BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rancangan Simulasi
Model BTS yang disimulasikan pada penelitian ini dikerjakan dengan 3 tiga model rancangan, yakni model rancangan dengan 2 dua BTS, 3 tiga BTS dan 4
empat BTS. Setiap BTS berada pada pusat sel. Masing-masing BTS dipisahkan oleh jarak sejauh D dan memiliki daya transmisi yang sama. MS akan bergerak lurus dari
BTS1 menuju BTS2 dengan lintasan lurus dan kecepatan yang konstan. MS mensampling pengukuran kuat sinyal terima pada jarak interval yang tetap yaitu
d=kd
s
, dimana d
s
adalah jarak sampling. Nilai d
s
yang digunakan adalah 1meter.
Variabel k merupakan bilangan bulat dengan nilai k
∈ [ 0, Dd
s
Untuk model rancangan 2 dua BTS, ketika MS begerak dari BTS1 ke BTS2, kekuatan sinyal yang diterima dari BTS1 akan semakin berkurang dan kekuatan
sinyal dari BTS2 akan semakin kuat. Masing-masing penurunan dan peningkatan kekuatan sebanding dengan 1d dan 1D-d, seperti yang ditunjukkan pada gambar
4.1a. Untuk model rancangan 3 tiga BTS, ketika MS begerak dari BTS1 menuju BTS2 dengan BTS3 pada posisi membentuk segitiga sama sisi antara ketiga BTS,
maka kontribusi kekutaan sinyal terima MS dari masing-masing BTS1, BTS2 dan BTS3 adalah sebanding dengan 1d, 1D-d dan
√{[D2-d] ]. Masing-masing
model rancangan diilustrasikan pada Gambar 4.1.
2
+[3 √3-D2]
2
}, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.1b. Adapun untuk model rancangan 4
empat BTS, posisi BTS4 ditempatkan pada posisi membentuk segitiga sama sisi dengan BTS1dan BTS2, sehingga kontribusi kekutaan sinyal terima MS dari masing-
masing BTS1, BTS2, BTS3 dan BTS4 adalah sebanding dengan 1d, 1D-d, √{[D2-d]
2
+[3 √3-D2]
2
} dan √{[D2-d]
2
+[3 √3-D2]
2
} sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 4.1c.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1a. Model Rancangan 2 dua BTS
Gambar 4.1b. Model Rancangan 3 tiga BTS
Gambar 4.1c. Model Rancangan 4 empat BTS
BTS
1
BTS
2
BTS
1
BTS
2
BTS
3
BTS
1
BTS
2
BTS
1
BTS
3
BTS
2
BTS
4
Universitas Sumatera Utara
Parameter-parameter yang digunakan dalam simulasi ditunjukkan pada Tabel 4.1, dimana tersusun atas konstanta dan variabel bebas.
Tabel 4.1 Parameter Masukan Simbol
Deskripsi Nilai
D Jarak sisi-sisi antar BTS
2000 meter P
i
Daya transmisi 23 dBm
BTS Base Tranceiver Station
2,3 dan 4 BTS d
Jarak interval titik sampel
s
1 meter S
min
Level Sinyal minimum -100 dBm dan -90 dBm
f Frekuensi
900 MHz σ
Standar Deviasi 8 dB
M Panjang rata-rata Window
20 sinyal H
re
Tinggi Antena MS 1,5 meter sd 11.0 meter
H
te
Tinggi Antena BTS 20 meter sd 120 meter
Hist_Add Selisih level penambahan Active Set
2 dBm sd10 dBm Hist_Drop Selisih level pengurangan Active Set
10 dBm Ca
Biaya Penyambungan 0.23 satuan
Ch Biaya Handover
0.22 satuan
Program simulasi dibuat dengan memanfaatkan bahasa pemrograman software MATLAB versi 7.7.0 R2008b dan hasil penelitian diperoleh berdasarkan
penjalanan rancangan program simulasi. List program simulasi ditunjukkan pada
Lampiran C . Proses simulasi dimulai dengan memasukkan parameter tetap dan
bebas kemudian membangkitkan rugi-rugi lintasan path loss berdasarkan model path loss propagasi. Selanjutnya menghitung sinyal terima dan merata-ratakannya
dengan metode windowing. Kemudian nilai rata-rata sinyal yang diterima diproses dengan algoritma soft handover, baik dengan algoritma threshold hysteresis maupun
dengan algoritma locally optimal, sehingga menghasilkan informasi kinerja sistem.
Universitas Sumatera Utara
Informasi kinerja sistem yang diamati adalah parameter active set, handover, penurunan link radio dan drop call.
Pembahasan penelitian dilakukan berdasarkan urutan konfigurasi pada Tabel 4.2. Parameter kinerja sistem diamati berdasarkan perubahan masing-masing variabel
bebas. Perubahan masing-masing variabel bebas tersebut diterapkan untuk masing- masing model propagasi dan jumlah BTS. Data yang didapatkan untuk kedua
parameter kinerja sistem yakni active set dan handover, diperoleh berdasarkan penerapan algoritma threshold hysteresis dan locally optimal. Penerapan algoritma
locally optimal merupakan usaha untuk mengoptimalkan nilai parameter active set dan handover untuk penurunan link radio yang sama.
Setiap pelaksanaan penelitian dari konfigurasi pada Tabel 4.2 di atas dilakukan perulangan 100 kali dengan membangkitkan 200000 sinyal acak yang unik.
Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil perulangan 100 kali tersebut dirata-ratakan dan digunakan sebagai perhitungan akhir terhadap parameter kinerja yang diamati.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Analisa Hasil Simulasi