29
4. Tahap-Tahap dalam Menulis Narasi Langkah menyusun narasi cenderung dilakukan melalui proses kreatif,
dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan rumus 5 W + 1 H, yang dapat
disingkat menjadi adik simba. a. What Apa
b. Where Di mana c. When Kapan
d. Who Siapa e. Why Mengapa, dan
f. How Bagaimana
Sabarti Akhadiah 1996: 105-110 menuliskan langkah-langkah menulis karangan secara umum adalah sebagai berikut.
a. Pemilihan Sumber Topik Topik merupakan masalah yang akan dibicarakan dalam karangan. Topik ini
menjiwai seluruh karangan. Topik bisa ditentukan oleh guru, bisa ditentukan oleh siswa sendiri. Sumber-sumber topik adalah sebagai berikut.
1 Pengalaman yaitu peristiwa yang pernah dialami oleh seseorang. 2 Pengamatan yaitu kegiatan mengamati suatu objek. Sumber ini baik dilatih
untuk siswa dalam menggunakan pancainderanya secermat mungkin dan siswa dapat belajar mengungkap fakta kemudian menulisnya dalam bentuk
karangan.
30 3 Imajinasi atau daya khayal. Kreativitas siswa dapat dikembangkan dengan
daya imajinasi namun perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. 4 Sumber pendapat atau hasil penalaran seseorang dapat digali untuk
melahirkan topik. b. Membuat Judul
Setiap karangan tentu mempunyai judul. Judul ialah titel, nama atau semacam label untuk sebuah karangan. Syarat-syarat judul yang baik yaitu: harus sesuai
topik atau isi karangan, judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase bukan kalimat, usahakan judul sesingkat mungkin, dan judul harus jelas bukan kiasan
dan tidak mengandung makna ganda. c. Menentukan tujuan penulisan
Seorang penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan tulisan yang digarapnya. Tujuan penulisan menjadi pedoman bagi penulis dalam
mengembangkan topik. Dengan menentukan tujuan, penulis dapat mengetahui apa yang harus dilakukannya, dapat mengetahui bahan apa yang diperlukan
dan sudut pandang yang akan dipilih. d. Menentukan bahan penulisan
Bahan penulisan merupakan semua informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Bahan ini dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
bahan dari bacaan, pengamatan, angket, dan wawancara. e. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-ketentuan tentang bagaimana menyusun karangan. Kerangka
31 karangan dapat membantu penulis menyusun karangan secara logis dan teratur
serta menghindarkan dari kesalahan yang tidak perlu. Kegunaan kerangka karangan bagi penulis antara lain:
1 dapat membantu penulis menulis karangan secara teratur, tidak membahas
satu gagasan dua kali, dapat mencegah penulis keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul,
2 dapat memperlibatkan bagian-bagian pokok karangan serta memberi
kemungkinan perluasan dari bagian tersebut, dan 3
dapat memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi yang diperlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan tahap- tahap menulis narasi pada dasarnya mengacu pada tahap-tahap menulis pada
umumnya. Penelitian ini merencanakan tahap-tahap menulis narasi menggunakan media komik menganut pendapat Sabarti Akhadiah, selanjutnya
peneliti memodifikasinya sesuai dengan pendapat tersebut, antara lain: 1 pemilihan sumber topik, yaitu melalui pengamatan suatu objek dan objek pada
penelitian ini adalah media komik, 2 membuat kerangka karangan dengan merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk
skema alur dengan menggunakan 5W+1H, 3 membagi peristiwa kedalam bagian awal, pengembangkan, dan akhir cerita, 4 memerinci peristiwa-
peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita, dan 5 menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan amanat.
32
C. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran