Gambar 2.6 Pengurangan interferensi dengan soft handover pada uplink
Pada a, power control meningkatkan kuat sinyal kirim mobile station untuk menjamin QoS pada uplink ketika mobile station bergerak menjauhi BTS yang
melayaninya, yaitu BTS1. Pada b mobile station ada dalam status soft handover, yaitu BTS1 dan BTS2 terhubung dengan mobile station secara simultan. Sinyal yang
diterima dikirimkan ke RNC. Pada arah uplink, pemilihan dilakukan pada soft handover. Yang paling kuat akan dipilih dan yang lebih lemah akan diputuskan.
Karena BTS2 lebih baik dari BTS1 dan untuk mencapai QoS yang diharapkan maka kuat sinyal kirim lebih rendah dibandingkan dengan skenario a. Melalui hal diatas
diperoleh bahwa interferensi yang dihasilkan oleh mobile station pada arah uplink lebih rendah pada soft handover karena soft handover selalu menjaga agar mobile
station terhubung dengan BTS yang terbaik. Pada arah downlink, situasinya jauh lebih rumit. Meskipun kombinasi rasio maksimum memberikan penguatan
makrodiversitas, dibutuhkan kanal downlink tambahan untuk mendukung soft handover .
2.2.3 Inisiasi Soft handover
Inisiasi soft handover yang digunakan akan menentukan penentuan handover
dan nilai dari active set. Ada beberapa inisiasi handover yang digunakan William, C. Y. L,. 2006
. Berikut ini adalah penjelasannya. 1. MCHO Mobile Control Handover: Mobile station MS melakukan pengukuran
kualitas, memilih BTS Base transceiver station yang terbaik, dan melakukan switch melalui koordinasi dengan jaringan network. Handover jenis ini
biasanya dipicu oleh kualitas link yang rendah yang diukur oleh MS. 2. NCHO Network Control Handover: BTS melakukan pengukuran dan memberi
laporan kepada RNC, yang mana akan membuat keputusan untuk handover atau tidak. Handover jenis ini dilakukan bukan hanya untuk kendali link radio tetapi
juga untuk mengatur distribusi trafik diantara sel-sel. Contohnya adalah TRHO
Universitas Sumatera Utara
Traffic Reason Handover. TRHO adalah algoritma berbasis beban yang mengubah nilai ambang threshold dari handover untuk satu atau lebih sel yang
berdampingan bergantung pada beban sel itu. Jika beban dari suatu sel melebihi level yang ditentukan dan beban sel tetangga dibawah level yang telah
ditentukan, maka sel tersebut akan mengecilkan area cakupannya coverage kemudian menyerahkan sebagian trafik handover kepada sel tetangga. Oleh
karenanya, blocking rate dapat dikurangi dan meningkatkan utilisasi sel. 3. NCHO MAHO Network Control Handover Mobile Assist Handover: Jaringan
dan MS melakukan pengukuran. MS memberikan laporan pengukuran terkait BTS disekitarnya dan kemudian jaringan yang mengambil keputusan apakah
handover diperlukan atau tidak. Pada penelitian ini, parameter yang digunakan untuk menginisiasi handover
adalah kuat sinyal pilot itu sendiri RSS, Received Signal Strength.
2.2.4 Parameter Algoritma Soft handover
Soft handover lebih sulit dan kompleks untuk diimplementasikan dibandingkan dengan hard handover. Salah satu alasannya adalah sulitnya
menentukan nilai yang optimal untuk masing-masing parameter soft handover. Beberapa parameter yang mempengaruhi kinerja dari soft handover yang berkaitan
juga dengan algoritmanya adalah sebagai berikut Wong, D., et al, 1997
1. Add threshold Hyst_add: batas selisih level sinyal yang digunakan
untuk penambahan active set. 2.
Drop threshold Hyst_drop: batas selisih level sinyalyang digunakan untuk pengurangan active set.
3. T
drop
: untuk keluar dari active set, maka kuat sinyal harus dibawah drop threshold untuk jangka waktu selama T
drop
4. Soft handoff Window SHW: adalah perbedaan antara add dan
dropthreshold. .
Universitas Sumatera Utara
5. Rasio a rasio SHR didefeninsikan sebagai perbandingan antara area
soft handoff dengan area sel.
2.2.5 Algoritma Soft handover