke depan berikutnya �Φ , � = � �� Φ , � + � � � � Φ , � + � � � � Φ , � 2.23 Veeravalli, V.V., and Kelly,E.K., 1997. Model seperti itu mungkin tidak tersedia di sistem. Selanjutnya, solusi numerik dari masalah DP sulit karena ukuran vektor keadaan yang besar sama dengan jumlah entri dalam set kandidat. Untuk alasan ini, algoritma optimal tidak praktis, sehingga digunakanlah metode locally optimal.

2.4 Kinerja Soft Handover

Kinerja soft handover merupakan ukuran penting yang menjadi acuan baik tidaknya suatu proses handover. Indikator kinerja soft handover terdiri atas dua jenis yaitu Wong, D., and Lim, T. J.,1997: 1. Indikator Kualitas Link a. Rata-rata level E c I b. Rata-rata level E downlink untuk beban sistem yang diberikan. c I uplink untuk beban sistem yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 2. Idikator Alokasi Sumber daya a. Trafik sel; jumlah kanal yang digunakan pada masing-masing sel. b. Probabilitas blocking panggilan baru. c. Probabilitas semua kanal sedang penuh pada sel baru pada sebuah handover. d. Jumlah BTS yang diharapkan pada active set. e. Trunking resource efficiency; efisiensi sistem dimana efisiensinya adalah 1ukuran active set. f. Nilai pergantian yang diharapkan pada active set. Namun tidak semua indikator kinerja tersebut dapat digunakan dalam model analisa pendekatan. Hal ini bergantung kepada model sistem yang digunakan. Mengacu pada Singh, N.P. and Singh, B., 2010, Prakash,.R., and Veeravalli,. V.V., 2003 , diantara indikator kinerja soft handover adalah: 1. Laju Handover λ H � � Φ, � = � � 1 � ∑ � { � � ≠� �−1 } � �=1 � 2.24 dimana A k adalah ukuran active set pada waktu k, � adalah fungsi indikator, bernilai 1 atau 0 tergantung apakah argumennya benar atau salah. Soft handover dikatakan telah terjadi pada waktu k jika � �+1 ≠ � � . Ukuran λ H 2. Rata-rata ukuran active set λ menunjukkan pemindahan beban berhubungan dengan perubahan pada active set. A � � Φ, � = � � 1 � ∑ | � � | � �=1 � 2.26 � � menunjukkan kanal tambahan dan jaringan backbone yang dibutuhkan oleh MS pada soft handover. Selama soft handover, sinyal ditansmisikan oleh BTS dalam active set, menyebabkan trafik tambahan pada jaringan backbone. 3. Laju penurunan link λ LD � �� Φ, � = � � 1 � ∑ � { ��������� ���� ���� ����� �} � �=1 � 2.27 Universitas Sumatera Utara � �� mengukur kualitas sinyal saat waktu k pada link yang berada dalam suatu keadaan terpenurunan. Keadaan penurunan link LD terjadi jika RSS � �,� berada di bawah ambang batas ∆. max �∈� � �� �,� � ∆ 2.28 Karena sinyal yang diterima pada jarak d adalah variabel acak, fungsi analitis Q atau error function erf dapat digunakan untuk menentukan probabilitas outage. Dimana Probabilitas outage ini sesuai dengan definisi dari probabilitas link degradation LD. Probabilitas outage pada jarak d diberikan oleh Singh ,N.P. and Singh, B., 2010 . ��� �,� ∆� = � � �� ���� −∆ � � dimana �� ���� adalah kekuatan sinyal terbesar di antara yang tersedia rata-rata sinyal dari BTS pada jarak d, Δ 2.29 adalah threshold, dan � adalah standar deviasi. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan BahanAlat Penelitian

Pengerjaan penelitian “Analisis Optimalisasi Parameter Kinerja Sistem CDMA dengan Menggunakan Kanal Propagasi Gelombang Radio Empiris” dilaksanakan di Departemen Teknik Elektro FT USU. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian adalah berupa Jurnal dan Karya Ilmiah, Texbook, Software Matlab sebagai Tool Pemrograman dan Komputer.

3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dillakukan dengan; Studi literatur, Perancangan Model Sistem, Pengembangan algoritma soft handoff hysteresis threshold untuk tiga dan empat BTS, Optimalisasi parameter kinerja, Menentukan Data Parameter Simulasi, Perancangan Pengkodean pemrograman Simulasi, Pengujian Simulasi dengan memvariasikan variabel pengamatan dan model propagasi gelombang radio dan menganalisa hasil simulasi.

3.3 Studi Literatur

Di bagian ini dikumpulkan dan dipelajari berbagai referensi berupa jurnal dan buku teks yang mendasari ide dan rancangan yang uptodate sekaligus sebagai bahan materi yang dipakai dalam pengerjaan penelitian. Adapun Jurnal yang dikumpulkan merupakan jurnal-jurnal yang pokok pembahasanannya berkaitan dengan; Sistem Komunikasi Bergerak CDMA, Propagasi sinyal dan Model-model propagasi gelombang radio, Algoritma Soft Handoff, Optimalisasi Handoff, Inisiasi soft handoff dan Kinerja Soft Handoff. Universitas Sumatera Utara