Besar persentasi peningkatan Link Radio terhadap penambahan tinggi Antena
BTS dan Antena MS berikut penambahan jumlah BTS ditunjukkan pada Lampiran B.7
dan B.8.
Untuk perubahan ketinggian Antena BTS maka persentasi Peningkatan rata-rata Link Radio tertinggi ketika jumlah BTS dirubah dari 2 BTS menjadi 4 BTS sebesar
29,3925, kemudian diikuti dari 2 BTS menjadi 3 BTS sebesar 27,5721 dan selanjutnya dari 3 BTS menjadi 4 BTS sebesar 2,5134. Demikian juga untuk
perubahan ketinggian Antena MS maka persentasi penurunan Peningkatan rata-rata Link Radio tertinggi ketika jumlah BTS dirubah dari 2 BTS menjadi 4 BTS sebesar
32,3394, kemudian diikuti dari 2 BTS menjadi 3 BTS sebesar 30,4536 dan selanjutnya dari 3 BTS menjadi 4 BTS sebesar 2,7116. Dari perubahan ketinggian
masing-masing Antena BTS dan Antena MS diketahui bahwa, nilai rataan persentasi peningkatan Link Radio untuk perubahan ketinggian Antena MS lebih tinggi
dibandingkan dengan perubahan ketinggian Antena BTS baik untuk dua, tiga maupun empat BTS.
4.2.2.3 Hubungan Tinggi Antena BTS dan Antena MS dengan Ukuran Active Set
Metode Algoritma Hysteresis Threshold dan Locally Optimal
A. Model Propagasi Lee
Data Ukuran Rata-rata Active Set untuk metode Algoritma Soft Handover Hysteresis Threshold terhadap tinggi Antena BTS dan Antena MS untuk model
propagasi Lee ditunjukkan pada Lampiran B.1 dan B.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.16a. Tinggi Antena BTS dengan Ukuran Active Set Hysteresis Threshold Model Lee
Gambar 4.16b. Tinggi Antena MS dengan Ukuran Active Set Hysteresis Threshold Model Lee
Pola kecenderungan data untuk metode Hysteresis Threshold ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 4.16a dan 4.16b. Grafik pada kedua gambar memperlihatkan
ukuran rata-rata Aktive Set untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan MS. Dapat dilihat bahwa ukuran Active Set untuk 4 BTS lebih stabil
dibandingkan dengan 3 dan 2 BTS. Untuk pertambahan ketinggian Antena BTS dari 20 meter hingga 120 diperoleh ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000 2,5000
3,0000
20 25
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110 115
120
U kur
a n
A ct
ive S et
Tinggi Antena BTS meter
Hysteresis Threshold
2-BTS 3-BTS
4-BTS
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000 2,5000
3,0000
1, 1,
5 2,
2, 5
3, 3,
5 4,
4, 5
5, 5,
5 6,
6, 5
7, 7,
5 8,
8, 5
9, 9,
5 10,
10, 5
11, U
kur a
n A
ct ive S
et
Tinggi Antena MS meter Hysteresis
Threshold
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 2,4006; 1,0998 dan 0,7942 Active Set. Sedangkan untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter
diperoleh ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 2,4309; 1,2712 dan 0,9062 Active Set.
Pada Gambar 4.17 ditunjukkan hasil simulasi peningkatan perubahan rata-rata ukuran Active Set terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS metode
Hysteresis Threshold dengan jumlah sampel BTS 3 buah.
Gambar 4.17 Ukuran Active Set terhadap Tinggi BTS dan MS Hysteresis Threshold Model Lee
Dengan kualitas Link Radio yang sama seperti data pada Lampiran B.1 dan B.2 maka ukuran rata-rata Active Set keluaran algoritma Hysteresis Threshold masih
dapat dioptimalkan. Data keluaran Active Set yang Optimal juga ditunjukan pada Lampiran B.1 dan B.2. Data ini merupakan ukuran Active Set hasil optimasi dengan
metode Locally Optimal terhadap keluaran algoritma Hysteresis Threshold. Pola kecenderungan grafik ukuran rata-rata Active Set hasil optimasi ditunjukkan pada
Gambar 4.18a dan 4.18b.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.18a. Tinggi Antena BTS dengan Ukuran Active Set Locally Optimal Model Lee
Gambar 4.18b. Tinggi Antena MS dengan Ukuran Active Set Locally Optimal Model Lee
Grafik pada Gambar 4.18a dan 4.18b memperlihatkan ukuran rata-rata Aktive Set Optimal untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan MS.
Dapat dilihat bahwa ukuran Active Set Optimal untuk 4 BTS juga lebih stabil
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000
20 25
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110 115
120
U ku
ra n
Ac ti
v e S
et
Tinggi Antena BTS meter Locally
Optimal
2-BTS 3-BTS
4-BTS
0,0000 0,2000
0,4000 0,6000
0,8000 1,0000
1,2000 1,4000
1,6000 1,8000
1 ,0
1 ,5
2 ,0
2 ,5
3 ,0
3 ,5
4 ,0
4 ,5
5 ,0
5 ,5
6 ,0
6 ,5
7 ,0
7 ,5
8 ,0
8 ,5
9 ,0
9 ,5
10, 10,
5 11,
Uk u
ra n
Act iv
e S et
Tinggi Antena MS meter Locally Optimal
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan 3 dan 2 BTS. Untuk pertambahan ketinggian antena BTS dari 20 meter hingga 120 maka perolehan ukuran rata-rata Active Set optimal untuk
masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 1,6114; 0,8306 dan 0,7698 Active Set. Berikutnya, untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter
hingga 11 meter maka perolehan ukuran rata-rata Active Set optimasi untuk masing- masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 1,6024; 1,0030 dan 0,8193
Active Set. Pada Gambar 4.19 ditunjukkan hasil simulasi optimasi peningkatan perubahan
rata-rata ukuran Active Set terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS dengan jumlah sampel BTS 3 buah. Ukuran rata-rata Active Set metode algoritma
Hysteresis Thereshold telah dioptimalkan dengan algoritma Locally Optimal dimana ukuran rata-rata Active Set hasil optimasi telah menunjukkan ukuran yang lebih
rendah.
Gambar 4.19 Ukuran Active Set terhadap Antena BTS dan MS Locally Optimal Model Lee
Besar nilai persentasi hasil optimasi ukuran rata-rata Active Set terhadap penambahan tinggi Antena BTS dan MS dan jumlah BTS ditunjukkan pada Lampiran
B.1 dan B.2. Secara umum nilai persentasi optimasi ukuran rata-rata Active Set
Universitas Sumatera Utara
meningkat sebagaimana bertambahnya tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS serta dengan bertambahnya jumlah BTS. Untuk pertambahan ketinggian antena BTS
dari 20 meter hingga 120 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata- rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah
32,8752; 24,4800 dan 3,0747. Sedangkan untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata-rata
Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 34,0804; 21,0977 dan 9,5843. Untuk kedua pertambahan tinggi Antena BTS
maupun tinggi Antena MS, persentasi optimasi nilai rata-rata ukuran Active Set tertinggi ketika BTS berjumlah 4BTS.
Dengan diperolehnya ukuran Active Set yang Optimal maka jumlah rata-rata Active Set dalam sistem dapat dikurangi dan pengurangan ini akan melepaskan
sebagian kanal radio sehingga memberikan kesempatan bagi user yang lain untuk menggunakan kanal tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi
pemakaian kanal.
B. Model Propagasi Okumura