Algoritma Soft handover Soft Handover

5. Rasio a rasio SHR didefeninsikan sebagai perbandingan antara area soft handoff dengan area sel.

2.2.5 Algoritma Soft handover

Algoritma handover yang berbasis pada kuat sinyal pilot, biasanya akan membandingkan kuat sinyal pilot yang diterima dengan batas threshold yang telah ditentukan. Kinerja dari soft handover sangat berhubungan dengan algoritmanya. Gambar 2.7 memperlihatkan algoritma soft handover berdasarkan IS-95A sering disebut algoritma dasar cdma one Chen, Y., 2003. Gambar 2.7 Algoritma Soft handover IS-95A Active set adalah daftar dari sel-sel BTS yang terhubung dengan Mobile station; Candidate set adalah daftar dari sel-sel BTS yang awalnya tidak memiliki hubungan, namun memiliki pilot EcIo yang cukup kuat untuk dimasukkan ke dalam 5 6 1 Pilot EcIo Melewati T_ADD, mobile mengirim sebuah Pilot Strength Measurement Message PSMM dan mentransfer menjadi candidate set. 2 BTS mengirim pesan Handover Direction Handover Direction Message, HDM 3 Mobile mentransfer pilot ke active set dan mengirim pesan Handover Completion Handover Completion Message, HCM 4 Pilot EbIo dibawah T_DROP, mobile memulai handover drop timer. 5 Handover drop timer selesai, mobile mengirim sebuah PSMM. 6 BTS mengirim sebuah HDM 7 Mobile mentransfer pilot dari active set ke neighbor set dan mengirim sebuah Neighbor set Candidate set Active set Neighbor set 1 2 3 4 7 Waktu Pilot E c I o T Add T_Drop Universitas Sumatera Utara active set; Neighbouring set adalah daftar dari sel-sel BTS dimana pilot diukur secara kontinu tetapi nilainya tidak cukup kuat untuk dimasukkan ke dalam active set. Pada IS-95A, nilai ambang threshold adalah nilai yang tetap fixed dari kuat sinyal pilot E c I Pada penelitian ini, parameter acuan yang digunakan dalam menginisiasi handover adalah kuat sinyal terima rata-rata RSS Received Signal Strength dari sinyal pilot. Jenis inisiasi yang digunakan adalah NCHOMAHO dengan parameter algoritma yang digunakan adalah Threshold, Hyst_ADD, dan Hyst_DROP. yang diterima. Sistem ini mudah untuk diimplementasikan, tetapi memiliki kesulitan jika berhadapan dengan perubahan beban yang dinamis. Berdasarkan pada algoritma IS-95A, beberapa algoritma cdma One yang telah dimodifikasi telah diajukan untuk IS-95B dan sistem cdma2000 dengan nilai threshold yang dinamis. Sebagai ilustrasi, konsep soft handover untuk 2 BTS dapat dijelaskan melalui gambar 2.8 Singh ,N.P. and Singh, B., 2010. Gambar 2.8 Skema algoritma soft handover. Algoritma tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: �̂ 1 � �̂ 2 � HYST_ADD HYST_DROP BTS 1 BTS 1 +BTS 2 BTS 2 Jarak KuatSinyal Pilot dB S min Universitas Sumatera Utara a. Jika active set berisi BTS 1 dan �̂ 1 � �̂ ��� dan selisih absolut dari �̂ 1 � dan �̂ 2 � lebih besar dari HYST_ADD maka active set tetap berisi BTS 1 b. Jika �̂ 1 � dan �̂ 2 � �̂ ��� dan selisih absolut dari �̂ 1 � dan �̂ 2 � lebih kecil dari HYST_ADD maka active set berisi BTS . 1 dan BTS 2 c. Jika �̂ 1 � dan �̂ 2 � �̂ ��� dan selisih absolut dari �̂ 1 � dan �̂ 2 � lebih besar dari HYST_DROP maka active set berisi BTS . 2 d. Jika �̂ 1 � dan �̂ 2 � �̂ ��� maka active set tidak berisi BTS Terjadi soft handover. 1 maupun BTS 2 . MS tidak akan memiliki koneksi dengan BTS 1 dan BTS 2 . Kondisi ini disebut sebagai outage kegagalan.

2.3 Locally Optimal