Model Perataan Sinyal Pengembangan Model Algoritma Shoft Handoff Hysteresis-Threshold Singh ,N.P. and Singh, B., 2010.

Dengan cara yang sama, peluang bahwa level sinyal terima berada di bawah nilai ∆ diberikan oleh Persamaan 3.3. � � [ � � � ∆] = � � � � �����−∆ � � 3.3 � merepresentasikan nilai variasi dari kuat penerimaan sinyal rata-rata berdasarkan variasi dari lokasi.

3.9 Model Perataan Sinyal

Hasil pengukuran kuat sinyal kemudian dirata-ratakan untuk menghilangkan efek variasi cepat dari sinyal yang diterima. Metode yang digunakan dalam merata- ratakan adalah metode jendela window Corraza, G. E., et al,1994. Model Persamaan metode jendela dapat dituliskan dengan Persamaan 3.4 �� � � = 1 � � ∑ � � � − �� � �−1 �=0 3.4 Dimana; �� � adalah kuat sinyal terima yang telah dirata-ratakan dan � � adalah kuat sinyal sebelum proses perataan. N adalah jumlah sampel dan W n adalah besar window yang digunakan untuk mensampling. Nilai dari W n = 1 untuk semua n jika metode yang digunakan adalah metode segi empat rectangular.

3.10 Pengembangan Model Algoritma Shoft Handoff Hysteresis-Threshold

Inisiasi soft handoff berdasarkan kuat sinyal terima rata-rata RSS dari sinyal pilot dengan jenis inisiasi NCHOMAHO William, C. Y. L,. 2006. Parameter algoritma yang digunakan adalah Threshold, Hyst_ADD, dan Hyst_DROP. Adapun konsep soft handoff untuk 2 BTS telah dijelaskan pada bagian 2.2.4 melalui gambar

2.8 Singh ,N.P. and Singh, B., 2010.

Universitas Sumatera Utara State perubahan aktive set untuk handoff hysterisis threshold 2 BTS dapat dimodelkan dengan state digram seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Model perubahan Aktive Set AS untuk 2 BTS Algoritma soft handoff hysteresis-threshold untuk 2 BTS ditunjukkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 3.6. Universitas Sumatera Utara START k=0 Pengukuran Sinyal Xrata1 k Xrata2 k Delta, Hyst_Add, Hyst_Drop, k=k+1 Up date k = 1...2000 Penurunan Link A k = 0 A k = 1 BTS 1 A k = 2 BTS 1 BTS 2 Xrata1 k Xrata2 k delta Xrata1 k delta Xrata2 k delta Xrata2 k delta Xrata1 k delta Xrata1 k Xrata2 k Xrata1 k - Xrata2 k HYTS_ADD Xrata2 k - Xrata1 k HYTS_DROP A k = 1 BTS 2 A k = 1 BTS 1 A k = 1 BTS 2 Xrata1 k Xrata2 k delta Xrata1 k Xrata2 k Xrata1 k – Xrata2 k =HYST_ADD Xrata2 k – Xrata1 k =HYST_DROP Y T Y Y Y Y Y T T T T T A k - A k-1 HANDOVER Y k==2000 A Y T T Gambar 3.6 Algoritma soft handoff hysteresis-threshold 2 BTS Universitas Sumatera Utara A selesai Tampilkan hasil Display Hitung laju Drop Call Hitung kuat sinyal terbaik X best Hitung Prob. Penurunan Link Radio Hitung Laju Penurunan Link Radio Hitung Ukuran Rataan Active Set Hitung Laju Handover ........ Lanjutan kelengkapan Gambar 3.6 Algoritma soft handoff hysterisis threshold untuk 3 dan 4 BTS dikembangkan berdasarkan soft handoff hysterisis threshold 2 BTS. Ilustrasi algoritma soft handover hysteresis threshold untuk 3 BTS ditunjukkan pada Gambar 3.7 Universitas Sumatera Utara �� 1 � : RSS dari BTS 1 S min �� 2 � : RSS dari BTS : threshold 2 �� 3 � : RSS dari BTS HYST_ADD 3 Gambar 3.7 Ilustrasi algoritma soft handover hysteresis-threshold. HYST_DROP Adapun penjelasan langkah-langkah algoritma hysteresis threshold 3 BTS pada gambar 3.7 di atas dijabarkan sebagai berikut: a. Jika active set berisi BTS 1 dan �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� maka active set akan tetap berisi BTS 1 b. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� maka active set berisi BTS . 2 c. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� maka active set berisi BTS . 3 . d. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_ADD maka active set berisi BTS 1 e. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_ADD maka active set berisi BTS . 1 . BTS 1 BTS 1 +BTS 3 BTS 1 + BTS 2 + BTS 3 BTS 2 +BTS 3 BTS 2 HYST_ADD HYST_DROP Kuat Sinyal Pilot dBm �� 1 � �� 2 � �� 3 � S min Jarak Universitas Sumatera Utara f. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_ADD dan nilai mutlak dari � 1 � - �� 3 � HYST_ADD maka active set berisi BTS 1 g. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_ADD maka active set berisi BTS . 1 dan BTS 3 h. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_ADD maka active set berisi BTS . 1 dan BTS 2 i. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan �� 1 � �� 2 � dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_ADD dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_ADD maka active set berisi BTS . 1 dan BTS 3 j. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan �� 1 � �� 2 � dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_ADD dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_ADD maka active set beris BTS . 1 dan BTS 2 k. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_ADD dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_ADD maka active set berisi BTS . 1 , BTS 2 dan BTS 3 l. jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_DROP dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_DROP maka active set berisi BTS . 1 , BTS 2 dan BTS 3 m. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan �� 1 � �� 2 � dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_DROP dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_DROP maka active set berisi BTS . 2 dan BTS 3 n. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan �� 1 � �� 2 � dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 2 � HYST_DROP dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_DROP maka active set berisi BTS . 2 dan BTS 1 o. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 1 � - �� 3 � HYST_DROP maka active set berisi BTS . 2 dan BTS 3 . Universitas Sumatera Utara p. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 2 � - �� 1 � HYST_DROP maka active set berisi BTS 2 dan BTS 1 q. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 2 � - �� 1 � HYST_DROP dan nilai mutlak dari �� 2 � - �� 3 � HYST_DROP maka active set berisi BTS . 2 r. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 2 � - �� 3 � HYST_DROP maka active set berisi BTS terjadi soft handover. 2 s. Jika �� 1 � �̂ ��� dan �� 2 � �̂ ��� dan �� 3 � �̂ ��� dan nilai mutlak dari �� 2 � - �� 1 � HYST_DROP maka active set berisi BTS terjadi soft handover. 2 t. Jika �� 1 � , �� 2 � dan �� 3 � � ��� maka active set tidak berisi BTS terjadi soft handover. 1 , BTS 2 maupun BTS 3 . MS tidak akan memiliki koneksi dengan BTS 1 , BTS 2 maupun BTS 3 . Kondisi ini disebut sebagai penurunan link. Algoritma soft handoff hysterisis threshold dalam bentuk flow chart yang dikembangkan secara lengkap untuk 3 dan 4 BTS ditunjukkan pada Lampiran A bagian A.1 dan A.2. Diagram state perubahan aktive set untuk masing-masing 3 dan 4 BTS diilustrasikan pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8 Model perubahan Aktive Set AS untuk 3 BTS Gambar 3.9 Model perubahan Aktive Set AS untuk 4 BTS Universitas Sumatera Utara

3.11 Model Algoritma Optimal LO