Model Propagasi Okumura Hubungan Tinggi Antena BTS dan Antena MS dengan Laju Handover

Besar nilai persentasi hasil optimasi Laju Handover terhadap penambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS juga jumlah BTS ditunjukkan pada Lampiran B.1 dan B.2. Secara umum nilai persentasi optimasi Laju Handover meningkat sebagaimana bertambahnya tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS serta dengan bertambahnya jumlah BTS. Untuk pertambahan ketinggian antena BTS dari 20 meter hingga 120 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi Laju Handover untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 78,3034; 68,0635 dan 33,5798. Sedangkan untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi Laju Handover untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 78,7705; 68,8241 dan 55,0829. Untuk kedua pertambahan tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS, persentasi optimasi Laju Handover tertinggi ketika jumlah BTS dalam sistem ada empat BTS. Dengan diperolehnya Laju Handover yang Optimal maka jumlah Handover rata-rata dalam sistem telah dapat dikurangi dan pengurangan ini tentunya dapat menghemat biaya penyambungan switching.

B. Model Propagasi Okumura

Data Laju Handover untuk kedua metode Algoritma Soft Handover terhadap tinggi Antena BTS dan Antena MS untuk model propagasi Okumura ditunjukkan 4 pada Lampiran B.4 dan B.5. Pola kecenderungan Laju Handover untuk metode Hysteresis Threshold dapat ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 4.30a dan 4.30b. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.30a Tinggi Antena BTS dengan Laju Handover Hysteresis Threshold Model Okumura Gambar 4.30b Tinggi Antena MS dengan Laju Handover Hysteresis Threshold Model Okumura Grafik pada kedua gambar 4.30a dan 4.30b memperlihatkan Laju Handover untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS dengan metode Hysteresis Threshold. Ketinggian tinggi Antena BTS maupun Antena MS bukan merupakan variabel yang langsung mempengaruhi Laju Handover, karena parameter Handover dipengaruhi oleh selisih perbedaan Active Set dan Handover akan terjadi jika jumlah 0,0000 0,0100 0,0200 0,0300 0,0400 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 L a ju H a n d o v e r Tinggi Antena BTS meter Hysteresis Threshold 2-BTS 3-BTS 4-BTS 0,0000 0,0100 0,0200 0,0300 0,0400 1, 1, 5 2, 2, 5 3, 3, 5 4, 4, 5 5, 5, 5 6, 6, 5 7, 7, 5 8, 8, 5 9, 9, 5 10, 10, 5 11, L a ju H a n d o v e r Tinggi Antena MSmeter Hysteresis Threshold 2-BTS 3-BTS 4-BTS Universitas Sumatera Utara Active Set pada saat k+1 lebih kecil dari pada jumlah Active Set pada saat k. Namun secara umum, pertambahan ketinggian Antena BTS dan Antena MS juga memberi kontribusi peningkatan Laju Handover. Kontribusi peningkatan Laju Handover dari sisi pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS merupakan kontribusi dari sisi peningkatan daya sinyal penerimaan. Ketika daya sinyal penerimaan telah meningkat melebihi nilai Threshold dengan pertambahan tinggi Antena masing-masing BTS maka variasi Active set pada k dan k+1 lebih didominasi oleh jumlah BTS. Dalam rangka menjaga kestabilan pelayanan maka sistem akan terus mencari BTS-BTS dengan daya sinyal yang terbaik dan lebih stabil. Oleh karenanya jumlah Active Set dalam sistem akan selalu berfluktuasi dan Variasi fluktuasi ini akan semakin tinggi tatkala jumlah BTS yang tersedia dalam sistem lebih banyak pula. Dari data Lampiran diperoleh bahwa untuk pertambahan ketinggian Antena BTS dari 20 meter hingga 120 meter maka Laju Handover rata-rata untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 0.0199; 0.0179 dan 0.0109. Sementara untuk pertambahan ketinggian Antena MS dari 1,0 meter hingga 11,0 meter maka Laju Handover rata-rata untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 0.0186; 0.0172 dan 0.0099. Gambar 4.31a. Tinggi Antena BTS dengan Laju Handover Locally Optimal 0,0000 0,0050 0,0100 0,0150 0,0200 0,0250 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 L a ju H a n d o v e r Tinggi Antena BTS meter Locally Optimal 2-BTS 3-BTS 4-BTS Universitas Sumatera Utara Model Okumura Gambar 4.31b. Tinggi Antena MS dengan Laju Handover Locally Optimal Model Okumura Dengan kualitas Link Radio yang sama sebagaimana ditunjukkan pada Lampiran B.4 dan B.5 maka Laju Handover keluaran algoritma Hysteresis Threshold juga masih dapat dioptimalkan. Data optimal pada Lampiran B.4 dan B.5 merupakan Laju Handover hasil optimasi dengan metode Locally Optimal terhadap keluaran algoritma Hysteresis Threshold. Pola kecenderungan Laju Handover hasil optimasi ditunjukkan dengan Gambar 4.31a dan 4.31b. Kedua Gambar 4.31a dan 4.31b memperlihatkan Laju Handover Optimal untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan MS. Besar Laju Handover Optimal untuk 2, 3 dan 4 BTS telah lebih rendah dibandingkan dengan besar Laju Handover keluaran metode Hysteresis Threshold. Untuk pertambahan ketinggian antena BTS dari 20 meter hingga 120 maka besar Laju Handover Optimal untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 0.0077; 0,0059 dan 0,0029. Berikutnya, untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka Laju Handover Optimal untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 0.0077; 0.0059 dan 0,0028. 0,0000 0,0050 0,0100 0,0150 0,0200 0,0250 1, 1, 5 2, 2, 5 3, 3, 5 4, 4, 5 5, 5, 5 6, 6, 5 7, 7, 5 8, 8, 5 9, 9, 5 10, 10, 5 11, L a ju H a n d o v e r Tinggi Antena MS meter Locally Optimal 2-BTS 3-BTS 4-BTS Universitas Sumatera Utara Besar nilai persentasi hasil optimasi Laju Handover terhadap penambahan tinggi Antena BTS dan MS dan jumlah BTS ditunjukkan pada Lampiran B.4 dan B.5 . Secara umum nilai persentasi optimasi Laju Handover meningkat sebagaimana bertambahnya tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS serta dengan bertambahnya jumlah BTS. Untuk pertambahan ketinggian antena BTS dari 20 meter hingga 120 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi Laju Handover untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 61,3050; 67,1821 dan 73,1675. Sedangkan untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi Laju Handover untuk masing- masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 58,7484; 65,8165 dan 72,1020. Untuk kedua pertambahan tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS, persentasi optimasi Laju Handover tertinggi ketika jumlah BTS dalam sistem ada dua BTS. Dengan diperolehnya Laju Handover yang Optimal maka jumlah Handover rata-rata dalam sistem telah dapat dikurangi dan pengurangan ini tentunya dapat menghemat biaya penyambungan switching.

C. Model Propagasi Hata