meningkat sebagaimana bertambahnya tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS serta dengan bertambahnya jumlah BTS. Untuk pertambahan ketinggian antena BTS
dari 20 meter hingga 120 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata- rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah
32,8752; 24,4800 dan 3,0747. Sedangkan untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata-rata
Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah; 34,0804; 21,0977 dan 9,5843. Untuk kedua pertambahan tinggi Antena BTS
maupun tinggi Antena MS, persentasi optimasi nilai rata-rata ukuran Active Set tertinggi ketika BTS berjumlah 4BTS.
Dengan diperolehnya ukuran Active Set yang Optimal maka jumlah rata-rata Active Set dalam sistem dapat dikurangi dan pengurangan ini akan melepaskan
sebagian kanal radio sehingga memberikan kesempatan bagi user yang lain untuk menggunakan kanal tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi
pemakaian kanal.
B. Model Propagasi Okumura
Data Ukuran Rata-rata Active Set untuk metode Algoritma Soft Handover Hysteresis Threshold terhadap tinggi Antena BTS dan Antena MS untuk model
propagasi Okumura ditunjukkan dengan pada pada Lampiran B.4 dan B.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.20a. Tinggi Antena BTS dengan Ukuran Active Set Hysteresis Threshold Model Okumura
Gambar 4.20b. Tinggi Antena MS dengan Ukuran Active Set Hysteresis Threshold Model Okumura
Pola kecenderungan data untuk metode Hysteresis Threshold ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 4.20a dan 4.20b. Grafik pada kedua gambar memperlihatkan
ukuran rata-rata Aktive Set untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS. Untuk pertambahan ketinggian Antena BTS dari 20 meter
hingga 120 diperoleh ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS
0,0000 1,0000
2,0000 3,0000
4,0000
20 25
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110 115
120
U ku
ra n
Ac tiv
e S et
Tinggi Antena BTS meter Hysteresis Threshold
2-BTS 3-BTS
4-BTS
0,0000 1,0000
2,0000 3,0000
4,0000
1, 1,
5 2,
2, 5
3, 3,
5 4,
4, 5
5, 5,
5 6,
6, 5
7, 7,
5 8,
8, 5
9, 9,
5 10,
10, 5
11, U
ku ra
n Ac
tiv e S
et
Tinggi Antena MSmeter Hysteresis
Threshold
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
empat, tiga dan dua BTS adalah; 2,8718; 1,8283 dan 1,2522 Active Set. Sedangkan untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter diperoleh ukuran
rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 2,9049; 1,9240 dan 1,3202 Active Set.
Pada Gambar 4.21 ditunjukkan hasil simulasi peningkatan perubahan rata-rata ukuran Active Set terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS metode
Hysteresis Threshold dengan jumlah BTS 3 buah.
Gambar 4.21 Ukuran Active Set terhadap Tinggi BTS dan MS Hysteresis Threshold Model Okumura
Dengan kualitas Link Radio yang sama seperti pada Lampiran B.4 dan B.5
maka ukuran rata-rata Active Set keluaran algoritma Hysteresis Threshold masih
dapat dioptimalkan. Data Active Set Optimal pada Lampiran B.4 dan B.5 merupakan
ukuran ukuran Active Set hasil optimasi dengan metode Locally Optimal terhadap keluaran algoritma Hysteresis Threshold. Pola kecenderungan grafik ukuran rata-rata
Active Set hasil optimasi ditunjukkan pada Gambar 4.22a dan 4.22b.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.22a. Tinggi Antena BTS dengan Ukuran Active Set Locally Optimal Model Okumura
Gambar 4.22b. Tinggi Antena MS dengan Ukuran Active Set Locally Optimal Model Okumura
Grafik pada Gambar 4.22a dan 4.22b memperlihatkan ukuran rata-rata Aktive Set Optimal untuk 2, 3 dan 4 BTS terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan MS.
Untuk pertambahan ketinggian antena BTS dari 20 meter hingga 120 maka perolehan ukuran rata-rata Active Set optimal untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga
dan dua BTS adalah; 2,2189; 1,4073 dan 0,9104 Active Set. Berikutnya, untuk pertambahan tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka perolehan ukuran
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000 2,5000
3,0000
20 25
30 35
40 45
50 55
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110 115
120
U ku
ra n
Ac tiv
e S et
Tinggi Antena BTS meter Locally Optimal
2-BTS 3-BTS
4-BTS
0,0000 0,5000
1,0000 1,5000
2,0000 2,5000
3,0000
1, 1,
5 2,
2, 5
3, 3,
5 4,
4, 5
5, 5,
5 6,
6, 5
7, 7,
5 8,
8, 5
9, 9,
5 10,
10, 5
11, U
ku ra
n Ac
tiv e S
et
Tinggi Antena MS meter Locally Optimal
2-BTS 3-BTS
4-BTS
Universitas Sumatera Utara
rata-rata Active Set optimal untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 2,2550; 1,4736 dan 0,9334 Active Set.
Pada Gambar 4.23 ditunjukkan hasil simulasi optimasi peningkatan perubahan rata-rata ukuran Active Set terhadap pertambahan tinggi Antena BTS dan Antena MS
dengan jumlah BTS 3 buah. Ukuran rata-rata Active Set metode algoritma Hysteresis Thereshold telah dioptimalkan dengan algoritma Locally Optimal dimana ukuran
rata-rata Active Set hasil optimasi telah menunjukkan ukuran yang lebih rendah.
Gambar 4.23 Ukuran Active Set terhadap Antena BTS dan MSLocally Optimal Model Okumura
Besar nilai persentasi hasil optimasi ukuran rata-rata Active Set terhadap penambahan tinggi Antena BTS dan MS dan jumlah BTS ditunjukkan pada
Lampiran B.4 dan B.5. Secara umum nilai persentasi optimasi ukuran rata-rata
Active Set meningkat sebagaimana bertambahnya tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS serta dengan bertambahnya jumlah BTS. Untuk pertambahan ketinggian
antena BTS dari 20 meter hingga 120 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi
Universitas Sumatera Utara
ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga dan dua BTS adalah 22,7344; 23,0258 dan 27,2981. Sedangkan untuk pertambahan
tinggi Antena MS dari 1 meter hingga 11 meter maka nilai persentasi rata-rata optimasi ukuran rata-rata Active Set untuk masing-masing jumlah BTS empat, tiga
dan dua BTS adalah; 22,3737; 23,4115 dan 29,2996. Untuk kedua pertambahan tinggi Antena BTS maupun tinggi Antena MS, persentasi optimasi nilai
rata-rata ukuran Active Set tertinggi ketika BTS berjumlah 2 BTS. Dengan diperolehnya ukuran Active Set yang Optimal maka jumlah rata-rata
Active Set dalam sistem dapat dikurangi dan pengurangan ini akan melepaskan sebagian kanal radio sehingga memberikan kesempatan bagi user yang lain untuk
menggunakan kanal tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi pemakaian kanal.
C. Model Propagasi Hata