20 masalah, dan membiasakan diri untuk berpikir dan berbahasa secara tertib.
Manfaat menulis yang dimaksud pada penelitian ini yaitu melalui kegiatan menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan dan membiasakan diri untuk
berpikir serta berbahasa secara tertib. Kegiatan menulis pada penelitian ini dirangsang dengan menggunakan media komik untuk membantu siswa
memunculkan idegagasan dan selanjutnya siswa mengembangkannya dalam tulisan narasi dengan menggunakan kata-kata sendiri berdasarkan media
komik.
7. Tahap-Tahap Menulis
Tahap-tahap menulis dibutuhkan agar hasil tulisan menjadi lebih baik. St. Y. Slamet 2007: 97 menyatakan bahwa menulis merupakan serangkaian
aktivitas kegiatan yang terjadi dan melibatkan beberapa fase tahap yaitu: a fase pramenulis persiapan, b penulisan pengembangan isi karangan, dan c
pascapenulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sabarti Akhadiah, dkk. 1996: 2-5 menyatakan
tahap-tahap menulis yaitu: a tahap prapenulisan, b tahap penulisan, dan c tahap revisiperbaikan.
Gorys Keraf 2004: 38 lebih lanjut menyatakan bahwa rangkaian aktivitas menulis meliputi: a pramenulis, b penulisan draft, c revisi, d
penyuntingan, e publikasi atau pembahasaan. Sejalan dengan pendapat tersebut Haryadi dan Zamzani 1996: 79-81 mengemukakan proses penulisan
terdiri atas lima tahap, yaitu: 1 pramenulis, 2 menulis, 3 merevisi, 4
21 mengedit, dan 5 mempublikasi. Adapun penjelasan tahapan narasi adalah
sebagai berikut. a Pramenulis
Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis melakukan berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide gagasan, menentukan
judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka, dan mengumpulkan bahan-bahan.
b Menulis Tahap menulis dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk tulisan. Ide-
ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Selanjutnya paragraf- paragraf itu dirangkaikan menjadi satu karangan utuh. Pada tahap ini
diperlukan pula berbagai pengetahuan kebahasaan dan teknik penulisan. c Merevisi
Pada tahap revisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan
kebahasaan. d Mengedit
Dalam tahap ini, penulis menuliskan kembali tulisannya setelah direvisi. Pengeditan ini diperlukan format baku yang akan menjadi acuan, misalnya
ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi. e Mempublikasi
Mempublikasi mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama, berarti menyampaikan karangan kepada publik dalam bentuk cetakan, sedangkan
22 pengertian kedua menyampaikan dalam bentuk noncetakan. Penyampaian
noncetakan dapat dilakukan dengan pementasan, perceritaan, peragaan, dan sebagainya. Secara sederhana, karangan anak-anak dapat dipublikasikan lewat
papan tempel atau dibacakan di depan kelas. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan tahapan menulis
dimulai dari pramenulis, menulis, merevisi, mengedit, dan yang terakhir yaitu mempublikasi. Penelitian ini menggunakan tahapan menulis untuk penulisan
narasi sesuai dengan pendapat Gorys Keraf dan pedapat Haryadi dan Zamzani. Pendapat tersebut mengemukakan bahwa tahapan menulis terdiri atas lima
tahap, yaitu: 1 pramenulis, 2 penulisan draft, 3 revisi, 4 penyuntingan, dan 5 mempublikasikan.
B. Karangan Narasi 1. Pengertian Narasi