13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Mengenai Pembelajaran Bahasa Jawa SD
Pembelajaran  adalah  proses  interaksi  antara  siswa  dengan  guru  dan sumber belajar. Daryanto 2013: 51 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu
proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Hal yang  ditekankan  dalam  pembelajaran  adalah  bagaimana  siswa  belajar  sehingga
menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun
2013  tentang  Mata  Pelajaran  Bahasa  Jawa  sebagai  Muatan  Lokal  Wajib  di SekolahMadrasah,  dijelaskan  bahwa  bahasa  Jawa  adalah  bahasa  daerah  yang
dipakai oleh komunitas Jawa sebagai alat komunikasi. Bahasa Jawa dipakai secara turun-temurun  oleh  masyarakat  di  Jawa  Tengah,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta,
dan  Jawa  Timur.  Sebagai  bahasa  daerah  yang  mengandung  nilai-nilai  kearifan masyarakatnya,  bahasa  Jawa  patut  dilestarikan  dan  dikembangkan  dari  satu
generasi ke generasi berikutnya. Pembelajaran  bahasa  Jawa  merupakan  salah  satu  langkah  melestarikan
bahasa Jawa melalui jalur pendidikan. Pembelajaran bahasa Jawa dapat dimaknai sebagai  pembelajaran  untuk  mengembangkan  aspek  pengetahuan,  keterampilan
berbahasa, pemahaman budaya, penyerapan nilai-nilai, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Jawa. Dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor  63  Tahun  2013  juga  disebutkan  bahwa  muatan  lokal  Bahasa  Jawa  di sekolah  berfungsi  sebagai  wahana  untuk  menyemaikan  nilai-nilai  pendidikan
14 etika,  estetika,  moral,  spiritual,  dan  karakter  dalam  diri  siswa.  Nilai-nilai
adiluhung yang terdapat dalam tata kehidupan masyarakat Jawa diharapkan dapat lebih  terangkat  melalui  pelajaran  Bahasa  Jawa  Sutrisna  Wibawa,  2011:  3-4.
Nilai-nilai tersebut antara lain toleransi, kasih sayang, gotong royong, sifat rendah hati,  saling  menghormati,  nilai  kemanusiaan,  tahu  berterima  kasih,  dan  lain
sebagainya. Sutrisna  Wibawa  2011:  6  menyatakan  bahwa  mata  pelajaran  Bahasa
Jawa  memiliki  fungsi  sebagai  alat  komunikasi,  kebudayaan,  dan  perorangan. Fungsi  komunikasi  berhubungan  dengan  upaya  agar  siswa  dapat  menggunakan
bahasa Jawa sebagai alat komunikasi dengan baik dan benar. Fungsi kebudayaan terkait  dengan  pemerolehan  nilai-nilai  budaya  untuk  keperluan  pembentukan
kepribadian  dan  identitas  bangsa.  Terakhir,  fungsi  perorangan  berkaitan  dengan fungsi instrumental, khayalan, dan informatif.
Tujuan  pembelajaran  bahasa  Jawa  menurut  Peraturan  Gubernur  Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2013 adalah agar siswa dapat:
1.  berkomunikasi  secara  efektif  dan  efisien  sesuai  dengan  etika  dan  tata bahasa yang baik dan benar;
2.  menghargai  dan  menggunakan  bahasa  Jawa  untuk  meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan sosial;
3.  memanfaatkan  dan  menikmati  karya  sastra  dan  budaya  Jawa  untuk memperhalus budi pekerti dan meningkatkan pengetahuan; dan
4.  menghargai  bahasa  dan  sastra  Jawa  sebagai  khazanah  budaya  dan intelektual manusia Indonesia.
Penelitian  ini  secara  khusus  membahas  tentang  unggah-ungguh  Bahasa Jawa.  Tujuan  pembelajaran  unggah-ungguh  bahasa  Jawa  antara  lain  untuk
menumbuhkan  rasa  hormat  terhadap  orang  lain,  menumbuhkan  sifat  dan  sikap rendah  hati,  mengajarkan  tata  krama,  menghargai  dan  melestarikan  budaya
15 leluhur, serta mengembangkan keterampilan hidup life skill yang membutuhkan
penguasaan bahasa Jawa. Ruang  lingkup  mata  pelajaran  Bahasa  Jawa  mencakup  komponen
kemampuan  berbahasa,  kemampuan  bersastra,  dan  kemampuan  berbudaya  yang meliputi  aspek-aspek  menyimak,  berbicara,  membaca,  dan  menulis.
Aspek menyimak  diarahkan  pada  kemampuan  memahami  ceritateks  secara  lisan  dan
mengungkapkan  kembali  isi  ceritateks.  Aspek  berbicara  diarahkan  pada kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, pesan, dan perasaan secara lisan
dengan menggunakan bahasa Jawa sesuai kaidah. Aspek membaca diarahkan pada kemampuan memahami isi dan makna suatu  bacaan ditentukan oleh situasi dan
konteks  dalam  bacaan.  Aspek  menulis  diarahkan  untuk  mengembangkan kemampuan  mengungkapkan  gagasan,  pendapat,  pesan,  dan  perasaan  secara
tertulis  sesuai  dengan  kaidah  penulisan  bahasa  Jawa,  serta  mengembangkan kemampuan menulis aksara Jawa.
Ruang  lingkup  materi  mata  pelajaran  Bahasa  Jawa  untuk  kelas  V  SD antara  lain  meliputi  teks  deskriptif  tentang  peristiwa  alam  dan  adat  istiadat,
tembang  macapat  Kinanthi,  geguritan,  wayang  Ramayana,  pakaian  tradisional, gamelan,  unggah-ungguh  basa,  serta  aksara  Jawa  yang  mengandung  pasangan.
Berikut ini merupakan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Bahasa Jawa kelas V SD berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun
2013 yang digunakan dalam penelitian ini.
16 Tabel 1. KI dan KD Bahasa Jawa Kelas V
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4.  Menyajikan pengetahuan
faktual  dalam  bahasa  yang jelas  dan  logis,  dalam  karya
yang  estetis,  dalam  gerakan yang  mencerminkan  anak
sehat,  dan  dalam  tindakan yang  mencerminkan  perilaku
anak  beriman  dan  berakhlak mulia.
4.4  Menggunakan  unggah-ungguh  basa untuk  tanya  jawab  dan  menyampaikan
ajakan kepada orang lain.
B. Kajian Mengenai