Antena MS dan Frekuensi. Nilai ketinggian Antena BTS, ketinggian Antena MS dan Frekuensi pada perhitungan rugi-rugi lintasan dari masing-masing model propagasi
menggunakan data nilai yang sama sebagaimana yang tertera Tabel 4.1.
4.2.1.1 Daya Sinyal Penerimaan Pancaran BTS Model Propagasi Lee
Pada Gambar 4.2a dan 4.2b, diperlihatkan hasil simulasi grafik 3 dimensi dan sebaran sinyal untuk 4 BTS dengan model propagasi Lee. Pada gambar diperlihatkan
keterkaitan perbedaan level daya sinyal dengan perbedaan warna. Level daya sinyal yang semakin tinggi ditandai dengan kecerahan warna merah yang semakin pekat
dimana jarak antara MS dengan BTS semakin mendekat. Sebaliknya level daya sinyal yang semakin rendah ditandai dengan kecerahan warna biru yang semakin pekat
dimana jarak antara MS dengan BTS semakin menjauh. Nilai level daya maksimum dan minimum penerimaan daya sinyal dari masing-masing BTS1, BTS2, BTS3 dan
BTS4 ditunjukkan pada Tabel 4.3 Tabel 4.3. Daya Penerimaan Sinyal Maksimum dan Minimum
Dengan Model Propagasi Lee Minimum dBm
Maksimum dBm BTS1
-108.4295 -29.3189
BTS2 -108.1344
-44.8708 BTS3
-104.8997 -99.1585
BTS4 -105.5319
-93.5446
Daya Sinyal Terima Model Lee
4 BTS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2a. Grafik 3 Dimensi Level Sinyal 4 BTS Model Propagasi Lee
Gambar 4.2b. Grafik Sebaran Sinyal 4 BTS Model Propagasi Lee Gambar 4.3 merupakan grafik daya sinyal penerimaan model Propagasi Lee dari
masing-masing 4 BTS ketika MS bergerak lurus. Sinyal penerimaan disampel sebanyak 2000 sampel dengan jarak tiap sampel 1 meter. Sinyal penerimaan dari
masing-masing BTS pada Gambar 4.3 merupakan sinyal rata-rata dengan metode window.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Level Sinyal Terima MS dari 4 BTS Dengan Model Lee
4.2.1.2 Daya Sinyal Penerimaan Pancaran BTS Model Propagasi Okumura
Pada Gambar 4.4a dan 4.4b, diperlihatkan hasil simulasi grafik 3 dimensi dan sebaran sinyal untuk 4 BTS dengan model propagasi Okumura. Pada gambar
diperlihatkan keterkaitan perbedaan level daya sinyal dengan perbedaan warna. Level daya sinyal yang semakin tinggi ditandai dengan kecerahan warna merah yang
semakin pekat dimana jarak antara MS dengan BTS semakin mendekat. Sebaliknya level daya sinyal yang semakin rendah ditandai dengan kecerahan warna biru yang
semakin pekat dimana jarak antara MS dengan BTS semakin menjauh. Nilai level daya maksimum dan minimum penerimaan daya sinyal dari masing-masing BTS1,
BTS2, BTS3 dan BTS4 ditunjukkan pada Tabel 4.4
500 1000
1500 2000
-100 -90
-80 -70
-60 -50
-40 -30
-20
Jarak m
L eve
l s inya
l dB
m
Sinyal Model Lee
Sinyal BS1 Sinyal BS3
500 1000
1500 2000
-100 -90
-80 -70
-60 -50
-40 -30
Jarak m
L eve
l s inya
l dB
m
Sinyal BS2 Sinyal BS4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Daya Penerimaan Sinyal Maksimum dan Minimum Dengan Model Propagasi Okumura
Minimum dBm Maksimum dBm
BTS1
-100.4090 -43.2159
BTS2
-100.1603 -58.1940
BTS3
-98.6530 -88.7784
BTS4
-99.2531 -89.5130
4 BTS
Daya Sinyal Terima Model Okumura
Gambar 4.4a. Grafik 3 Dimensi Level Sinyal 4 BTS Model Propagasi Okumura
Gambar 4.4b. Grafik Sebaran Sinyal 4 BTS Model Propagasi Okumura
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 merupakan level sinyal penerimaan model Okumura dari masing-masing 4 BTS ketika MS bergerak lurus. Sinyal penerimaan disampel sebanyak 2000 sampel
dengan jarak tiap sampel 1 meter. Sinyal penerimaan dari masing-masing BTS pada Gambar 4.5 merupakan sinyal rata-rata dengan metode window.
Gambar 4.5 Level Sinyal Terima MS dari 4 BTS Dengan Model Okumura
4.2.1.3 Daya Sinyal Penerimaan Pancaran BTS Model Propagasi Hata