Nilai persentasi rata-rata optimasi Laju Handover untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 88,0076; 98,5750 dan 98,7255. Persentasi
optimasi Laju Handover rata-rata tertinggi ketika jumlah BTS dalam sistem ada 2 BTS. Dengan diperolehnya Laju Handover yang Optimal maka jumlah Handover
rata-rata dalam sistem telah dapat dikurangi dan pengurangan ini tentunya dapat menghemat biaya penyambungan switching.
B. Model Propagasi Okumura
Data Simulasi yang menunjukkan hubungan nilai Hysteresis dengan Laju Handover untuk metode Algoritma Soft Handover Hysteresis Threshold dengan
model propagasi Okumura ditunjukkan dalam Lampiran B.6. Untuk melihat pola kecenderungan Laju Handover untuk metode Hysteresis Threshold dapat ditunjukkan
dengan grafik pada Gambar 4.51.
Gambar 4.51 Laju Handover Terhadap Nilai Hysteresis Hysteresis Threshold Model Okumura
Grafik pada gambar 4.51 memperlihatkan Laju Handover untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan nilai Hysteresis dengan metode Hysteresis Threshold.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa ketinggian Antena BTS maupun Antena MS bukanlah variabel utama atau variabel yang secara langsung
0,0000 0,0100
0,0200 0,0300
0,0400 0,0500
2 3
4 5
6 7
8 9
10
L a
ju H
an dov
e r
Hysteresis dBm
Metode Hysteresis Threshold
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi Laju Handover maka demikian halnya dengan variabel Hysteresis juga bukan merupakan variabel utama mempengaruhi Laju Handover. Hal tersebut
disebabkan karena parameter Handover dipengaruhi oleh selisih perbedaan Active Set. Handover akan terjadi jika jumlah Active Set pada saat k+1 lebih kecil dari pada
saat k. Dari data Lampiran ditunjukkan bahwa baik ketika jumlah BTS dalam sistem ada
2, 3 maupun 4 BTS tidak terjadi Drop Call pada setiap kenaikan nilai Hysteresis. Hal ini menunjukkan bahwa level penerimaan daya sinyal dari BTS-BTS yang melayani
MS telah berada di atas nilai Threshold. Dengan bertambahnya nilai Hysteresis maka keleluasaan variasi daya diantara BTS-BTS yang melayani MS masih tetap
dipertahankan tanpa menyebabkan peristiwa Handover. Oleh karenanya dengan bertambahnya nilai Hysteresis Laju Handover cenderung mengecil. Dari hasil
perhitungan Laju rata-rata Handover pada Lampiran B.6 diperoleh bahwa untuk pertambahan nilai Hystersis maka Laju Handover rata-rata untuk masing-masing
jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 0.0235; 0.0179 dan 0.0113. Oleh karena rentang perubahan Active Set untuk 4 BTS lebih lebar ditambah dengan
keleluasaan variasi daya diantara BTS-BTS akibat pertambahan nilai Hysteresis maka Laju Handover 4 BTS lebih besar dibandingkan dengan 3 dan 2 BTS.
Dengan kualitas Link Radio yang sama sebagaimana data Link Radio pada
Lampiran B.6 maka Laju Handover keluaran algoritma Hysteresis Threshold dapat
dioptimalkan. Data Optimal pada bagian Lampiran B.3 merupakan Laju Handover
optimal hasil optimasi Locally Optimal terhadap keluaran algoritma Hysteresis Threshold untuk model propagasi Okumura. Gambar 4.52 memperlihatkan Laju
Handover Optimal untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan nilai Hysteresis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.52 Laju Handover Optimal Terhadap Nilai Hysteresis Locally Optimal Model Okumura
Data Laju Handover pada Lampiran B.6 menunjukkan bahwa besar Laju Handover Optimal baik untuk 2, 3 maupun 4 BTS lebih rendah dibandingkan dengan
besar Laju Handover keluaran metode Hysteresis Threshold. Laju Rata-rata Handover Optimal untuk pertambahan nilai Hysteresis untuk masing-masing jumlah
BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 0.0054; 0,0029 dan 0,0000. Besar nilai persentasi hasil optimasi Laju Handover terhadap penambahan nilai
Hysteresis ditunjukkan di bagian Optimasi Laju Handover pada Lampiran B.6. Nilai
persentasi rata-rata optimasi Laju Handover untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 79,7342; 86,6604 dan 100,0000. Persentasi
optimasi Laju Handover rata-rata tertinggi ketika jumlah BTS dalam sistem ada dua BTS. Dengan diperolehnya Laju Handover yang Optimal maka jumlah Handover
rata-rata dalam sistem telah dapat dikurangi dan pengurangan ini tentunya dapat menghemat biaya penyambungan switching.
C. Model Propagasi Hata